123
Massa Tunggal -
pelayanan antar kegiatan mudah dan
jelas. -
Mudah dalam pengaturan sirkulasi.
- Jenis kegiatan
cenderung sama, sehingga interaksi
antar pelaku kegiatan lebih sederhana
- orientasi bangunan
kurang jelas. -
Kegiatan hanya terpusat pada bangunan saja.
- Sirkulasi vertikal, sehingga dapat
menciptakan interaksi para pelaku kegiatan.
Massa Majemuk -
menimbulkan kesan dinamis dan fleksibel.
- Pembentukan massa
ruang terbuka lebih mudah
- Mudah menyesuaikan
bentuk pada tapak -
Orientasi bangunan dapat dibentuk oleh
gubahan massa. -
Memerlukan luasan tapak yang relatif besar
- Sirkulasi lebih panjang
4.3.2 Pola Massa Bangunan
Ada lima pola dasar massa bangunan yang dapat dijadikan pertimbangan : No.
POLA MASSA BANGUNAN SIFAT
Gambar 4.9 : Tabel Analisa Massa Bangunan
Universitas Sumatera Utara
124
1 Pola Memusat
centralized form Bersifat stabil dan
tertutup Ruang di tengah
berfungsi sebagai pemersatu
Pada umumnya berbentuk teratur
Sistem sirkulasi jelas berpola radial, loop
atau spiral Adanya keterkaitan
pada pola massa bangunan
Pengembangan dengan sebuah titik
pusat yang kuatdominan
2 Pola Linier
linier form Terdiri dari ruang-
ruang yang berulang Bersifat fleksibel
Tanggap terhadap bermacam-macam
bentuk tapak, bisa berbentuk lurus,
bersegmen atau melengkung
Memberikan kesan mengarah dan teratur
Memperlihatkan kegiatan yang
berurutan, tidak ada
Universitas Sumatera Utara
125
kegiatan yang utama Pengembangan
dengan sebuah garis maya.
Merupakan kumpulan massa dengan massa
di tengah sebagai pengikat.
3 Pola Radial
radial form Pengembangan
komposisi linier dengan memusat
4 Pola Cluster
cluster form Bersifat fleksibel
karena dapat menghasilkan ruang
terbuka yang menyatu.
Dinamis karena polanya yang
bervariasi Pengembangan bebas
Dari analisa massa bangunan di atas, Medan Interior Center ini akan menggunakan pola massa yang radial yang memiliki suatu inti sebagai sentral dari segala aktifitas dengan tetap
memperhatikan lingkungan orientasi ke berbagai sisi, serta estetika, mengingat proyek berada di tengah kota dan terletak pada kawasan komersial.
4.3.3 Struktur Bangunan
Gambar 4.10 : Tabel Analisa Pola Massa Bangunan
Universitas Sumatera Utara
126
Adapun dasar-dasar dalam pemilihan struktur bangunan, yaitu : Fungsi Bangunan
Kondisi Tapak
Ekonomi Bangunan
Beban
Bentang Bangunan
Struktur dan Konstruksi
Tuntutan fleksibelitas dan efisiensi ruang Mempengaruhi pemilihan struktur atas
Pertimbangan terhadap daya dukung tanah, kedalaman tanah keras dan ketinggian
Mempengaruhi pemilihan struktur bawah. Pertimbangan terhadap metoda
pelaksanaan dan pemeliharaan bangunan. Mempengaruhi struktur atas dan bawah.
Pertimbangan terhadap besar beban yang dipikul terhadap kegiatan di dalam
Mempengaruhi pemilihan struktur bawah. Pertimbangan terhadap kegiatan yang akan
dilakukan. Mempengaruhi pemilihan struktur atas yang
bentang lebar.
STRUKTUR KONSTRUKSI
Sub Structure pondasi
Upper Structure Badan dan atap
Universitas Sumatera Utara
127
Untuk itu berikut adalah jenis struktur dan konstruksi yang digunakan pada bangunan ini yaitu :
- Struktur : Struktur inti dan rangka kaku, rangka kaku bereaksi terhadap
beban lateral, terutama melalui lentur balok dan kolom. Perilaku demikian berakibat ayunan drift lateral yang besar pada bangunan dengan ketinggian tertentu. Akan
tetapi bila dilengkapi dengan struktur inti, ketahanan lateral bangunan akan sangat meningkat karena interaksi inti dan rangka. Sistem inti ini sekaligus memuat sistem-
sistem mekanis dan transportasi vertikal . Keuntungan :
Mudah pelaksanaan Tahan gempa
Ekonomis Bukaan dan pembagian ruang lebih bebas karena dinding
hanya sebagai struktur pengisi. - Kostruksi ; beton bertulang
- Pondasi : Tiang Pancang Pondasi tiang pancang berupa tiang pile yang dipancangkan kedalam tanah keras. Pondasi
tiang pancang masuk dalam kelompok pondasi setempat. Beberapa tipe pile tiang yang digunakan antara lain : tiang pancang dari kayu wood pile, precast concrete piles, cast in place
concrete pile, structural steel piles, dan steel pipe piles.
Universitas Sumatera Utara
128
Pondasi tiang pancang dipakai antara lain pada kondisi lingkungan bangunan dimana keadaan muka air tanah sangat tinggi yang menyulitkan pekerjaan pondasi dan keadaan lapisan tanah keras berada pada osisi
yang sangat dalam. Berdasarkan besar beban yang didukungnya, maka konstruksi pondasi dapat dibedakan dalam dua macam
a. Pondasi tiang pancang, yaitu yang mendukung beban dinding tembok tanpa perantaraan badan
pondasi, tetapi dinding tembok langsung didukung oleh balok dukung. b.
Pondasi diatas tiang pancang, yaitu yang mendukung dinding tembok dengan perantaraan badan pondasi dari pasangan batu kali atau beton core.
1. - Struktur rangka beraturan
Sesuai dengan namanya maka struktur rangka jenis ini memiliki jarak-jarak bentang yang mengikuti suatu standart jarak tertentu.
Gambar 4.7: Detail Tiang pancang
Universitas Sumatera Utara
129
- Sistem pelat dan balok Sistem plat dan balok pada bangunan ini terdiri dari slab menerus yang ditumpu
balok-balok monoloit yang umumnya ditempatkan pada jarak sumbu 3,0 – 6,0 m. Tebal plat tersebut ditetapkan berdasarkan pertimbangan struktur yang biasanya
mencakup aspek keamanan terhadap bahaya kebakaran. Aplikasi atau ketinggian baloknya sering dibatasi oleh jarak langit-langit yang tersedia.
Sistem ini bersifat kokoh heavy duty, dan sering digunakan untuk menunjang
sistem lantai yang tak beraturan, misalnya lantai dasar atau suatu ruang
terbuka yang umumnya menerima beban yang besar akibat adanya taman-taman
Pada bangunan ini digunakan sistem struktur grid rata pada kolom. Pada bangunan ini dipilih grid
rata dua arah, sesuai dengan bentuk bangunan Grid rata dua arah
Grid rata satu arah
Gambar 4.8 : Detail Struktur Rangka
Gambar 4.9 : Detail Struktur kolom balok
Universitas Sumatera Utara
130
diatasnya atau fungsi-fungsi arsitektur lainnya.
- Sistem Utilitas Menggunakan sistem utilitas dan kelengkapan bangunan yang mempertimbangkan
suhu, cahaya, kebisingan dan bahaya kebakaran. - Sistem Pencahayaan
- Sistem Pengkondisian Udara
- Central Station System
Menggunakan All Air System, yaitu •
Meletakkan condenser, evaporator dan AHU pada satu tempat. •
Mengalirkan udara dingin melalui ducting.
Pencahayaan alami, diusahakan
semaksimal mungkin,. Pencahayaan ini diusahakan
dengan memberi bukaan berupa jendela.
Pencahayaan buatan, digunakan
untuk ruang tertutp seperti perkantoran, retail dsb. Pada
retail , efek cahaya dapat meningkatkan daya tarik pembeli
terhadap suatu produk. Namun penggunaan pencahayan buatan
tetap harus diminimalkan.
Pengkondisian alami,
Pemanfaatan udara luar yang masuk ke dalam bangunan dengan cara ventilasi
silang . Penggunaan pengkondisian alami dapat digunakan pada area
bermain, restoran , cafe dan ruang
Pengkondisian Buatan,
Pemanfaatan udara buatan digunakan untuk ruang tertutup yang menuntut
kondisi udara yang stabil dan nyaman. AC dapat digunakan pada lift, retail,
kantor dsb.
Diagram 4.10 : Diagram Sistem AC dan Pencahayaan
Universitas Sumatera Utara
131
• Menggunakan central AHU yang dilengkapi dengan central direct examtion coil
atau central direct draigne coil. Keuntungannya :
• Rangkaian lebih sederhana
• Mudah dirancang dan dipasang
• Pemeliharaan hanya pada centralnya saja, operasi dan perawatan lebih mudah.
Kerugiannya: •
Biayanya tinggi •
Memerlukan ducting yang dapat mengurangi ketinggian ruang dalam. - Sistem Air
Sistem AHU diletakkan pada setiap ruangan lantai dengan kapasitas pelayanan tertentu dan setiap AHU dihubungkan oleh pipa air dingin dengan central.
- Sistem Keamanan Keamanan pada bangunan meliputi keamanan terhadap kebakaran, petir dan tindak
kriminal. •
Kebakaran 1. Tangga Kebakaran.
- Jarak tangga maksimal 25 m - dilengkapi bowler
- lebar pintu tangga kebakaran minimal 90 cm - terdapat pada daerah perkantoran ,pusat perbelanjaan , area rekreasi dan
service 2. Penerangan Darurat
3. Alat Pemadam Kebakaran
Universitas Sumatera Utara
132
a. Hydrant - Daya jangkau 800 m2 unit
- jarak antar alat 30 m b. Alarm kebakaran
- Area pelayanan 92 m2 alat 4. Penggunaan penangkal petir sistem Faraday
5. Kriminal. -
Menggunakan pengeras suara -
Telepon sistem PABX
BAB V KONSEP RANCANGAN
Universitas Sumatera Utara