TINJAUAN UMUM 1 DEFINISI DESAIN INTERIOR

24 o Batas Selatan : Jalan Gaharu o Batas Barat : Jalan Perintis Kemerdekaan  Luas Lahan : + 2,5 Ha + 25.000 m 2  Kontur : Datar  KDB : 60  KLB : 3-5 lantai  GSB o Jln. Perintis Kemerdekaan : 11 meter o Jln. Gaharu : 9 meter o Jln. Timor : 6 meter  Bangunan Eksisting : lahan kosong  Potensi Lahan : o Terletak dipusat kota o Berada pada kawasan komersil seperti perkantoran, retail perdagangan. o Transportasi lancar dan baik. o Memiliki jalur utilitas yang baik. 2.2. TINJAUAN UMUM 2.2.1 DEFINISI DESAIN INTERIOR Desain Interior adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang bagaimana merencanakan, menata, dan merancang ruang-ruang interior dalam bangunan. Untuk mendukung terciptanya ruang yang baik interior ruangan harus menerapkan elemen-elemen interior dalam suatu ruangan. Elemen –elemen interior tersebut antara lain: 4 Keinginan sang pemilik Persepsi Implementasi Dalam Mendesain Interior, elemen –elemen di atas harus diwujudkan dengan unsur-unsur estetika arsitektur seperti titik, garis, bidang, bentuk, ruang, proporsi, harmoni, komposisi, gaya, irama, , Tekstur, pola , dimensi, psikologi, warna, bayangan, dan cahaya pada suatu ruang. Ada beberapa hal yang harus kita identifikasi sebelum menata ruangan, yaitu: a. Identifikasi Pemakainya, dengan kriteria : 4 Ching, Dai kam. Interior design Illustrated. Intenational Thompson Publishing inc. Universitas Sumatera Utara 25  Ruangan tersebut untuk perorangan atau kelompok  Jika Kelompok , berapa jumlahnya  Spesifik atau umum  Kelompok Umur  Apa aktivitas dalam ruangan tersebut b. Identifikasi Kebutuhannya, dengan kriteria :  Kebutuhan Kelompok  Kebutuhan yang spesifik masing-masing individu c. Kebutuhan Ruang :  Ruang Pribadi  Privasi  Interaksi  Akses  Benda-benda yang disukai  Warna-warna favorit  Tempat-Tempat Khusus  Minat-Minat khusus d. Identifikasi Aktivitas-aktivitas Primer dan Sekunder  Nama dan fungsi aktivitas primer  Nama dan fungsi aktivitas sekunder atau aktivitas lain yang berkaitan e. Analisis sifat aktivitasnya • Aktif atau pasif • Ramai atau tenang • Umum,kelompok, terbatas, atau pribadi • Jika ruangan digunakan untuk berbagai aktivitas , seberapa cocok antara aktivitas yang satu dengan yang lain. • Seberapa sering ruangan tersebut digunakan • Jam-jam berapa pada siang atau malam hari f. Persyaratan untuk : • Privasi dan ketertutupan • Akses Universitas Sumatera Utara 26 • Fleksibilitas • Cahaya • Kualitas akustik g. Menentukan kebutuhan akan perabot dan peralatan yang digunakan untuk masing- masing aktivitas • Jumlah, jenis dan gaya dari tempat duduk, meja-meja, Bidang permuakaan untuk kerja, unit penyimpanan barang untuk pameran ,aksesoris lainnya, kebutuhan peralatan khusus lainnya seperti penerangan , listrik, dan mekanisme h. Menentukan standar mutu yang diharapkan dari masing-masing kebutuhan, seperti : kenyamanan, • keamanan, • variasi, • fleksibilitas, • gaya, • ketahanan, • perawatan i. Menentukan kemungkinan-kemungkinan tata letaknya : • Pengelomokan fungsional • Tata letak yang disesuaikan • Tata letak yang fleksibel j. Menganalisis ruang ,yaitu : • Mengukur dan menggambarkan denah, tampak, potongan dan gambar- gambar tampak interiornya • Menentukan bentuk, skala, dan poporsi ruang • Menentukan lokasi pintu, titk-titik akses dan alur sirkulasi yang ditawarkan • Menentukan letak jendela, cahaya, pandangan dan ventilasi yang mampu diterima • Menentukan material dinding langit dan lantai • Detail arsitektur yang menarik • Lokasi perlengkapan elektis, mekanis dan stop kontaknya • Modifikasi ruang apakah yang perlu dilakukan Universitas Sumatera Utara 27 k. Menentukan kebutuhan-kebutuhan dimensional, seperti : • Menentukan dimensi –dimensi yang diperlukan dalam ruang dan pengelompokan perabotnya, seperti luasan lantai yang diperlukan oleh masing-masing kelompok berdasarkan fungsi perabot tersebut • Ruang yang diperlukan untuk akses dan sirkulasi diantara ruang-ruang aktivitasnya • Jumlah orang yang menggunakannnya • Jarak dan interaksi sosial yang sesuai l. Menentukan kecocokan antara aktivitas dan dimensi-dimensi ruangnya dengan mempelajari cara-cara pengelompokan aktivitas yang dapat ditampung oleh bentuk dan proporsi luasan lantai dan dimensi vertikal ruang. Karena Medan Interior Center yang salah satu fungsi bangunannya menitikberatkan kepada desain interior yang menyediakan bermacam –macam perabot, hendaknya kita mengeahui bahwa perabot yang mengisi di dalam suatu ruang akan memunculkan identitas suatu ruang sehingga desain interior tersebut merasa baik. Menurut Interior Design Illustrated karangan Francis D.K. Ching ,desain Interior yang baik harus dapat memenuhi kriteria, diantaranya adalah:  Ruangan haruslah bersifat fungsional. Maksudnya adalah bahwa ruang tersebut dibuat dan didesain harus memiliki fungsi dan bukannya menjadi sebuah ruang mati yang tidak dapat dimanfaatkan keberadaanya.  Ruangan tersebut haruslah ekonomis, maksudnya adalah ruang yang didesain harus memperhatikan batasan biaya si user. Walau dengan keterbatasan biaya, sang arsitek harus dapat memenuhi kenyamanan ruang yang baik kepadanya.  Ruangan tersebut dapat menciptakan visualisasi kenangan indah sang pemilik ruang yang dapat terus dikenang oleh sang pemilik.  Ruang yang dihasilkan harus up to date yang mengikuti prkembangan zaman dan dunia arsitektur.  Ruang harus dapat menyampaikan beberapa pesan baik secara visual maupun psikis.  Ruang tersebut harus dapat dimengerti semua orang. Universitas Sumatera Utara 28 Pertumbuhan pemukiman yang berkembang di Indonesia dan permintaan akan kenyaman suatu ruang ,khususnya di Medan inilah mendorong dibangunnya sebuah tempat yang dapat mengimformasikan kepada masyarakat kota Medan akan perabot yang dapat memvisualisasikan angan –angan dan keinginan masyarakat tentang konsep ruang yang dikehendakinya, dapat melakukan konsultasi kepada Desainer Ineterior , dan juga dapat melihat pameran mengenai perabot yang sedang berkembang dan up to date. 2.3 PENDEKATAN PEMILIHAN TAPAK DAN LOKASI 2.3.1 KRITERIA PEMILIHAN LOKASI