akhirnya  mewujudkan  hak  dan  kewajiban.  Mengetahui  fungsi  keluarga  sangatlah penting  sebab  dari  sinilah  terukur  dan  terbaca  sosok  keluarga  yang  ideal  dan
harmonis.  Munculnya  krisis  dalam  rumah  tangga  dapat  juga  sebagai  akibat  tidak berfungsinya salah satu fungsi keluarga.
2. Hak dan Kewajiban Suami Isteri
Sebagaimana kita ketahui, pernikahan adalah perjanjian hidup bersama antara dua  jenis  kelamin  yang  berlainan  untuk  menempuh  kehidupan  rumah  tangga.
Semenjak  mengadakan  perjanjian  melalui  akad  kedua  belah  pihak  telah  terikat  dan sejak  itulah  mereka  mempunyai  kewajiban  dan  hak-hak,  yang  tidak  mereka  miliki
sebelumnya. Pada  masa  Jahiliyah,  hak-hak  wanita  hampir  tidak  ada  dan  yang  tampak
hanyalah kewajiban. Hal ini karena status wanita dianggap sangat rendah dan bahkan hampir dianggap sebagai sesuatu yang tidak berguna.
29
Jika  suami  dan  isteri  sama-sama  menjalankan  tanggungjawabnya  masing- masing,  maka  akan  terwujudlah  ketentraman  dan  ketenangan  hati  sehinga
sempurnalah  kebahagian  hidup  rumah  tangga.  Dengan  demikian,  tujuan  hidup berkeluarga akan terwujud sesuia dengan tuntunan agama, yaitu  sakinah, mawaddah
warahmah. a.
Hak Bersama Suami Isteri Dengan  adanya  akad  nikah,  maka  anatara  suami  dan  isteri  mempunyai  hak
29
Ramhat Hakim, Hukum Perkawinan Islam, Bandung: Pustaka Setia 2000 h.95.
dan tanggung jawab secara bersama, yaitu sebagai berikut: 1
Suami dan isteri dihalalkan saling bergaul mengadakan hubungan seksual. Perbuatan  ini  merupakan  kebutuhan  antara  suami  isteri  yang  dihalalkan
secara timbal balik. Bagi suami halal melakukan apa saja terhadap isterinya, demikian  pula  bagi  isteri  terhadap  suaminya.  Mengadakan  kenikmatan
hubungan merupakan hak suami isteri yang dilakukan secara bersama. 2
Haram melakukan pernikhan, artinya baik suami maupun isteri tidak boleh melakukan pernikahan dengan saudaranya masing-masing.
3 Dengan adanya ikatan pernikahan,maka kedua belah pihak saling mewarisi
apabila salali seorang diantara keduanya telah meninggal meskipun belum bersetubuh.
4 Anak mempunyai nasab yang jelas bagi suami.
5 Kedua  belah  pihak  wajib  bertingkahlaku  yang  baik,  sehingga  dapat
melahirkan kemesraan dan kedamaian hidup dala berrumah tangga.
30
b. Kewajiban bersama suami isteri
Dalam  Kompilasi  Hukum  Islam  pada  bagian  umum  pasal  77  disebutkan bahwa Suami isteri memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan rumah tangga
yang  sakinah,  mawaddahdan  rahmah  yang  menjadi  sendi  dasar  dari  susunan masyarakat.
Kewajiban  pokok  suami  isteri  adalah  menciptakan  dan  membentuk  rumah tangga yang bahagia, dimana dalam rumah tangga itu terasa ketenangan, ketentraman,
30
Slamet Abidin dan Aminudin, Fikih Munakahat, Bandung: Pustaka Setia 1999 h.157.
hidup  rukun,  damai,  serta  cukup  makan  pakaian  dan  keadaan  suasana  dalam  rumah itu  sehat  sehingga  menimbulkan  kebetahan,  isi  rumah  sebab  teratur  rapi,  sehingga.
bena-benar  rumah  itu  merupakan  tempat  tinggal  yang  menyenangkan,  tempat beristirahat yang harmonis.
Dan firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 80:
Artinya: “Dan Allah menjadikan rumah-rumahmu sebagai tempat tinggalmu”
Perlu  diketahui  bahwa  untuk  mencapai  rumah  tangga  bahagia  itu  tentu membutuhkan persyaratan-persyaratan diantaranya:
1 Mengetahui  dan  menyadari  kewajiban  dan  kedudukan  masing-masing
suami isteri. 2
Saling  mempercayai  dan  menghormati,  tidak  mudah  terpancing  emosi terburu nafsu, tidak mudah cemburu dan sebagainya.
3 Bermusyawarah dalam menghadapi masalah yang dihadapi dengan penuh
pengertian. 4
Bersabar dan rela atas kekurangan dan kelemahan masing-masing. 5
Saling menyayangi dan mencintai. 6
Menghormati keluarga kedua belah pihak. 7
Bersama-sama menjaga kehormatan rumah tangga dari celaan orang lain.
8 Toleransi  dan  menjaga  kerukunan  dengan  tetangga  dalam  hidup
bermasyarakat. 9
Menjaga  rahasia  keluarga  terhadap  orang  lain.  Hal  tersebut  sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw.:
Artinya: Dari Amar bin Hamzah berkata: sesungguhnya rasulullah SAW bersabda: Sesunggunya  manusia  yang  paling  jelek  kedudukannya  disisi  Allah  nanti
pada hari kiamat, yaitu laki-laki yang menjima isterinya dan isterinya pun menjima  laki-laki  itu,  kemudian  salah  seorangnya  menyebarkan  rahasia
temannya. HR. Muslim dan Bukhari.
c. Hak dan kewajiban suami terhadap isteri.
1 Hak suami atas isteri
Diantara beberapa hak suami terhadapa isterinya yang paling pokok adalah: a.
Taat dalam perkara yang bukan maksiat.
b. Isteri dapat menjaga kehormatan dirinya dan harta suami.
c. Menjauhkan diri dari sesuatu yang dapat menyusahkan suami.
d. Selalu bersikap menyenangkan dihadapan suami
31
Al- Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim, Sahih Bukharibab tahrim ifsya’u sarril mar’ah Bairut: Daar el- Kutub 2003h.157.
Penjelasan di atas sesuai dengan hadis Nabi saw.
Artinya:  Dari  abi  abbas  sesungguhnya  rasullullah  SAW  bersabda:  Andaikata  aku menyuruh  seseorang  sujud  kepada  orang  lain  niscaya  aku  perintahkan
perempuan  bersujud  kepada  suaminya,  karena  begitu  besar  haknya kepadanya.  HR.  Abu  Daud  dan  Turmudzi  dan  Ibn  Majah  dan  Ibn
Hibban.
Kewajiban taat kepada suami hanyalah dalam hal-hal yang dibenarkan agama, bukan dalam hal kemaksiatan kepada Allah SWT. Jika suami menyuruh isteri untuk
berbuat  maksiat,  maka  isteri  harus  menolaknya.  Di  antara  ketaatan  isteri  kepada suami adalah tidak keluar rumah kecuali dengan seizinnya.
33
Dalam  Al-Quran  surat  an-Nisa  ayat  34  dijelaskan  bahwa  isteri  harus  bisa menjaga  dirinya.  Baik  ketika  berada  dihadapan  suami  maupun  dibelakangnya.  Hal
tersebut merupakan salah satu ciri isteri shalihah. 2
Kewajiban suami terhadap isteri Dalam  Kompilasi  Hukum  Islam,  kewajiban  suami  terhadap  isteri  dijelaskan
dalam  pasal  80  yang  pada  intinya  adalah  suami  sebagai  kepala  keluarga  yang  wajib melindungi  keluarganya  dan  memberikan  nafkah  serta  mendidik  isteri  agar  menjadi
32
Abu Daud, Sunan Abu Daud,  Mafasil Firraddi al- Assyubhati I’idail Islaa bab al-
khamis, Bairut: Daar el- Kutubh.365.
33
Abd. Rahman Ghazaly, Fikih Munakahat, Jakarta: Kencana 2003 h.159
isteri yang shalihah. Kedudukan  suami  dalam  rumah  tangga  adalah  pemimpin,  pelindung  dan
pembimbing          anggota          keluarga          baik  secara  lahir          maupun  batin          dan suami  harus  mempertanggungjawabkan  keadaan  keluarganya  itu  dunia  dan  akhirat.
Firman Allah surat An-Nisa ayat 34:
Artinya: “Adapun  kaum  pria  suami  itu  adalah  pemimpin  bagi  wanita  isteri,
karena Allah telah melebihkan sebagian mereka kepada sebagian lagi dan karena  kaum  pria  itu  telah  memberi  nafkah  dari  sebagian  hartanya
kepada isterinya. QS. An-Nisa:34.
Perlu  diketahui  juga  bahwa  besar  kecilnya  pemberian  nafkah  itu  tergantung pada  kemampun  suaminya  dan  disesuaikan  dengan  kebiasaan  masyarakat  di
daerahnya.  Adapun  nafkah  yang  wajib  suami  penuhi  meliputi  sandang,  pangan  dan papan. Kewajiban suami tersebut sudah di atur dalam Kompilasi Hukum Islam pasal
81  yang  menjelaskan  tentang  kewajiban  suami  untuk  menyediakan  tempat  tinggal yang layak serta nafkah bagi keluarga sesuai dengan kemampuan.
d. Hak dan kewajibaan isteri terhadap suami
1 Hak isteri atas suami
Penjelasan  hak  isteri  terhadap  suaminya  pada  dasarnya  tidak  banyak  yang harus  dibahas  karena  sudah  dijelaskan  di  atas,  akan  tetapi  ada  beberapa  hal  yang
memiliki hubungan erat antara hak-hak isteri terhadap suami. Di antaranya adalah: a.
Hak kebendaan, yaitu seperti mas kawin dan uang belanja, b.
Hak bukan benda, yaitu perlakuan yang adil di samping isteri-isteri lainnya apabila suami memiliki isteri lebih dari satu.
34
2 Kewajiban isteri atas suami
Diantara kewajiban seorang isteri terhadap suami adalah sebagai berikut: a.
Taat dan patuh kepada suami; b.
Pandai mengambil hati suami melalui makanan dan minuman; c.
Menata rumah dengan baik; d.
Menghormati keluarga suami; e.
Bersikap sopan, penuh senyum pada suami; f.
Tidak mempersulit suami,dan selalu mendorong suami untuk maju; g.
Menerima dengan lapang atas apa yang diberikan suami; h.
Selalu berhemat dan suka menabung; i.
Selalu berhias, bersolek untuk atau di depan suami;
j.
Jangan selalu cemburu buta.
35
Akan tetapi dalam keterangan lain dijelaskan bahwa kewajiban isteri terhadap suami adalah:
a. Membina  rumah  tangga  dengan  sebaik-baiknya  sehingga  dapat
menimbulkan ketenangan pada suami.
34
al- Hamdani, Risalah Nikah, Jakarta: Pusataka Amani 2002 h.129
35
Slamet Abidin dan  Aminuddin, Fikih Munakahat, Bandung: Pustaka Setia1999 h.172
b. Mentaati  segala  perintah  suaminya,  kecuali  dalam  hal-hal  yang
melanggar hukum. c.
Memelihara dan mendidik anaknya dengan baik. d.
Memelihara nama baik suami dan keluarga. e.
Pandai menghibur suami apabila sedang mendapat kesulitan. Dalam Kompilasi Hukum Islam juga telah dijelaskan tentang kewajiban isteri
terhadap  suaminya  pada  pasal  83  yang  pada  intinya  adalah  kewajiban  isteri  untuk berbakti  terhadap  suaminya  dan  mampu  untuk  mengatur  keperluan  rumah  tangga
sehari-hari  dengan  baik.  Sedangkan  pasal  84  menjelaskan  tentang  isteri  yang  tidak patuh  terhadap  suaminya  dianggap  nusyuz  sehingga  suami  tidak  wajib  memberikan
nafkah kecuali pada anaknya.
C. Zina dan Status Anak Dalam Keluarga