Pengertian Keluarga Hak dan Kewajiban Suami Isteri Dalam Keluarga

dalam menggunakan hak dan pemenuhan kewajiban. Allah menjadikan unit keluarga yang dibina dengan pernikahan antara suami isteri dalam membentuk ketenangan dan ketentraman serta mengembangkan cinta dan kasih sayang sesama warganya. 24

B. Hak dan Kewajiban Suami Isteri Dalam Keluarga

Apabila akad nikah telah berlangsung dan sah memenuhi syarat rukunnya, maka akan menimbulkan akibat hukum. Dengan demikian akan menimbulkan pula hak dan kewajibannya selaku suami isteri dalam keluarga. Menurut hukum Islam suami dan isteri dalam membina keluargarumah tangga harus berlaku dengan cara yang baik maruf, maka kewajiban utama suami dalam keluargarumah tangga adalah berbuat sebaik mungkin kepada isteri. Pengertian berbuat yang maruf ialah saling cinta mencintai dan hormat menghormati, saling setia dan saling bantu membantu antara yang satu dan yang lainnya. 25

1. Pengertian Keluarga

Terdapat beragam istilah yang bisa dipergunakan untuk menyebut keluarga. Keluarga bisa berarti ibu, bapak, anak atau seisi rumah, bisa juga disebut batih yaitu seisi rumah yang menjadi tanggungan dan dapat pula berarti kaum, yaitu sanak 24 Abd. Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, Jakkarta: Kencana, 2003,h.30. 25 Hilman Hadikusuma, Hukum Perkawinan Indonesia Menurut Perundang-Undangan, Hukum Adat Dan Hukum Agama. Bandung: Mandarmaju, 2003 h.115 saudara dan kaum kerabat. Pengertian ini mengacu pada aspek antropologis, yaitu manusia dalam lingkungan keluarga. Istilah keluarga berbeda dengan rumah tangga. Rumah tangga berarti sesuatu yang berkenaan dengan urusan kehidupan dalam rumah, seperti belanja dan sebagainya. Oleh karena itu rumah tangga bersifat meterial dan ekonomis. Namun demikian istilah rumah tangga juga dapat disamakan artinya dengan keluarga. Arti dari rumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanya berpusat pada suatu keluarga batih, yaitu keluarga yang terdiri dari suami, isteri, dan anak yang belum menikah atau memisahkan diri. 26 Keluarga adalah kelompok primer yang paling dasar yang merupakan gabungan individu yang alamiah. Definisi lain dari keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang direkat oleh ikatan darah, pernikahan atau adopsi serta tinggal bersama. Salah satu prinsip moral paling penting menurut pandangan Islam, adalah pernikahan dan pembentukan keluarga. Nabi Muhammad Saw. memandang keluarga sebagai sebuah struktur tak tertandingi dalam masyarakat. Beliau sendiri memberikan teladan mulia dalam hal ini dengan menganjurkan pengikut-pengikutnya untuk melakukan pernikahan serta melestarikan tradisi agung pernikahan. Pernikahan mempersiapkan sepasang suami isteri bergerak menuju 26 Hendi Suhendi dan Ramdani Wahyu, Pengantar Studi Sosiologi Keluarga, Bandung: Pustaka Setia, 2004 h.1 kesempurnaan moral dan mental serta kesejahteraan jiwa dan raga. Ini pada gilirannya mengakibatkan timbulnya kesejahteraan masyarakat. 27 Lembaga keluarga dan pernikahan adalah diantara kondisi-kondisi dan bekal yang menyiapkan sarana untuk tumbuh dan lahirnya berbagai kemampuan manusia yang hebat. Umpamanya dalam Islam, apabila seorang pria dan seorang wanita berkenalan lewat pernikahan dan membentuk sebuah bagian kecil dan murni dari masyarakat yang disebut keluarga, mereka mengalami beberapa perkembangan baru dan berhadapan dengan tugas-tugas keagamaan tertentu dan juga baru bagi mereka. Meningkatkan hubungan, memperkuat rasa kasih sayang, meningkatkan rasa tanggung jawab dan pengelolaan, kesabaran, ketenangan, kesehatan spiritual, reproduksi, pengorbanan dan sebagainya, semuanya itu adalah bagian dari cerminan dan indikator pernikahan yang berhasil. Atas dasar ini, para ulama dan terutama sekali Al-Quran Suci, menganjurkan pernikahan. Dalam hal ini Al-Quran surat An-Nuur ayat 32 menyatakan: Artinya: “Dan menikahkanlah orang-orang yang sendiri di antaramu, dan orang- orang yang saleh dari hamba-hamba sahayamu laki-laki atau perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan mencukupi mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya serta maha mengetahui. QS. al- Nuur: 32. 27 Husain AliTurkamani, Bimbingan Keluarga Dan Wanita Islam, Jakarta: Pustaka Hidayah, 1992 h.37 Dalam ayat ini, di samping penegasan langsung mengenai pentingnya pernikahan bagi individu, masyarakat dan agama, pengabaian pernikahan lantaran alasan kemiskinan dan ketidakmampuan pun ditolak. Pernikahan menjanjikan kebaikan dan rahmat dalam kehidupan. Dalam ayat lain, pernikahan dan pasangan suami-isteri diketahui sebagai sebab timbulnnya kemudahan dan ketenanngan. Karena itu, secara alami, sikap tidak mau mengikuti ajaran al- Quran ini akan menyebabkan kesengsaraan serta gangguan jiwa dan raga. Islam menegaskan bahwa kesejahteraan keluarga menjamin kesejahteraan masyarakat. Inilah sebabnya, Islam berulang kali menganjurkan pembentukan keluarga dan melestarikan kehidupan bersama yang bahagia oleh suami-isteri bersama anak-anak mereka. Pasangan suami isteri ini, setelah pernikahan, meletakkan pondasi bagi sebuah bangunan baru sebuah lembaga yang lebih unggul ketimbang lembaga-lembaga dan bangunan-bangunan lain. Masyarakat yang suci itulah tempat mendidik secara benar anak-anak masa kini yang kelak akan menjadi orang-orang besar di masa depan. 28 Setelah sebuah keluarga terbentuk, anggota yang ada didalamnya memiliki tugas masing-masing. Suatu pekerjaan yang harus dilakukan dalam kehidupan keluarga inilah yang disebut fungsi. Jadi fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan yang harus dilakukan didalam atau diluar keluarga. Fungsi di sini mengacu pada peran individu dalam mengetahui, yang pada 28 Ibid, h. 40 akhirnya mewujudkan hak dan kewajiban. Mengetahui fungsi keluarga sangatlah penting sebab dari sinilah terukur dan terbaca sosok keluarga yang ideal dan harmonis. Munculnya krisis dalam rumah tangga dapat juga sebagai akibat tidak berfungsinya salah satu fungsi keluarga.

2. Hak dan Kewajiban Suami Isteri