Rancang bangun sistem informasi simulasi pembiayaan konsumtif berbasis web : Studi kasus Bank Negara Indonesia Syariah cabang Bogor

(1)

SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SIMULASI

PEMBIAYAAN KONSUMTIF BERBASIS WEB

(Studi Kasus : Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor)

Skripsi ini diajukan sebagai syarat melaksanakan kewajiban sarjana strata satu Program Studi Sistem Informasi

Diajukan Oleh: FAHAD DWI FAUZI

(109093000135)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SIMULASI

PEMBIAYAAN KONSUMTIF BERBASIS WEB

(Studi Kasus : Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor)

Skripsi ini diajukan sebagai syarat melaksanakan kewajiban studi Strata Satu Program Studi Sistem Informasi

Oleh:

FAHAD DWI FAUZI 109093000135

Dosen Pembimbing : 1. Nia Kumaladewi, MMSI 2. Bayu Waspodo, MM

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

i

SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SIMULASI

PEMBIAYAAN KONSUMTIF BERBASIS WEB

(Studi Kasus : Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

FAHAD DWI FAUZI

109093000135

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(4)

(5)

(6)

iv

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN

Jakarta, Agustus 2015


(7)

v

ABSTRAK

FAHAD DWI FAUZI (109093000135), Rancang Bangun Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif Berbasis WEB (Studi Kasus : Bank BNI Syariah Cabang Bogor) dibawah bimbingan NIA KUMALADEWI dan BAYU WASPODO

BNI Syariah merupakan salah satu lembaga keuangan syariah. Salah satu produk BNI Syariah adalah pembiayaan, dari grafik pertumbuhan pembiayaan mengindikasikan bahwa untuk tahun 2008 portofolio pembiayaan mudharabah dan musyarakah hanyalah 0,23 %. Sedangkan pembiayaan murabahah mendominasi hingga 0,76%. Hal ini menunjukan pembiayaan murabahah pada BNI syariah selama periode 2003-2008 mengalami peningkatan yang berpengaruh terhadap pendapatan yang dihasilkan oleh BNI syariah, tetapi pada saat dilakukan penelitian pada Bank BNI Syariah cabang bogor menjalani beberapa masalah, yaitu seringkali calon nasabah atau masyarakat ingin mengetahui secara lebih mendalam tentang pembiayaan dan bisa mengetahui perkiraan biaya angsuran pembiayaan sebelum mengajukan pembiayaan yang sebenarnya. Pusat informasi yang sudah ada hanya memberikan info seadanya dan fasilitas simulasi hanya menghitung pembiayaan secara umum dan hanya mengeluarkan biaya angsuran perbulannya saja. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem informasi simulasi pembiayaan untuk dapat memudahkan calon nasabah atau masyarakat yang berencana melakukan pembiayaan mendapatkan informasi tentang pembiayaan dan melakukan penghitungan pembiayaan untuk memperkirakan biaya angsuran yang harus dibayar perbulannya dan fitur lainnya yang dapat mendukung terhadap produk pembiayaan. Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah Object Oriented Analys and Design (OOAD) dengan model Rapid Application Development (RAD), dengan tool Unified Modelling Language (UML). Teknologi yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak sistem menggunakan PHP bahasa pemrograman dan MySQL sebagai database. Penelitian ini menghasilkan sistem informasi simulasi pembiayaan konsumtif yang memiliki fitur informasi berita dan pengetahuan tentang pembiayaan, penghitungan simulasi pembiayaan, dan penjelasan tentang produk pembiayaan konsumtif pada BNI Syariah. Sistem informasi ini diharapkan dapat digunakan oleh masyarakat sebagai calon nasabah dalam hal penghitungan biaya angsuran perbulan dan bagian processing pembiayaan dalam hal melihat perkembangan produk pembiayaan yang banyak diminati oleh masyarakat sebagai calon nasabah dan bagian customer service untuk pemasaran produk pembiayaan.

Kata kunci: BNI Syariah, Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif V Bab + xxi Halaman + 181 Halaman + 57 Daftar Gambar + 23 Daftar Tabel + Pustaka + 5 Lampiran.


(8)

vi

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan dan petunjuk kepada umat manusia menuju kehidupan dan peradaban dan berkeadilan serta para keluarga dan para sahabat yang dicintainya.

Penulis sangat menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun demikian Penulis berharap laporan ini dapat memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana (S-1) dalam bidang Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif Berbasis WEB (Studi Kasus: Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bogor) ”, akhirnya dapat diselesaikan dengan yang diharapkan Penulis. Selama penyusunan skripsi ini tentunya ada banyak kesulitan dan hambatan yang Penulis hadapi, baik dalam pengumpulan bahan dan lain sebagainya. Namun berkat kesungguhan hati dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga segala kesulitan tersebut dapat diatasi. Kebahagiaan yang tak ternilai bagi Penulis secara pribadi adalah dapat mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua, seluruh keluarga dan pihak-pihak yang telah ikut andil yang mensukseskan harapan Penulis.


(9)

vii

Sebagai bentuk penghargaan yang tak terlukiskan, izinkanlah Penulis menuangkan dalam bentuk ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, juga sebagai dosen pembimbing pertama yang telah banyak membimbing saya dalam penyusunan skripsi ini..

3. Bapak Bayu Waspodo, MM selaku dosen pembimbing kedua yang juga telah banyak membimbing saya dalam penyusunan skripsi ini.

4. Orang tua tercinta dan adik yang telah memberikan doa dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Dosen-dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu selama penulis duduk di bangku perkuliahan.

6. Sahabat-sahabat tersayang, keluarga Sistem Informasi D 2009 yang selalu ada dalam suka dan duka sejak awal masa perkuliahan serta memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.

7. Teman-teman kelas seperjuangan, SIBIS angkatan 2009. Terimakasih untuk kebersamaan dan kerjasama. Kakak-kakak senior SIBIS, terima kasih telah berbagi pengalaman.


(10)

viii

Akhirnya atas segala bantuan dari semua pihak, Penulis berterima kasih dan berdoa kepada Allah SWT semoga apa yang telah diberikan dijadikan sebagai amal kebajikan dan bermanfaat serta mendapatkan balasan yang setimpal di akhirat kelak. Dan mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Jakarta, Juli 2015

FAHAD DWI FAUZI NIM. 109093000135


(11)

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ... i

Lembar Persetujuan Pembimbing ... ii

Lembar Pengesahan Ujian ... iii

Lembar Pernyataan ... iv

Abstrak ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi ... ix

Daftar Lampiran ... xiv

Daftar Gambar ... xv

Daftar Tabel ... xviii

Daftar Simbol ... xx

Daftar Istilah ... xxiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Rumusan Masalah ... 5

1.4 Batasan Masalah ... 6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 8

1.6 Tujuan Penelitian ... 8


(12)

x

1.8 Metodologi Penelitian ... 10

1.8.1. Metode Pengumpulan Data ... 10

1.8.1.1. Observasi ... 10

1.8.1.2. Wawancara ... 10

1.8.1.3. Studi Pustaka ... 11

1.8.1.4. Studi Literatur ... 11

1.8.2. Metode Pengembangan Sistem ... 11

1.9 Waktu dan Tempat Penelitian ... 11

1.10 Sistematika Penulisan ... 12

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 13

2.1.1. Definisi Sistem ... 13

2.1.2. Karakteristik Sistem ... 13

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 15

2.2.1. Definisi Informasi ... 15

2.2.2. Kualitas Informasi ... 16

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 16

2.3.1. Pengertian Sistem Informasi ... 16

2.3.2. Komponen Sistem Informasi ... 17

2.3.3. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi ... 19

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Simulasi ... 20

2.4.1. Pengertian Simulasi ... 20

2.4.2. Klasifikasi dari teknik Simulasi ... 21


(13)

xi

2.4.4. Keunggulan dan Kelemahan Model Simulasi ... 25

2.5 Metodologi Penelitian Sistem Informasi ... 27

2.5.1. Metode Pengumpulan Data ... 27

2.5.2. Model Pengembangan (Rapid Application Development) RAD ... 29

2.6 Rich Picture ... 31

2.7 Tools Analisis dan Perancangan yang digunakan adalah UML ... 31

2.7.1. Definisi UML (Unifed Modelling Language) ... 31

2.7.2. Object Oriented ... 36

2.7.2.1. Pengertian Object ... 36

2.7.2.2. Pengertian OOA (Object Oriented Analysis) ... 37

2.7.2.3. Pengertian OOD (Object Oriented Design) ... 37

2.7.2.4. Pengertian OOAD (Object Oriented Analysis & Design) ... 37

2.8 Konsep Data dan Basis Data ... 38

2.8.1. Data ... 38

2.8.2. Basis Data (Database) ... 38

2.8.3. Normalisasi ... 38

2.8.4. MySql ... 40

2.9 Pengujian Black Box ... 42

2.10 Konsep Pemrograman Berbasis WEB ... 42

2.10.1. Pemrograman Berbasis WEB ... 42

2.10.2. HTTP (Hypertext Transfer Protocol) ... 44

2.10.3. WEB Browser ... 44

2.10.4.WEB Server ... 44


(14)

xii

2.10.6. PHP ... 45

2.10.7. XAMPP dan Php My Admin ... 46

2.11 Perbankan Syariah ... 46

2.11.1. Teori Perbankan Syariah ... 46

2.11.2. Produk dan Jasa Syariah ... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data ... 60

3.1.1. Observasi ... 60

3.1.2. Wawancara ... 61

3.1.3. Studi Pustaka ... 62

3.1.4. Studi Literatur ... 63

3.2 Metode Analisa ... 67

3.2.1. Profil Perusahaan ... 67

3.3 Metode Pengembangan Sistem ... 67

3.4 Kerangka Penelitian ... 70

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan ... 71

4.1.1. Sejarah Singkat Bank Negara Indonesia Syariah ... 71

4.1.2. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perusahaan ... 74

4.1.3. Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Bogor ... 75

4.1.4. Produk Pembiayaan Konsumtif BNI Syariah Cabang Bogor ... 80

4.2 Analisis Sistem ... 81

4.2.1. Analisis Sistem Berjalan ... 81


(15)

xiii

4.2.3. Analisis Sistem Yang Diusulkan ... 82

4.2.4. Perhitungan Simulasi ... 84

4.3 Perancangan Sistem ... 86

4.3.1. Use Case Diagram ... 86

4.3.2. Activity Diagram ... 103

4.3.3. Potensial Objek ... 115

4.3.4. Class Diagram ... 117

4.3.5. Normalisasi ... 120

4.3.6. Skema Database ... 127

4.3.7. Sequence Diagram ... 130

4.3.8. Deployment Diagram ... 143

4.3.9. Perancangan Database ... 144

4.3.10. Martiks CRUD ... 149

4.3.11. Perancangan Struktur Menu ... 151

4.3.12. Perancangan User Interface ... 154

4.4 Implementasi Sistem ... 172

4.4.1. Pemrograman (Coding) ... 172

4.4.2. Penyiapan Hardware dan Software ... 172

4.4.3. Pengujian Black Box Testing ... 173

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 178

5.2 Saran ... 179

DAFTAR PUSTAKA ... 180 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(16)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tampilan Layout Lampiran 2 Hasil Wawancara Lampiran 3 Coding

Lampiran 4 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi Lampiran 5 Surat Permohonan Riset


(17)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pertumbuhan Pembiayaan Lembaga Keuangan Syariah ... 1

Gambar 1.2 Pertumbuhan Pembiayaan Sektor Properti ... 2

Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi ... 18

Gambar 2.2 Tahapan RAD ... 30

Gambar 2.3 Contoh Diagram Model Use Case ... 33

Gambar 2.4 Contoh Diagram Model Activity ... 34

Gambar 2.5 Contoh Diagram Model Class ... 35

Gambar 2.6 Contoh Diagram Model Sequence ... 35

Gambar 2.7 Contoh Diagram Model Deployment ... 36

Gambar 2.8 Skema Kerja Website ... 43

Gambar 2.9 Produk dan Jasa Perbankan Syariah ... 56

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ... 70

Gambar 4.1 Grafik Pertumbuhan Pembiayaan Konsumtif 2015 ... 73

Gambar 4.2 Grafik Pertumbuhan Pembiayaan ... 73

Gambar 4.3 Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Bogor ... 75

Gambar 4.4 Sistem Berjalan ... 82

Gambar 4.5 Sistem Usulan Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif ... 83

Gambar 4.6 Use Case Diagram Sistem Informasi Simulasi ... 91

Gambar 4.7 Activity Diagram Tentang Kami Oleh Admin ... 103

Gambar 4.8 Activity Diagram Tentang Kami Oleh Pengunjung ... 104

Gambar 4.9 Activity Diagram Berita Oleh Bag. Processing ... 105


(18)

xvi

Gambar 4.11 Activity Diagram Pengetahuan Oleh Bag. Processing ... 106

Gambar 4.12 Activity Diagram Pengetahuan Oleh Pengunjung ... 107

Gambar 4.13 Activity Diagram Simulasi Oleh Pengunjung ... 108

Gambar 4.14 Activity Diagram Produk Pembiayaan Oleh Customer Service ... 109

Gambar 4.15 Activity Diagram Produk Pembiayaan Oleh Pengunjung ... 109

Gambar 4.16 Activity Diagram Polling Oleh Customer Service ... 110

Gambar 4.17 Activity Diagram Polling Oleh Pengunjung ... 111

Gambar 4.18 Activity Diagram Buku Tamu Oleh Pengunjung ... 112

Gambar 4.19 Activity Diagram Buku Tamu Oleh Customer Service ... 113

Gambar 4.20 Activity Diagram Login-Logout ... 114

Gambar 4.21 Class Diagram Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif ... 117

Gambar 4.22 Skema Database ... 127

Gambar 4.23 Sequence Diagram Tentang Kami Oleh Admin ... 130

Gambar 4.24 Sequence Diagram Tentang Kami Oleh Pengunjung ... 131

Gambar 4.25 Sequence Diagram Berita Oleh Bag. Processing ... 131

Gambar 4.26 Sequence Diagram Berita Oleh Pengunjung ... 132

Gambar 4.27 Sequence Diagram Pengetahuan Oleh Bag. Processing ... 133

Gambar 4.28 Sequence Diagram Pengetahuan Oleh Pengunjung ... 134

Gambar 4.29 Sequence Diagram Simulasi Oleh Pengunjung ... 135

Gambar 4.30 Sequence Diagram Produk Pembiayaan Oleh Customer Service ... 136

Gambar 4.31 Sequence Diagram Produk pembiayaan Oleh Pengunjung ... 137

Gambar 4.32 Sequence Diagram Polling Oleh Customer Service ... 138

Gambar 4.33 Sequence Diagram Polling Oleh Pengunjung ... 139


(19)

xvii

Gambar 4.35 Sequence Diagram Buku Tamu Oleh Pengunjung ... 141

Gambar 4.36 Sequence Diagram Login-Logout ... 142

Gambar 4.37 Deployment Diagram ... 143

Gambar 4.38 Struktur Menu Pengunjung ... 151

Gambar 4.39 Struktur Menu Admin ... 152

Gambar 4.40 Struktur Menu Bag. Processing ... 152

Gambar 4.41 Struktur Menu Customer Service ... 153

Gambar 4.42 User Interface Halaman Utama Pengunjung ... 155

Gambar 4.43 User Interface Halaman About Pengunjung ... 156

Gambar 4.44 User Interface Halaman Pengetahuan Pengunjung ... 157

Gambar 4.45 User Interface Halaman Berita Pengunjung ... 158

Gambar 4.46 User Interface Halaman Simulasi Pengunjung ... 159

Gambar 4.47 User Interface Halaman Produk Pengunjung ... 160

Gambar 4.48 User Interface Halaman Buku Tamu Pengunjung ... 161

Gambar 4.49 User Interface Halaman Login Admin ... 162

Gambar 4.50 User Interface Halaman Profil Admin ... 163

Gambar 4.51 User Interface Halaman Berita Bag. Processing ... 164

Gambar 4.52 User Interface Halaman Pengetahuan Bag. Processing ... 165

Gambar 4.53 User Interface Halaman Kategori Simulasi Bag. Processing ... 166

Gambar 4.54 User Interface Halaman Produk Pembiayaan Customer Service ... 167

Gambar 4.55 User Interface Halaman Polling Customer Service ... 168

Gambar 4.56 User Interface Halaman Buku Tamu Customer Service ... 169


(20)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Portofolio Pertumbuhan Pembiayaan ... 2

Tabel 3.1 Literatur Sejenis ... 64

Tabel 4.1 Identifikasi Aktor ... 86

Tabel 4.2 Identifikasi Use Case ... 87

Tabel 4.3 Narasi Use Case Tentang Kami ... 92

Tabel 4.4 Narasi Use Case Berita ... 93

Tabel 4.5 Narasi Use Case Pengetahuan ... 94

Tabel 4.6 Narasi Use Case Simulasi ... 96

Tabel 4.7 Narasi Use Case Produk Pembiayaan ... 97

Tabel 4.8 Narasi Use Case Polling ... 99

Tabel 4.9 Narasi Use Case Buku Tamu ... 100

Tabel 4.10 Narasi Use Case Login – Logout ... 102

Tabel 4.11 Potensial Objek ... 115

Tabel 4.12 Database Admin ... 144

Tabel 4.13 Database Berita ... 144

Tabel 4.14 Database Pengetahuan ... 145

Tabel 4.15 Database Polling ... 145

Tabel 4.16 Database Tentang Kami ... 146

Tabel 4.17 Database Buku Tamu ... 146

Tabel 4.18 Database Produk Pembiayaan ... 147

Tabel 4.19 Database Simulasi ... 148


(21)

xix

Tabel 4.21 Matriks CRUD ... 149 Tabel 4.22 Daftar Tools Pengembangan Perangkat Lunak Sistem ... 172 Tabel 4.23 Black Box Testing ... 173


(22)

xx

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL USECASE DIAGRAM

(Sholiq, 2006)

Simbol Nama

Actor

Use Case Participant

SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM (Sholiq, 2006)

Simbol Nama

Titik Awal Titik Akhir Activity

Pilihan untuk mengambil keputusan

Fork


(23)

xxi

<no receive action> Tanda Penerimaan

SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM (Sholiq, 2006)

Simbol Nama

Participant

Simpel Message

Synchronous

Asynchronous

SIMBOL CLASS DIAGRAM (Sholiq, 2006)

Simbol Nama


(24)

xxii

Datatype

Interface

Generalization

INDIKATOR RELATIONSHIP CLASS DIAGRAM

Indikator/ gambar Arti Keterangan/Contoh

0..1 Kosong atau satu

0..* Lebih dari sama dengan kosong

0..n Lebih dari sama dengan

n, dimana n lebih dari 1 0..3

1 Hanya satu

1..* Lebih dari sama dengan Satu

1..n

Lebih dari sama dengan satu, dimana n lebih dari

satu

1..5

* Banyak atau many

N Hanya N, dimana N

lebih dari 1 9

n..*

Lebih dari sama dengan N dimana N lebih dari

satu

7..*

n..m

Lebih dari sama dengan N dan kurang dari sama dengan M, dimana N dan

M lebih dari satu

3..10 «datatype»


(25)

xxiii

DAFTAR ISTILAH

(

Referensi : “Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan Syariah”, Direktorat

Perbankan Syariah, Bank Indonesia, 2006

)

Istilah Pengertian

Akad

Ikatan atau kesepakatan antara nasabah dengan bank yakni pertalian ijab dan Kabul sesuai dengan syariat yang berpengaruh pada obyek perikatan

Wadiah Titipan

Gharar

Transaksi yang mengandung ketidakjelasan dan atau tipuan dari salah satu pihak sehingga pihak yang lain dirugikan

Ijarah

Akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau upah tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri.

Istishna

Akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan/pembeli dan pembuat/penjual

Margin

Besarnya keuntungan yang disepakati antara bank dan nasabah atas transaksi pembiayaan dengan akad jual beli.

Mudharabah

Akad kerja sama usaha antara pihak pemulik dana dengan pihak pengelola dana dimana keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati sedangkan kerugian ditanggung pemilik dana.


(26)

xxiv Murabahah

Transaksi pembiayaan dengan prinsip jual beli dimana barang diserahkan segera dan pembayaran dapat dilakukan secara angsuran atau dikemudian hari

Nisbah

Porsi bagi hasil antara nasabah dan bank atas transaksi pendanaan dan pembiayaan dengan akad bagi hasil

Riba

Transaksi dengan pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam meminjam secara batil atau bertentangan dengan ajaran islam

Salam

Transaksi jual beli barang dengan cara pemesanan dan pembayaran dilakukan di muka, dengan syarat-syarat tertentu

Syariah

Aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan nasabah untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan prinsip syariah

Wadiah

Akad yang terjadi antara dua pihak, dimana pihak pertama menitipkan suatu barang kepada pihak kedua. Lembaga keuangan menerapkan akad ini pada rekening giro


(27)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Simulasi adalah teknik yang menggunakan komputer untuk meniru atau mengimitasi suatu operasi dari berbagai fasilitas atau proses dari dunia nyata ( Law & Kelton, 2000). Sedangkan sistem simulasi adalah suatu kegiatan yang memberikan pernyataan atas suatu sistem dengan melalui model simbolik yang dapat dimanipulasi dengan mudah dan dapat menghasilkan angka-angka atau bilangan numeric. Implementasi sistem simulasi dapat diterapkan dalam dunia perbankan yaitu pada sektor pembiayaan. Pertumbuhan pembiayaan pada bank-bank umum syariah tercatat sebesar 34,2%, melambat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 50,2%. Sebaliknya, pembiayaan pada kelompok UUS ( Unit Usaha Syariah ) meningkat 85,3%, jauh melebihi pertumbuhan tahun 2011 sebesar 52,4%. Demikian pula halnya pembiayaan BPRS yang tumbuh 32,8%, sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 sebesar 29,9%.

Gambar 1.1 “Pertumbuhan Pembiayaan Lembaga Keuangan Syariah”


(28)

2

Pembiayaan ke sektor properti pada periode laporan tercatat meningkat Rp 8,1 triliun atau 70,2%, lebih tinggi dari pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah. Pertumbuhan signifikan tersebut terutama ditopang oleh ekspansi pembiayaan kepemilikan rumah yang mencapai Rp6,8 triliun dan pembiayaan kepada developer real estate sebesar Rp1,1 triliun.

Gambar 1.2 “Pertumbuhan Pembiayaan Sektor Properti”

(Sumber : www.BI.go.id“Laporan Perkembangan Perbankan syariah 2012”)

Dalam menilai tingkat kesehatan bank pembiayaan merupakan salah satu faktor yang perlu mendapat perhatian khusus. Sebagaimana pada tabel dibawah ini menunjukan bahwa produk murabahah masih merupakan produk andalan dibandingkan dengan produk lainnya.

Tabel 1.1 “Portofolio Pertumbuhan Pembiayaan”

Periode Pendapatan Murabahah

Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah dan

murabahah

Total pendapatan

Desember 2003 47.938 3.978 12.942.017

Desember 2004 70.603 8.070 11.586.286

Desember 2005 72046 16.965 12.522.571

Desember 2006 86.844 20.654 14.704.099

Desember 2007 125.051 43.539 14.455.271

Desember 2008 222.724 99.895 16.103.368


(29)

3

Data dari tabel diatas mengindikasikan bahwa untuk tahun 2008 portofolio pembiayaan mudharabah dan musyarakah hanyalah 0,23 %. Sedangkan pembiayaan murabahah mendominasi hingga 0,76%. Hal ini menunjukan pembiayaan murabahah pada BNI syariah selama periode 2003-2008 mengalami peningkatan yang berpengaruh terhadap pendapatan yang dihasilkan oleh BNI syariah.

Tingginya pertumbuhan murabahah disebabkan produk ini memiliki skema transaksi yang relatif lebih mudah dimengerti dan diaplikasikan dalam skema pembiayaan syariah. Disisi lain, produk murabahah didominasi oleh pembiayaan konsumtif yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan pembiayaan produktif.

Permasalahan yang terjadi dilapangan yaitu masyarakat belum mengetahui secara lebih mendalam tentang perbankan syariah khususnya tentang pembiayaan, persepsi yang muncul seringkali menyamakan antara kredit pada perbankan konvensional dan pembiayaan pada perbankan syariah, padahal dalam realisasinya tentu berbeda karena mempunyai perbedaan dasar hukum dan kebijakan serta proses perhitungan yang berbeda. Dan juga ketika pra pengajuan pembiayaan seringkali masyarakat ingin mengetahui perkiraan angsuran pembiayaan sebelum mengajukan pembiayaan yang sebenarnya, permasalahan seperti ini bisa dituntaskan dengan adanya simulasi. Tetapi simulasi yang sudah ada, tidak menghitung pembiayaan menurut jenisnya secara lebih detail tetapi lebih kepada simulasi secara umum dan kurangnya perincian dari hasil perhitungan serta simulasi pendukung tentang pembiayaan menjadi faktor penyebab orang memerlukan sistem yang dapat mengatasi hal tersebut.


(30)

4

Dilihat dari Pertumbuhan pembiayaan diatas dan permasalahan yang terjadi dilapangan, perlu adanya sebuah sistem pendukung selain sebagai media informasi bagi masyarakat terutama untuk mengetahui hasil perhitungan pembiayaan, juga sebagai alat bantu bagi pihak bank untuk dapat meningkatkan produktifitas kerja, yaitu bertambah efisiensi pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja. Pemecahan masalah dengan model simulasi biasanya dilakukan dengan memakai komputer, sebab banyak hal-hal atau perhitungan-perhitungan yang terlalu rumit dihitung dengan tangan. Namun masalah yang sangat sederhana bisa diselesaikan tanpa komputer.

Untuk menentukan biaya angsuran pembiayaan yang hampir sama dengan perhitungan pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank diperlukan sebuah simulasi penghitungan pembiayaan dengan model Statis . hasil penghitungan simulasi ini berdasarkan rumus penghitungan bank dengan cara memasukan nilai variabel pada suatu rumus untuk memperoleh hasil akhirnya. Variabel penilaian tersebut terdiri dari nilai plafon pembiayaan, margin, dan jangka waktu.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, perlu dibuat sebuah sistem informasi simulasi yang nantinya akan membuat masyarakat sebagai calon nasabah dapat mengetahui informasi dan knowledge tentang perbankan syariah khususnya pembiayaan, dan juga dapat membantu dalam menghitung biaya angsuran pembiayaan. Sistem yang akan dibuat ini berusaha mengatasi masalah-masalah yang telah disebutkan di atas.


(31)

5

Hal ini yang menjadi latar belakang peneliti dalam melakukan penelitian pembuatan laporan skripsi dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif Berbasis WEB (Studi Kasus : Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor).

1.2. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah :

1. Tidak adanya penjelasan tentang perbankan syariah khususnya tentang perhitungan pembiayaan secara lebih detail sehingga memberikan anggapan perhitungan pembiayaan dan perhitungan kredit itu sama.

2. Simulasi perhitungan yang sudah hanya bersifat umum, tidak dibuat berdasarkan spesifikasi jenis simulasi pembiayaan, sehingga memberi anggapan bahwa setiap pembiayaan mempunyai perhitungan yang sama padahal pada kenyataannya berbeda.

3. Tidak adanya simulasi pendukung seperti konversi mata uang, simulasi margin dan simulasi persentase cicilan, yang dapat mendukung pemakaian simulasi pembiayaan.

4. Perincian hasil simulasi yang kurang detail dan hanya menghasilkan jumlah biaya yang harus dikeluarkan perbulan.

1.3. Rumusan Masalah

Ditinjau dari latar belakang, maka dirumuskanlah empat (4) permasalahan penelitian, sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem informasi simulasi pembiyaan dapat digunakan sebagai alat untuk menghitung biaya angsuran pembiayaan sesuai dengan jenis pembiayaan yang dipilih.


(32)

6

2. Bagaimana sistem informasi simulasi pembiyaan dapat digunakan sebagai pusat informasi dan knowledge tentang perbankan syariah khususnya tentang produk pembiayaan.

3. Bagaimana sistem informasi simulasi pembiyaan dapat digunakan sebagai alat untuk menilai produk pembiayaan yang paling diminati oleh masyarakat, sehingga bagian marketing pembiayaan dapat melakukan strategi pemasaran produk berdasarkan rekomendasi dari sistem perangkat lunak yang dibuat? 4. Bagaimana merancang dan mengembangkan sistem informasi simulasi

pembiayaan dengan model statis yaitu dengan memasukan nilai variabel pada suatu rumus untuk memperoleh hasil akhirnya?

5. Bagaimana sistem ini dapat menampilkan kartu angsuran pembiayaan dari hasil simulasi sehingga bisa memunculkan saldo pembiayaan sampai akhir waktu pembayaran ?

6. Bagaimana membuat sistem informasi simulasi pembiayaan menjadi sistem yang mudah untuk di akses kedepannya dan menghasilkan hasil yang akurat sesuai dengan yang diinginkan masyarakat?

1.4. Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam laporan penelitian ini tidak terlalu luas, namun dapat tercapai hasil yang optimal, maka peneliti akan membatasi ruang lingkup permasalahan sebagai berikut :

1. Sistem yang akan dibuat berfungsi sebagai pusat informasi dan knowledge tentang perbankan syariah khususnya tentang produk pembiayaan. Pada tahap proses simulasi, terbatas hanya pada tahap perhitungan saja. Tidak sampai pada tahap pendaftaran.


(33)

7

2. Model simulasi yang digunakan adalah model simulasi statis dengan memasukan nilai variabel pada suatu rumus untuk memperoleh hasil akhirnya.

3. Perhitungan simulasi disesuaikan dengan jenis pembiayaan dan variabel yang digunakan yaitu nilai plafon pembiayaan, margin dan jangka waktu.

4. Metode yang digunakan pengembangan sistem ini adalah Object Oriented Analysis and Design (OOAD) dengan model pengembangan Rapid Application Development (RAD) (Kendall dan Kendall, 2008). Tahap RAD dimulai dari tahap Requirements Planning sampai pada tahapan implementation. Pada tahap implementation hanya sampai pada tahap pengujian sistem penilaian, namun tidak sampai pada tahap penerapan sistem maupun pemeliharaan sistem.

5. Tools yang digunakan dalam perancangan sistem yaitu use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, deployment diagram dan menggunakan PHP sebagai bahasa pemograman, MYSQL sebagai database server dan PhpMyAdmin sebagai webserver. Unified Modelling Languange dan PSPad Editor sebagai aplikasi pendukung.

6. Studi kasus yang dilakukan pada penelitian ini adalah penghitungan pembiayaan pada BNI syariah cabang bogor.

7. Pengguna dari sistem ini adalah masyarakat atau calon nasabah yang berencana akan mengajukan pembiayaan dan admin sebagai pengelola system.


(34)

8

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 - 18 Maret 2014 pada bagian umum,Customer Service, dan processing. Penelitian memiliki fokus pada rancang bangun Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan konsumtif berbasis WEB.

1.6. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dari penelitian ini adalah merancang dan membangun Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan berbasis web yang dapat membantu masyarakat sebagai calon nasabah untuk mengetahui informasi dan knowledge tentang perbankan syariah khususnya pembiayaan, dan juga dapat membantu dalam menghitung biaya angsuran pembiayaan. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Penghitungan yang akurat mengenai pembiayaan dengan menggunakan model simulasi statis.

2. Mengetahui secara lebih dalam dan jelas lagi mengenai rumus penghitungan pembiayaan, data produk pembiayaan, dan syarat pengajuan pembiayaan. 3. Memaparkan secara detail hasil simulasi dengan menampilkan biaya

angsuran pokok maupun perbulan serta menampilkan kartu angsuran yang nantinya dapat dicetak oleh pengguna.

4. Menghasilkan sistem simulasi yang memiliki pengaturan dalam hak akses, user, dan manajemen master data yang baik sehingga sistem dapat digunakan dengan maksimal sesuai kebutuhan.


(35)

9

5. Menghasilkan hasil simulasi yang terperinci sesuai dengan informasi yang dibutuhkan pengguna simulasi.

1.7. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penenlitian yang sudah disebutkan, maka manfaat dari penelitian yang diharapkan adalah :

1. Bagi peneliti

a. Menerapkan pengetahuan akademis yang telah diperoleh dalam kelas dan untuk mengetahui kondisi dan masalah sebenarnya yang terjadi di dunia kerja dan memperkenalkan gambaran umum perusahaan yang diperlukan mahasiswa dalam memasuki dunia kerja yang sesuai dengan bidangnya dan sebagai pengalaman kerja.

b. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1), Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bagi masyarakat

a. Memberikan pengetahuan bagi masyarakat tentang pembiayaan perbankan syariah.

b. Membantu masyarakat yang akan berencana mengajukan pembiayaan untuk menghitung perkiraan biaya angsuran yang harus dikeluarkan perbulannya.


(36)

10

3. Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dapat dijadikan pembanding atau literatur penyusunan skripsi serta menambah referensi perpustakaan untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta menambah khasanah ilmu pengetahuan.

1.8. Metodologi Penelitian 1.8.1. Metode Pengumpulan Data 1.8.1.1. Observasi

Observasi berarti mengamat-amati suatu obyek secara langsung. Menurut Jogiyanto (2008) observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsug objek datanya. Dengan observasi peneliti mengumpulkan data tentang gejala tertentu dengan cara mengamat-amatinya secara langsung selama waktu tertentu, dengan sedemikian rupa. Data-data yang didapat dari hasil observasi ini perlu dicatat dan didokumentasikan, karena jika tidak dilakukan dengan semestinya, maka sebagian atau seluruh data yang telah di dapat akan hilang sia-sia.

1.8.1.2. Wawancara

Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden dengan bercakap-cakap secara tatap muka, wawancara merupakan bentuk pengumpulan data yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas.


(37)

11

1.8.1.3. Studi Pustaka

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku yang berkaitan dengan teori pembahasan judul yang diangkat.

1.8.1.4. Studi Literatur

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca literatur yang ada serta menelaahnya secara tekun.

1.8.2. Metode Pengembangan Sistem

Dalam analisis dan perancangan system ini, metodologi pengembangan sistem yang digunakan adalah metode berorientasi objek dengan model pengembangan RAD (Rapid Application Development), yang berfungsi untuk menggambarkan tahap-tahap utama dan langkah-langkah dari setiap tahap yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu:

1. Requirment Planning 2. Workshop Design 3. Implementasi Sistem

1.9. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada: Waktu : 11 - 18 Maret 2014


(38)

12

1.10. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan ini pembahasan terbagi dalam lima bab yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat studi, serta ruang lingkup.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis menguraikan teori yang terkait dengan sistem informasi simulasi dan konsep perbankan syariah serta konsep-konsep yang berkaitan dengan sistem yang akan dibuat

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan metodologi penelitian yang meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem yang digunakan untuk membangun sistem informasi simulasi ini.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dijelaskan gambaran profil dari Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor serta membahas hasil analisis dan rancangan dari Sistem Informasi Simulasi

BAB V : PENUTUP


(39)

13

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Definisi Sistem

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem ( Kadir, 2003 ).

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto, 2008).

Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukkan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan (Jogiyanto, 2005).

1. Komponen Sistem: Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau suatu bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses sistem secara keseluruhan.


(40)

14

2. Batas Sistem : Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Batas sistem memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem juga menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem : Lingkungan luar adalah apapun diluar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.

4. Penghubung : Penghubung merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan. Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain dan membentuk suatu kesatuan.

5. Masukan : Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses


(41)

15

untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. 6. Keluaran : Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem yang

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Output dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain.

7. Pengolah : Merupakan bagian dari sistem yang akan memroses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

8. Sasaran atau Tujuan: Suatu sistem harus mempunyai tujuan dan sasaran, jika tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali.

2.2. Konsep Dasar Informasi 2.2.1. Definisi Informasi

Informasi didefinisikan sebagi data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data yang merupakan kenyataan atau fakta-fakta yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata, dari data kemudian diolah menjadi suatu informasi yang diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan (Jogiyanto, 2005).


(42)

16

2.2.2. Kualitas Informasi

Burch dan Grudnitski ( Kadir, 2003 ) menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar, yaitu: akurat, tepat waktu, dan relevan. Jadi suatu informasi dinilai berkualitas jika memenuhi ketiga kriteria tersebut.

a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.

b. Tepat Waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

c. Relevan, informasi yang dihasilkan harus mempunyai manfaat bagi pemakainya.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi menurut Turban, McLean, dan Waterbe (1999) dalam buku Information Technology for Management Making Connection for Strategies Advantages, mendefinisikan sistem informasi sebagai sistem yang mengumpulkan, memroses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik ( Mulyanto, 2009 ).

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan ( Mulyanto, 2009 ).


(43)

17

2.3.2. Komponen Sistem informasi

Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi (Mulyanto, 2009). 1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen, dan orang-orang yang berkepentingan dengan informasi dari sistem informasi tersebut. Adapun pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya sistem analis, developer, operator sistem, dan staf administrasi lainnya.

2. Sumber Daya Hardware

Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal.

3. Sumber Daya Software

Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memroses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi untuk pemrosesan informasi. Sedangkan prosedur adalah sekumpulan


(44)

18

aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi dan mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan informasi. 4. Sumber Daya Data

Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. Sumber daya data ini dapat berbentuk teks, gambar, audio, maupun video.

5. Sumber Daya Jaringan

Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software komunikasi (Mulyanto, 2009).


(45)

19

2.3.3. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi

Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah sebagai berikut (Ladjamuddin, 2005):

1. Analisis Sistem : menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi. 2. Perancangan Sistem : merancang sistem baru yang dapat menyelesaikan

masalah-masalah yang dihadapi Perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang baik. Kegiatan yang dilakukan antara lain merancang output, input, structur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi.

3. Programming dan Testing Sistem : pada tahap ini dilakukan perancangan algoritma dengan menggunakan Bahasa pemrograman yang ditulis dalam bahasa Indonesia terstruktur/bahasa Inggris terstruktur. Perancangan algoritma sebaiknya dilakukan dengan menggunakan pendekatan Top-Down (Pemrograman Modular). Setelah selesai pembuatan algoritma, maka dibuatlah program aplikasi dengan menggunakan salah satu bahasa pemograman terpilih.

4. Implementasi Sistem : beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.

5. Operasi dan Perawatan : mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.

6. Evaluasi Sistem : mengevaluasi sejauh mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.


(46)

20

2.4. Konsep Dasar Sistem Informasi Simulasi 2.4.1. Pengertian Simulasi

Simulasi berasal dari bahasa inggris, yaitu to simulate yang artinya menurut webster’s Collegiate Dictionary adalah “ to feign the essence of without the reality”, untuk memperoleh intisari dari sesuatu tanpa melibatkan kenyataan. Sedangkan menurut Oxford American Dictionary (1980) simulasi adalah “ to reproduce the condition of a situation, as by means of a model, for study or testing or training, etc” ,artinya untuk menghasilkan suatu kondisi dari sebuah situasi, dalam maksud sebuah model, untuk dipelajari atau untuk percobaan atau pelatihan, dan sebagainya.

Simulasi mempunyai banyak sekali pengertian bila dilihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Salah satu definisi dari simulasi adalah teknik yang menggunakan komputer untuk meniru atau mengimitasi suatu operasi dari berbagai fasilitas atau proses dari dunia nyata ( Law & Kelton, 2000 ).

Berikut ini adalah definisi simulasi menurut berbagai pakar

1. Simulasi berhubungan dengan pemodelan dari suatu proses atau sistem dalam suatu cara tertentu sehingga model tersebut menirukan respon dari sistem aktual terhadap suatu kejadian yang terjadi seturut dengan waktu ( Schriber, 1987 ).

2. Simulasi merupakan imitasi dari suatu sistem dinamis menggunakan model komputer dalam rangka untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan unjuk kerja sistem ( Harrell, Gosh, & Bowden, 2000 ).

3. Simulasi merupakan proses perencanaan sebuah model dari sistem nyata dan melakukan eksperimen dengan model tersebut dengan tujuan


(47)

21

mengetahui perilaku dari sistem dan atau melakukan evaluasi berbagai macam strategi untuk operasi dari sistem terbut.

Dari pengertian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa simulasi merupakan konstruksi dari suatu model dan penggunaan model secara eksperimental untuk mempelajari suatu sistem. Sedangkan Sistem simulasi adalah suatu kegiatan yang memberikan pernyataan (representing) atas suatu sistem dengan melalui model simbolik yang dapat dimanipulasi dengan mudah dan dapat menghasilkan angka-angka atau bilangan numeric. Range (jarak) spektra dari sistem simulasi cukup luas. Yang lebih ekstrem lagi, kita dapat menggunakan sistem ini sebagai modal untuk mendapatkan pengetahuan atas sifat-sifat maupun tingkah laku di dalam sistem itu sendiri.

2.4.2. Klasifikasi dari teknik simulasi

Klasifikasi atau pengelompokan dari teknik simulasi dibagi menjadi 3 kelompok ( Law & Kelton, 2000) yaitu :

1. Model simulasi statis dan Model simulasi dinamis

Simulasi statis merupakan representasi dari sebuah sistem pada suatu waktu tidak mempunyai peran. Penerapan paling sederhana pada simulasi ini adalah saat kita memasukan nilai variabel pada suatu rumus untuk memperoleh hasil akhirnya. Dilain pihak simulasi dinamis mewakili sistem yang berubah ubah seturut waktu.

2. Model simulasi deterministik dan Model simulasi stochastic

Bila sistem simulasi tidak mempunyai komponen probabilitas maka dinamakan simulasi deterministik. Hasil akhir dari simulasi deterministik telah ditentuka ketika sejumlah input dimasukan kedalam model,


(48)

22

walaupun bisa saja diperlukan waktu yang lama untuk menghitung hasil akhir simulasi tersebut.

Bila sistem tersebut memiliki beberapa komponen input acak maka simulasi tersebut termasuk simulasi stochastic. Hasil akhir atau keluaran dari model stochastic ini juga berupa komponen acak.

3. Model simulasi kontinyu dan Model simulasi diskrit

Simulasi kontinyu merupakan model sistem yang kondisi status variabelnya berubah ubah terus menerus sesuai dengan waktu. Simulasi model melibatkan persamaan diferesial yang merupakan relasi dari tingkat perubahan status variabel sistem terhadap waktu. Sedangkan simulasi diskrit status variabelnya berubah seketika pada satu titik waktu yang terpisah.

2.4.3. Jenis Simulasi 1. Simulasi Identitas

Penggunaan Identity Simulation ini terlihat secara langsung, pendekatannya pun cukup sederhana. Pada umumnya banyak meniadakan berbagai hal yang fundamental dari aturan pemodelan. Indentity Simulation biasanya cukup mahal dan tidak begitu layak, hanya memberikan sedikit kontrol atau bahkan tidak sama sekali terhadap situasi atau keadaan untuk mendapatkan jawaban yang efektif. 2. Simulasi Identitas Semu

Simulasi ini selangkah lebih maju dibanding Simulasi Identitas. Simulasi Identitas Semu ini memodelkan berbagai aspek yang terkait dari sistem yang sebenarnya dan mengeluarkan unsur-unsur yang dapat membuat setiap Identitas Simulasi tidak berfungsi dengan baik. Sebagi contoh, untuk menguji bagaimana


(49)

23

pertahanan udara suatu negara, pengujian ini tidak langsung dilakukan menggunakan pesawat pembom (A4. B29, dan lain-lain) dengan memasuki wilayah pertahanan udara negara tersebut. Belum lagi dari darat ataupun pesawat– pesawat buru sergap. Pesawat-pesawat ini digunakan untuk mendapatkan data penyergap sebelum terdeteksi dan respon dari negara yang akan diserang tersebut. 3. Model Simulasi yang Deterninistic

Pada model ini tidak diperhatikan unsur random, sehingga pemecahan masalahnya menjadi lebih sederhana. Contoh aplikasi dari model ini adalah dalam dispatching, line balancing, sequencing, dan plant layout.

4. Model Simulasi yang Dinamik dan yang Statik

Model simulasi yong dinamlk adalah model yang memperhatikan perubahan perubahan nilai dari variabel-variabel yang ada kalau terjadi pada waktu yang berbeda. Tetapi model statik tidak memperhatikan perubahan-perubahan ini. Contoh dari model simulasi yang statik ini adaiah line balancing dan plant layout. Dalam perencanaan layout tentu saja diperlukan syarat keadaan-keadaan lain bersifat statik. Sedang contoh dari model dynamica dalam inventory sistem job shop model dan sebagainya.

5. Simulasi Laboratorium

Simulasi ini lebih murah dan lebih layak daripada Simulasi Identitas dan Simulai Identitas Semu dan akan dapat memberikan jawaban yang lebih esensial pada masa yang akan datang. Biasanya simulasi laboratorium ini memerlukan berbagai komponen seperti operator, software dan hardware, komputer, prosedur operasional, fungsi-fungsi matematis, distribusi probabilitas, dan lain-lain. Ada dua tipe yaitu :


(50)

24

- OperatingPlanning

Dalam Operating Planning menggunakan komputer untuk mengumpulkan data dan untuk mengolah informasi dari para pemain. Komputer memainkan peran penting untuk menjalankan berbagai aksi secara random yang merupakan jawaban dari para pemain. Sebagai contoh, War Gaming atau Business Management Game merupakan permainan yang sangat banyak digunakan terutama di sekolah-sekolah staf dan komando militer. Electronic Warfare Simulator sudah cukup dikenal, dikembangkan dalam tahun 1950-an, suatu simulasi pertempuran di laut yang melibatkan dua kesatuan kapal tempur yang berusahan untuk saling menghancurkan. Hasilnya adalah informasi dari pertempuran di laut. Simulasi ini dipergunakan untuk latihan para perwira angkatan laut.

- Man Machine Simulation

Simulasi ini memberikan sudut pandang lain dalam menyelidiki berbagai konsep teknis dengan tujuan-tujuan tertentu. Disini aturan permainan tidak begitu dipentingkan, sementara komputer-komputer digunakan untuk mengolah dan menganalis data, sebagai contoh pada Rand Sistem, Research Laboratory juga menggunakan simulasi pembangkit rangsangan untuk mempelajari informasi-informasi secara terpusat.

6. Simulasi Komputer

Simulasi ini hanya menggunakan komputer untuk memecahkan masalah sesuai kebutuhan yang kemudian diprogramkan ke dalam komputer. Semua tingkah laku yang dijadikan sebagai persoalan dialihkan ke dalam program, termasuk ketentuan logika pengambilan keputusan dan pelaksanaannya. Simulasi


(51)

25

komputer menawarkan berbagai keunggulan sebagai alat untuk melakukan analisis. Contoh simulasi komputer :

1. Pelatihan operasi bagian pemadam kebakaran di kota-kota besar 2. Pengalokasian berbagai sumber daya pada rumah-rumah sakit besar 3. Sistem transportasi kota-kota besar dimana urbanisasi cukup tinggi

4. Sistem inventarisasi pada perusahaan perusahaan besar dan medium serta BUMN

5. Di bidang militer, untuk membagi suatu wilayah yang luas menjadi bagian-bagian yang menjadi daerah pertempuran guna merebut daerah tersebut 2.4.4. Keunggulan dan kelemahan model simulasi

Menurut pegden (1990) ada beberapa keunggulan dan kelemahan yang terdapat pada metode simulasi. Berikut adalah beberapa keunggulan metode simulasi :

1. Perubahan pada peraturan, prosedur, aturan pengambilan keputusan, struktur organisasi, alur informasi, dan lain lain, dapat diselidiki tanpa mengganggu operasi yang sedang berjalan saat ini

2. Rancangan perangkat keras baru, tata letak fisik, program, perangkat lunak, sistem transportasi, dan sebagainya dapat diuji coba sebelum mengalokasikan sumber daya pada implementasi yang sesungguhnya.

3. Hipotesa mengenai bagaimana atau mengapa fenomena tertentu terjadi dapat dicoba untuk studi kelayakan.

4. Waktu dapat diatur dan dapat dipersingkat, diperpanjang dan sebagainya sehingga memungkinkan kita untuk mempercepat atau memperlambat sebuah fenomena untuk dipelajari.


(52)

26

5. Pengertian dapat diperoleh mengenai variabel mana yang paling penting untuk unjuk kerja dan bagaimana variabel ini berinteraksi.

6. Perlambatan pada aliran informasi, material, dan produk dapat diidentifikasi. 7. Studi simulasi terbukti berharga untuk memperoleh pengertian mengenai

bagaimana sebenarnya suatu sistem bekerja sebagai lawan dari pemikiran orang-orang mengenai bekerjanya suatu sistem.

8. Situasi baru, dimana kita mempunyai pengertian dan pengalaman yang terbatas dapat dilakukan manipulasi dalam rangka untuk mempersiapkan suatu kejadian teoritis dimasa depan. Kekuatan simulasi terbesar adalah kemampuannya dalam melakukan penyelidikan mengenai pertanyaan “ apa

dan mengapa”.

Disamping berbagai keunggulannya metode simulasi juga mempunyai kelemahan atau kekurangan, yaitu :

1. Pembuatan model dalam simulasi memerlukan latihan. Kualitas dari analisis tergantung dari kualitas dari model yang dibangun dan keahlian dari pembuat model tersebut. Pembuatan model adalah sebuah seni sekaligus juga merupakan suatu keahlian.

2. Hasil simulasi terkadang sulit diterjemahkan. Karena model simulasi berusaha menangkap kekacauan dari sistem yang sesungguhnya, seringkali sangat sulit untuk menentukan apakah sebuah pengamatan yang dilakukan selama simulasi dijalankan sesuai untuk hubungan dengan sistem atau keacakan dari suatu model.


(53)

27

3. Analisis simulasi dapat memakan waktu dan menjadi mahal. Analisis yang layak mungkin tidak diperoleh, dengan waktu dan sumber daya yang ada sebuah perkiraan yang quick and dirty dengan metode analitis dapat dipilih. 2.5. Metodologi Penelitian Sistem Informasi

Penelitian merupakan terjemahan dari kata dari bahasa Inggris yaitu research. Research itu sendiri berasal dari kata re, yang berarti “kembali” dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian, arti sebenarnya dari research atau

riset adalah “mencari kembali”. Penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan ( Nazir, 2005 ).

2.5.1. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data primer yang diperlukan dalam melakukan penelitian (Nazir, 2005).

Secara umum metode pengumpulan data dapat dibagi menjadi tiga kelompok (Nazir, 2005), yaitu metode pengamatan langsung, metode dengan menggunakan pertanyaan dan metode khusus. Sedangkan menurut Jogiyanto (2008), teknik pengumpulan data dalam pengambilan sampelnya dibagi menjadi 7 antara lain teknik observasi, wawancara dan studi waktu serts gerak, teknik eksperimen dan simulasi, teknik survey, teknik delphi, teknik analisis, teknik pengambilan basis data, dan teknik model matematik.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(54)

28

1. Observasi

Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati lagsung obyek datanya (Jogiyanto, 2008). Sedangkan menurut Nazir (2005), pengumpulan data dengan observasi langsung atau pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. dari kedua defini tersebut, dapat disimpulkan bahwa observasi merupakan teknik untuk mengambil data dengan menggunakan data visual dengan mengamati obyek penelitian secara langsung.

2. Wawancara

Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden (Jogiyanto, 2008). Wawancara dapat berupa wawancara personal (tatap muka langsung dengan responden), wawancara intersep (responden dipilih di lokasi umum), dan wawancara telepon. Sedangkan menurut Nazir (2005), wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, bertatap muka antara pewawancara dengan penjawab atau responden dengan menggunkan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).

3. Studi Pustaka

Mengadakan survei terhadap data yang ada merupakan langkah yang paling penting sekali dalam metode ilmiah. Survei terhadap data yang telah tersedia dapat dikerjakan setelah masalah penelitian dipilih atau dilakukan sebelum masalah dipilih (Nazir, 2009). Beberapa sumber bacaan, dari mulai buku teks sampai dengan surat kabar.


(55)

29

4. Studi Literatur Sejenis

Studi literatur merupakan kegiatan menelusuri literatur yang ada serta menelaahnya secara tekun. Dengan mengadakan survey terhadap data yang telah ada, peneliti harus mencari teori-teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu yang diteliti, mencari metode-metode serta teknik penelitian, baik dalam pengumpulan data atau dalam analisis data yang pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu (Nazir, 2005). Selain itu, peneliti-peneliti juga harus memperoleh orientasi yang lebih luas dalam permasalahan yang dipilih serta menghindari terjadinya duplikasi yang tidak diinginkan.

2.5.2. Model Pengembangan (Rapid Application Development) RAD

Rapid Application Development (RAD) merupakan salah satu metode prototyping yang memiliki tahapan-tahapan berikut (Kendall, 2008) :

1. Perencanaan Syarat-syarat

Dalam fase ini pengguna dan peneliti bertemu untuk mengidentifikasi tujuan-tujuan sistem serta mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini ialah menyelesaikan masalah-masalah perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem dapat mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan

2. Workshop Design

Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang dapat digambarkan sebagai workshop. Selama workshop design RAD, pengguna merespon working prototype yang ada dan menganalisis, memperbaiki


(56)

modul-30

modul yang dirancang menggunakan perangkat lunak berdasarkan respon pengguna.

3. Fase Implementasi

Analyst bekerja secara intens dengan pengguna selama workshop design untuk merancang aspek-aspek bisnis dan non-teknis dari proses bisnis yang ada. Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem dibangun dan di-sharing, sub-sub sistem di uji coba stakeholder.

RAD Design Workshop Requirments Planning

Implementation

Gambar 2.2 Tahapan RAD (Kendall & Kendall, 2008)

Menurut Kendall & Kendall (2008), model RAD memiliki keuntungan sebagai berikut:

1. Dapat mempersingkat waktu yang biasanya diperlukan dalam SHPS (Siklus Hidup Pengembangan Sistem) tradisional antara perancangan dan penerapan sistem informasi.

Identify Objectives and Information Requirements

Work with Users to Design System

Build The System

IntroduceThe New System


(57)

31

2. Pengembangan sistem cepat dapat digunakan sebagai perangkat yang tajam dan dimaksudkan untuk memperbaharui, meningkatkan dan menyeleksi bagian-bagian terpilih dari suatu sistem.

2.6. Rich Picture

Rich picture adalah sebuah gambaran tidak formal yang menampilkan pemahaman penggambar tentang situasi. Rich picture berfokus pada aspek penting dari situasi yang ditentukan oleh penggambar. Rich picture harus memberikan gambaran yang menyeluruh dari situasi yang memungkinkan adanya beberapa interpretasi. Rich Picture digunakan untuk menggambarkan keseluruhan proses bisnis secara jelas dengan gambar dan hubungan antar gambar tersebut dengan penjelasan singkat agar orang yang melihat dapat dengan mudah untuk mengerti dan memahami maksud dari gambar tersebut (Mathiassen, 2000).

2.7. Tools Analisis dan Perancangan yang digunakan adalah UML (Unifed Modelling Language)

2.7.1. Definisis UML (Unifed Modelling Language)

Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti, serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain (Munawar, 2005).

UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Booch, Object Modeling Technique (OMT) dan Object Oriented Software


(58)

32

Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan desain ke dalam 4 (empat) tahapan iterative, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek, identifikasi semantik dari hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi.

Desain sistem pada UML di susun oleh simbol-simbol yang terbentuk menjadi sebuah diagram model. Berikut adalah simbol yang digunakan pada desain sistem ini. Unified Modeling Language (UML) memiliki beberapa diagram di antaranya (Munawar, 2005):

1. Use case Diagram

Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem di pakai (Munawar, 2005).

Dalam sebuah pembicaraan tentang use case, pengguna biasanya di sebut dengan actor. Actor adalah sebuah peran yang dapat dimainkan oleh pengguna dalam interaksinya dengan sistem. Use case adalah alat bantu terbaik guna menstimulasi pengguna potensial untuk mengatakan tentang suatu sistem dari sudut pandangnya. Diagram use case mempunyai 3 notasi yang menunjukkan aspek dari sistem (Munawar, 2005):

a. Actor (pengguna) yaitu abstraksi dari orang dan sistem lain yang mengaktifkan fungsi dari target sistem. Actor mewakili peran orang, sistem yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengan use case.


(59)

33

b. Use Case adalah abstraksi dari interaksi antara sistem dan actor. Use case di buat berdasarkan keperluan actor. Use Case harus merupakan “apa” yang dikerjakan software sistem, bukan “bagaimana” software sistem mengerjakannya. Setiap use case harus di beri nama yang menyatakan apa hal yang di capai dari hasil interaksinya dengan actor.

c. Relationship (hubungan) yaitu hubungan antara actor/pelaku dengan use case di mana terjadi interaksi di antara mereka.

Gambar 2.3 Contoh Diagram Model Use Case (Whitten et.al, 2004) 2. Activity Diagram

Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram dapat mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak dapat (Munawar, 2005).


(60)

34

Gambar 2.4 Contoh Diagram Model Activity (Whitten et.al, 2004) 3. Class Diagram

Class dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama class menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan diletakkan di atas kotak. Bila class mempunyai nama yang terdiri dari 2 (dua) suku kata atau lebih, maka semua suku kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku kata menggunakan huruf besar. Atribute adalah property dari sebuah class yang melukiskan batas nilai yang mungkin ada pada obyek dari class. Sebuah class mungkin mempunyai nol atau lebih attribute (Munawar, 2005). Operation adalah sesuatu yang dapat dilakukan oleh sebuah class atau yang anda (atau class yang lain) dapat lakukan untuk sebuah class. Responsibility adalah keterangan tentang apa yang akan dilakukan class yaitu apa yang akan di capai oleh attribute dan operation (Munawar, 2005).


(61)

35

Gambar 2.5 Contoh Diagram Model Class (Whitten et.al, 2004) 4. Sequence Diagram

Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan message (pesan) yang diletakkan di antara obyek-obyek ini di dalam use case. Komponen utama sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segi empat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical (Munawar, 2005).


(62)

36

5. Deployment Diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.

Gambar 2.7 Contoh Model Deployment Diagram

2.7.2. Object Oriented

Object oriented terdiri atas pengertian object, pengertian OOA, pengertian OOD, pengertian OOAD, keuntungan Object Oriented, dan keterbatasan Object Oriented.

2.7.2.1. Pengertian Object

Objek adalah pembungkusan data (properti) yang mendeskripsikan orang, objek, tempat, kejadian atau sesuatu yang berlainan dengan semua proses (disebut metode) yang diizinkan untuk menggunakan atau memperbaharui data dan properti-properti tersebut. Satu-satunya untuk mengakses atau memperbaharui data objek adalah menggunakan proses-proses yang didefinisikan sebelumnya (Whitten et al, 2004).

Client A

Client B

Client C

Server A

Client B Front End


(63)

37

2.7.2.2. Pengertian OOA (Object Oriented Analysis)

Object Oriented Analysis adalah pendekatan pemodelan objek selama analisis dan desain sistem (Whitten et al, 2004). Sebuah teknik yang mengintegrasikan data dan proses ke dalam konstruksi yang disebut objek. Model-model OOA adalah gambar-gambar yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai macam perspektif seperti struktur, kelakuan dan interaksi objek-objek (Whitten, 2004).

Pendekatan yang digunakan OOA (Whitten, 2004) adalah:

a. Mempelajari objek yang sudah ada untuk mengetahui apakah mereka dapat digunakan kembali atau diadaptasi untuk pemakaian baru.

b. Menentukan suatu objek baru atau yang dimodifikasi yang akan digabung dengan objek yang sudah ada ke dalam suatu sistem komputasi bisnis yang sangat berharga.

2.7.2.3. Pengertian OOD (Object Oriented Design)

Object Oriented Design adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk menentukan solusi perangkat lunak khususnya pada objek yang berkolaborasi, atribut dan metode mereka (Whitten et al, 2004).

2.7.2.4. Pengertian OOAD (Object Oriented Analysis & Design)

Kumpulan peralatan dan teknik untuk pengembangan sistem yang akan memanfaatkan teknologi objek untuk mengkostruksikan sebuah sistem dan perangkat lunaknya (Whitten et al, 2004).


(64)

38

2.8. Konsep Data dan Basis Data (Database) 2.8.1. Data

Data merupakan fakta mengenai suatu objek seperti manusia, benda, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang dapat dicatat dan mempunyi arti secara implisit. Data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, karakter, atau simbol, sehingga bila data dikumpulkan dan saling berhubungan maka dikenal dengan istilah basis data (Ramez, 2000).

2.8.2. Basis Data (Database)

Database (Basis Data) adalah kumpulan data yang terdiri dari koleksi berbagai file yang berisi informasi yang disimpan dengan cara tertentu sehinggaredudansi (kondisi yang berlebihan) yang tidak perlu dapat dihindarkan. Begitu pula data yang disimpan tersebut tidak tergantung pada aplikasinya dan mampu melayani berbagai aplikasi yang berbeda (Hariyanto, 2004).

Database adalah fondasi bagi pembuatan dan pengembangan suatu program aplikasi, oleh sebab itu database harus dibuat sedemikian rupa sehingga pembuatan program aplikasi itu lebih mudah, cepat, dan fleksibel.

2.8.3. Normalisasi

Normalisasi adalah proses untuk menghilangkan grup atau elemen yang berulang (redundant) dan mengelompokkan atribut-atribut sehingga terbentuk

relasi yang terstruktur dengan baik” (Jogiyanto, 2001).

Normalisasi diperlukan dalam perancangan sistem informasi karena normalisasi adalah struktur data yang mempunyai aturan memperluas hubungan antara tabel untuk meyakinkan konsistensi, redudansi sekecil mungkin diantara


(65)

39

tabel dan data, sehingga terbentuklah suatu model data yang optimal. Dalam melakukan normalisasi kita harus melalui beberapa tahapan sebagai berikut: a. Bentuk tidak normal (unnormalized relation)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam dan tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, data yang dicatat ini mempunyai cirri berulan (redundant).

b. Normalisasi bentuk pertama (First Normalized Form)

Bentuk normal tahap pertama terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain yang sama. Domain nilai adalah batas-batas nilai yang diperbolehkan bagi suatu atribut dilihat dari kenyataan yang ada.

c. Normalisasi bentuk kedua (Second Normalized Form)

Bentuk normal kedua terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key memiliki ketergantungan fungsional pada primary key secara utuh. Primary key adalah satu atribut yang tidak hanya menjelaskan secara unik suatu kejadian dari suatu entity.

Ketergantungan fungsional adalah diberikan sebuah relasi R, atribut Y dari R adalah bergantung fungsi pada atribut X dan R jika dan hanya setiap nilai X dalam R punya hubungan dengan tepat satu nilai Y dalam R.

d. Normalisasi bentuk ketiga (Third Normalized Form)

Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan transitif. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci yang harus bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh.


(66)

40

2.8.4. MySQL

MySQL adalah Relational Database Management Sistem (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersil. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan seleksi dan pemasukan data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Sebagai database server yang memiliki database modern, MySQL memiliki banyak keistimewaan, yaitu

a. Portability

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai macam sistem operasi seperti Windows, Linux, Mac OS X server dan lain-lain.

b. Open Source

MySQL dapat menggunakannya secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya sepeserpun.

c. Multiuser

MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

d. Performance Tuning

MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sedarhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.


(67)

41

MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed/unsigned integer, float, double, char,varchar, text, blob, date time, timestamp, year, set serta enum.

f. Command and Functions

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query.

g. Security

MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnet mask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password terenkripsi.

h. Scalability and Limits

MySQL mampu menangani database dalam skala besar dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu table serta 5 miliar baris. Batas indeks yang dapat ditampung dalam 32 (tiga puluh dua) indeks pada tiap tabel. i. Connectivity

MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protokol TCP/IP, Unix Soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

j. Localisation

MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada client dengan menggunakan lebih dari 20 (dua puluh) bahasa.

k. Interface

MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman yang digunakan untuk administrasi database.


(68)

42

l. Clients and tools

MySQL dilengkapi dengan berbagai tools yang dapat digunakan untuk administrasi database, dan pada setiap tools yang ada disertakan petunjuk online.

m. Struktur Tabel

MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE dibandingkan dengan database lainnya.

2.9. Pengujian Black-Box

Pengujian black-box merupakan pengujian yang memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program (Pressman, 2002). Pengujian black-box juga merupakan pendekatan komplementer yang memungkinkan besar mampu mengungkap kelas kesalahan daripada metode white-box. Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4. Kesalahan kinerja.

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi. 2.10. Konsep Pemrograman Berbasis WEB

2.10.1. Pemrograman Berbasis WEB

Internet identik dengan website, karena popularitasnya sebagai penyedia informasi dan tampilan antar muka (interface) yang dibutuhkan oleh pengguna


(1)

Apabila bank bertindak sebagai pembeli, kemudian memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang disebut dengan salam Paralel.

- Pembiayaan Istishna adalah pembiayaan berdasarkan Akad jual beli

(mashnu’) antara pemesan (mustashni’) dengan penerima pesanan (shani). Spesifikasi (jenis, macam, ukuran, mutu dan jumlah) dan harga barang pesanan disepakati diawal akad dengan pembayaran dilakukan sesuai kesepakatan (dimuka, cicilan dan dibelakang). Apabila bank bertindak sebagai shani kemudian menunjuk pihak lain untuk membuat barang disebut dengan Istishna Paralel

- Pembiayaan Ijarah adalah pembiayaan berdasarkan Akad sewa menyewa barang antara bank (muaajir) dengan penyewa (mustajir). Setelah masa sewa berakhir barang sewaan dikembalikan kepada muaajir.

- Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik adalah pembiayaan berdasarkan Akad sewa menyewa barang antara bank (muaajir) dengan penyewa (mustajir) yang diikuti janji bahwa pada saat yang ditentukan kepemilikan barang sewaan akan berpindah kepada mustajir.

3. Bagaimana masyarakat seperti nasabah mengetahui produk pembiayaan yang ditawarkan oleh perbankan?

Jawab : biasanya kita (pihak bank) harus langsung menemui masyarakat untuk melakukan promosi tentang produk pembiayaan yang ada di BNI Syariah. Dalam hal ini divisi Marketing Founding yang menjadi tugasnya. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pembiayaan dan akadnya mengharuskan kita untuk menjelaskan secara jelas tentang pembiayaan kepada masyarakat.


(2)

4. Menurut bapak seberapa pentingkah masyarakat mengetahui tentang akad pembiayaan?

Jawab : Sangat penting, dengan nasabah mengetahui dan mengerti tentang akad pembiayaan, proses akad akan semakin cepat dan hubungan antara bank dan nasabah pun akan semakin erat karena adanya keterbukaan antara pihak bank dengan nasabah.

5. Bagaimana alur pengajuan pembiayaan di BNI Syariah Cabang Bogor ? Jawab : Selama ini pemesanan untuk mengajukan pembiayaan dilakukan dengan bagian Maketing Founding yang langsung menawarkan produk pembiayaan kepada nasabah. Bagian Marketing Founding akan menjelaskan secara jelas kepada nasabah tentang kelebihan produk pembiayaan yang ada pada Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor. Setelah semuanya beres dan nasabah tertarik untuk mengajukan produk pembiayaan maka bagian marketing founding akan memberikan form pengajuan untuk diisi oleh nasabah. Form pengajuan tersebut dilampirkan dengan persyaratan umum seperti Copy KTP Suami dan Istri untuk dicek kelengkapannya. Setelah semua lengkap bagian marketing akan melimpahkan kepada bagian processing untuk dianalisis kelayakan nasabah delam mendapatkan pembiayaan. Setelah dianalisis bagian processing akan memberikan data analisis kepada pimpinan yang nantinya pimpinan yang memutuskan diterima atau tidak pengajuan pembiayaan calon nasabah. Jika pengajuan diterima pimpinan akan konfirmasi ke bagian processing untuk selanjutnya dilimpahkan ke bagian administrasi untuk pengurusan notaris, akad, dan pencairan dana pembiayaan


(3)

6. Apa saja peryaratan yang harus dilengkapi jika akan melakukan pengajuan pembiayaan ? Jawab :

Persyaratan Umum

- Copy KTP suami dan istri

- Copy kartu keluarga dan surat nikah - Pas foto 3x4 1 lembar

- Copy surat keterangan kerja

- Copy rekening tabungan 3 bulan terakhir - Slip gaji 3 bulan terakhir

- Copy NPWP dan SPT (pembiayaan > Rp.50 juta) Untuk Pengusaha

- Copy SIUP / TDP, Akta pendirian - Laporan keuangan 2 tahun terakhir Untuk Profesional

- Copy ijin praktek

7. Bagaimana cara menghitung pembiayaan ? Jawab :

(harga pembelian + margin) – uang muka = harga pokok pembiayaan Angsuran = harga pokok pembiayaan / jangka waktu


(4)

LAMPIRAN V

SK PEMBIMBING


(5)

LAMPIRAN VI

SURAT IZIN RISET


(6)

LAMPIRAN VII