18
Dan tesis Hayle, Educational Benefits of Internationalizing Higher Education: The Student’s Perspectives, yang mengkaji keuntungan pendidikan
dari usaha yang dilakukan lembaga untuk menginternasionalisasikan pendidikan sebagaimana dipersepsi dan dialami oleh mahasiswa domestik dan mahasiswa
internasional di Queen’s university di Kingston, Ontario, Kanada. Dalam riset ini, Hayle memunculkan empat keuntungan baik bagi siswa maupun lembaga, yaitu
1 pengetahuan dan saling pengertian yang lebih luas terhadap negara lain, budaya, dan isu isu global; 2 Jejaring dan pengembangan keterampilan emosi
dan sosial; 3 meningkatkan penghasilan; dan 4 memberikan kontribusi bagi reproduksi pengetahuan barat. Tujuan utama tesis ini adalah, pertama, memahami
cara cara dimana siswa dilaporkan mendapat keuntungan dari serangkaian program dan aktivitas yang diasosiasikan dengan gagasan internasionalisasi di
dalam kampus. Dan kedua, memastikan mana di antara tiga kerangka internasionalisasi yang dominan, kompetensi global, kapitalisme akademik, dan
kolonialisme akademik, yang nampak menginformasikan praktek institusional yang
dialami siswa.
Selain mengemukakan
keuntungan sebagaimana dikemukakan para ahli, Hayle juga mengemukakan dampak negatif dari
internasionalisasi.
57
Dari riset dan artikel di atas, tesis Hayle adalah yang terdekat dengan posisi tesis ini. Namun, jika Hayle membahas internasionalisasi pendidikan dari
sisi keuntungan pendidikan dalam perspektif siswa, tesis ini akan membahas internasionalisasi pendidikan dari sudut tinjauan sejarah dan implementasi
konsep, yang mencakup analisis sejarah, implementasi, dan signifikansi perannya dalam kemajuan pendidikan.
E. Metodologi Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Riset ini merupakan Field Research penelitian lapangan, dengan fokus penelitian yaitu program internasionalisasi pendidikan yang dijalankan
57
Elaine Marcia Hayle, Educational Benefits of Internationalizing Higher Education: The Student’s Perspectives, Canada: Queen’s University, 2008
19
pemerintah melalui rintisan sekolah bertaraf internasional, yaitu SMA Labschool Rawamangun Jakarta dan MAN Insan Cendekia Serpong Banten, dalam bentuk
studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Pilihan ini diambil karena penelitian ini berusaha mengungkap fakta fenomenologis berupa ide, gagasan, dan dunia makna
yang terdapat dalam suatu materi. Untuk memahamimnya tidak mungkin dilakukan secara positifis dan kuantitatif, melainkan dibutuhkan penghayatan dan
keterlibatan yang mendalam.
58
2. Sumber Data Sumber primer riset ini adalah buku Panduan Penyelenggaraan Program
Rintisan SMA bertaraf Internasional 2008 dan Pedoman Penjaminan Mutu SekolahMadrasah bertaraf Internasional pada Jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah 2007 yang diterbitkan Departemen Pendidikan Nasional. Sumber primer ini akan didukung oleh sumber sekunder berupa literatur
literatur yang membahas internasionalisasi pendidikan, di antaranya adalah Internationalization Remodelled: Definition, Approaches, and Rationales karya
Jane Knight 2004, Strategies for Internationalisation of Higher Education: a Comparative Study of Australia, Canada, Europe, and the United States of
America yang ditulis Hans de Wit 1995, Global Trends in Educational Policy karya Barker Wiseman 2005, The Internationalization of Higher Education:
Are We on the Right Track? Yang ditulis Jane Knight 2008, Learning in the Global Era: International Perspectives on Globalization and Education dengan
editor Marcelo M. Suarez Orozco 2007, International Education: Principles and Practice karya Thompson dan Hayden 1998, Education for International
Understanding and Global Competence karya Carol M. Barker 2000. Adapun data lapangan, penulis memerolehnya dari berbagai sumber,
antara lain:
58
Burhan Bungin Ed., Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikatif, Jakarta: Rajawali Press, 2003, hal. 5 6
20
a. Ahli Pendidikan Ahli pendidikan yang dimaksud penulis adalah para intelektual atau
ilmuan yang berkompeten di bidang pendidikan, baik dari kalangan Diknas maupun Departemen Agama. Mereka dapat memberikan informasi terkait aspek
filosofis dari gagasan Sekolah Bertaraf Internasional dan aspek sejarah internasionalisasi pendidikan di Indonesia.
b. Kepala Sekolah Madrasah Kepala Sekolah Madrasah dapat memberikan informasi tentang
kebijakan kebijakan sekolah terkait dengan implementasi internasionalisasi di sekolah; pandangannya tentang motif internasionalisasi, kegiatan pembelajaran,
pendekatan berbasis hasil, dan integrasi dimensi internasional ke dalam kurikulum dan program. Juga pandangannya tentang common value dan budaya sekolah.
c. Dokumen Profil Sekolah Dokumen profil sekolah yang dimaksud adalah seperangkat informasi
mencakup visi dan misi, data pendidik dan tenaga kependidikan, data siswa dan prestasi siswa, serta sebaran alumni. Hal ini penting untuk dapat mengungkap
background keberhasilan pendidikan yang mereka kelola. d. Kondisi Sekolah dan praktek pendidikan
Kondisi sekolah yang di sini adalah atmosfir dari budaya dan nilai yang ditumbuh kembangkan
di dalam
sekolah guna
mempersiapkan siswa
menghadapai persaingan baik pada level lokal maupun global. Sedangkan praktek pendidikan yang dimaksud adalah kegiatan transmisi, pembudayaan, dan
penanaman nilai, baik di dalam maupun di luar kelas. 3. Teknik Pengumpulan Data
Sumber data tersebut di atas diperoleh penulis melalui teknik teknik sebagai berikut:
21
a. Wawancara Teknik ini dilakukan dengan melakukan dialog dengan sumber data guna
mendapatkan pandangan, respon, pengetahuan, motivasi, kepercayaan, dan perasaan narasumber secara mendalam mengenai topik tertentu.
59
Penulis menggunakan teknik ini kepada para ahli dan kepala sekolah madrasah.
Wawancara dilakukan secara terstruktur, karena arah pembicaraan ditentukan oleh alur pertanyaan yang telah disusun.
b. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan data tertulis terkait peristiwa yang
dapat berbentuk tulisan, gambar, buku dan sebagainya.
60
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data data seperti dokumen RSBI, piagam akreditasi sekolah,
dokumen prestasi siswa, dan profil sekolah. c. Observasi
Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menggunakan pengamatan indra melihat secara teliti.
61
Teknik ini penulis gunakan untuk mendapatkan data tentang kondisi sekolah dan bagaimana
budaya sekolah dikembangkan. Selain juga untuk mengamati fasilitas fasilitas yang dimiliki sekolah.
4. Teknik Analisa Data Data data penelitian yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan
metode kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi heuristis
62
, dimana penulis
59
Burke Johnson Larry Christensen, Educational Research: Quantitative, Qualitative, and Mixed Approaches, Boston: Pearson Education Inc., 2004, h. 183
60
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung: Alfabeta, 2006, h. 329
61
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1998, Cet. Ke 2, h. 146
62
Yaitu salah satu penyelidikan fenomenologis yang mengedepankan penghayatan peneliti, dengan kerangka yang lebih sempit dan fokus. Ia berhubungan dengan makna, bukan ukuran;
dengan hakikat, bukan penampilan; dengan kualitas, bukan kuantitas; dan dengan pengalaman, bukan prilaku. Lihat Dede Oetomo, Penelitian Kualitatif: Aliran dan Tema, dalam Bagong
Suyanto Sutinah Ed., Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005, h. 179
22
melakukan elaborasi konsep Internasionalisasi pendidikan dan konsep RSBI untuk mendapatkan esesnsi dari masing masing gagasan tersebut, dan kerangka berpikir
induktif komparatif,
dimana penulis
mengklasifikasi elemen elemen
Internasionalisasi dan RSBI, kemudian mencari keterkaitan dan atau titik temu antar keduanya, sehingga menghasilkan pemahaman apakah keduanya sama sekali
berbeda, atau didapati adanya hubungan, baik saling menguatkan ataupun melemahkan. Setelah itu, konsep internasionalisasi pendidikan tolok ukur dalam
mengevaluasi konsep RSBI yang dijalankan pemerintah. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan adalah content analysis,
63
terutama terkait dengan data lapangan yang diperoleh, baik melalui observasi maupun wawancara.
Adapun untuk teknik penulisan, tesis ini akan merujuk pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis dan Disertasi” karya Hamid Nasuhi dan
kawan kawan, terbitan CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, cetakan ke 2 tahun 2007.
F. Sistematika Pembahasan