Jenis-Jenis Investasi Syariah a. SWBI dan IMA

36 d. Risiko yang mungkin timbul harus dikelola sehingga tidak menimbulkan risiko yang besar atau melebihi kemampuan menanggung risiko maysir. e. Dalam Islam setiap transaksi yang mengharapkan hasil harus bersedia menangung risiko. f. Manajemen yang diterapkan manajemen Islami yang tidak mengandung unsur spekulatif dan menghormati hak asasi manusia serta menjaga lestarinya lingkungan hidup. Selain ketentuan tersebut diatas ada beberapa ketentuan lagi yang disayaratkan bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam investasi keuangan syariah. Kriteria yang dikemukakan oleh fatwa Dewan Syariah Nasional untuk pedoman pelaksanaan investasi syariah adalah sebagai berikut Harahap, 2001 : b. Industri Pada dasarnya hukum muamalah dalam Islam adalah segala sesuatu itu boleh kecuali ada dalil yang melarangnya. Seorang muslim dapat menginvestasikan dananya pada proyek pembangunan sektor riil atau perdagangan yang diperbolehkan oleh syariah. Industri yang dilarang oleh syariah adalah industri yang bergerak dalam memproduksi barang haram, misalnya minuman keras, makanan dari daging babi, jasa keuangan yang berbasis riba, industri perjudian, pelacuran, senjata gelap, memproduksi film atau gambar porno, penyalahgunaan obatobatan terlarang dan sebagainya. 37 c. Perusahaan yang mendapatkan dana pembiayaan atau sumber dana dari utang tidak lebih dari 30 dari modalnya debt on equity 30. d. Pendapatan bunga yang diperoleh perusahaan tidak lebih dari 15. e. Perusahaan yang memiliki aktiva kas atau piutang yang jumlah piutang dagangnya atau total piutangnya tidak lebih dari 15.

4. Jenis-Jenis Investasi Syariah a. SWBI dan IMA

Berdasarkan akad-akad yang telah dijelaskan di atas, para ahli ekonomi Islam kemudian melakukan inovasi untuk mengembangkan produk-produk investasi yang Islami. Jenis-jenis instrumen syariah yang telah dikembangkan di Indonesia dan digunakan sebagai sarana dan wahana perusahaan maupun individu dijelaskan sebagai berikut: Sertifikat Wadiah Bank Indonesia SWBI adalah instrumen penitipan jangka pendek bank yang merupakan akses dari likuiditas. Jangka waktu penitipannya 1 minggu, 2 minggu dan maksimal 1 bulan. Nominal penitipannya minimal sebesar Rp.500 juta dan selebihnya kelipatan Rp.50 juta. Atas penempatan dana tersebut, BI memberi bonus yang mengacu pada tingkat indikasi imbalan IMA di PUAS. Sementara Investasi Mudharabah Antarbank IMA yang merupakan instrumen Pasar Uang Antarbank Syariah PUAS memiliki jangka waktu maksimum 90 hari. Sertifikat ini diterbitkan oleh Bank Syariah dn Unit Usaha Syariah UUS oleh bank penerbit. Sedangkan 38 bank pembeli tidak boleh mengalihkan kepada pihak berikutnya. Imbalan dibayarkan setiap awal bulan sebesar realisasi tingkat imbalan deposito investasi mudharabah pada bank penerbit b. Deposito Mudharabah Deposito Mudharabah merupakan satu bentuk simpanan diperbankan syariah dengan akad bagi hasil. Bank Syariah menetapkan akad mudharabah untuk deposito ini. Dalam hal ini deposan bertindak sebagai shahibul mal dan bank syariah selaku mudharib. Penerapan mudharabah terhadap deposito dikarenakan terdapat kesesuaian diantara keduanya. Misanya akad mudharabah mensyaratkan adanya tenggang waktu antara penyetoran dan penarikan agar dana itu bisa diputarkan. Tenggang waktu itu merupakan salah satu kekhasan deposito, bahkan didalam deposito terdapat pengaturan waktu, seperti 30 hari, 90 hari dan sebagainya. Pada deposito syariah, ada satu jenis yang pemilik dananya menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh pihak bank. Syarat tertentu itu biasanya merupakan arahan investasi yang dibolehkan oleh pemilik dana. Deposito demikian disebut deposito mudharabah muqayyah . c. Obligasi Syariah Berbeda dengan konsep umum obligasi, obligasi syariah bukan merupakan utang berbunga tetap, tetapi lebih merupakan penyertaan dana yang didasarkan pada prinsip bagi hasil. Landasan transaksinya 39 bukan akad utang piutang melainkan penyertaan. Obligasi jenis ini lazim dinamakan muqaradhah bond muqaradhah merupakan nama lain dari mudharabah, ahli Irak sering menggunakan istilah yang pertama sementara kaum Hijaz menggunakan yang kedua. Dalam bentuknya yang sederhana obligasi syariah diterbitkan oleh sebuah perusahaan sebagai pengelola mudharib dan dibeli oleh investor shahib al maal. Dana yang terhimpun dapat disalurkan untuk pengembangan usaha lama atau pembangunan suatu unit baru yang benar-benar berbeda dari usaha lama. Bentuk alokasi dana yang khusus specially dedicated dalam syariah dikenal dengan istilah mudharabah muqayyadah. Atas penyertaannya investor berhak mendapatkan nisbah keuntungan tertentu yang dihitung secara proporsional dan dibayarkan secara periodik. Dengan melihat penjelasan diatas isltilah yang tepat untuk obligasi syariah adalah shahadatu ististmar investment certificate atau mudharabah bond . Dengan menamai sertifikat investasi maka kita akan mengesampingkan asosiasi buanga tetap yang melekat pada obligasi biasa. Demikian juga dengan memberikan imbuhan mudharabah sebelum bond akan menjadikan instrumen ini benar-benar profit sharing based dan bukan fixed pre-determined return. Obligasi syariah bermanfaat sebagai instrumen keuanganinvestasi jangka panjang dalam waktu tertentu untuk melaksanakan kegiatan komersial dan dapat saling dipertukarkan antar pihak. Ini bisa terjadi 40 karena syariah bonds bukanlah surat hutang, tetapi investasi di pasar modal syariah. Secara natural obligasi syariah mempunyai proses balancinghadging sendiri antara cost dan income dalam penerbitannya. Karena returnnya didasarkan pada konsep bagi hasil, bagi kontribusi dan bagi risiko Gunawan Yasni, 2003. Obligasi syariah mampu me-laverage out cost of fund, yang artinya bisa menjadikan biaya dana itu variabel. Dalam konteks obligasi syariah yang akan dikeluarkan pemerintah, maka biaya bunga obligasi konvensional pemerintah yang selama ini membebani APBN dapat meminimalkan dan diganti dengan bagi hasil yang menyesuaikan dengan kinerja kegiatan komersialnya. Jika kinerjanya baik bagi hasilnya juga besar dan jika kinerjanya kurang baik, bagi hasilnya juga kecil. Dengan demikian APBN menjadi moderat dan tidak berlebihan. Selama dari itu semua, bagi hasil obligasi syariah pemerintah dari waktu ke waktu dapat menjadi salah satu tolak ukur signifikan atas keberhasilan kinerja pemerintah yang berkeadilan. d. Reksadana Syariah Reksadana adalah satu bentuk investasi kolektif, yang memungkinkan bagi investor yang memiliki tujuan investasi sejenis untuk mengumpulkan dananya, agar dapat diinvestasikan dalam bentuk portofolio yang dikelola oleh manajer investasi Achsien, hal.73, 2003. Dalam bahasa Inggris, reksadana kerap disebut sebagai unit trust mutual fund atau investment fund. 41 Berdasarkan Undang-undang No.81995 tentang pasar modal Indonesia, reksadana diartikan sebagai salah satu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio efek saham, obligasi, valuta asing, deposito. Oleh manajer investasi. Dengan kata lain reksadana merupakan suatu wadah berinvestasi yang ditetapkan oleh fund manager atau manajer investasi. Pengertian portofolio sendiri adalah sekumpulan sekuritas atau surat berharga atau efek atau instrumen investasi yang berada dalam satu pengelola. Sedangkan reksadana syariah adalah reksadana yang pengelolanya dan kebijakan investasinya mengacu pada syariat islam. Reksadana syariah tidak akan menginvestasikan dananya pada obligasi dari perusahaan yang pengelolaan atau produknya bertentangan dengan syariat islam. Misalnya, pabrik minuman beralkohol, industri peternakan babi, jasa keuangan yang melibatkan sistem riba dalam operasionalnya serta bisnis hiburan yang berbau maksiat. Untuk mengukur keberhasilan investasi dari suatu reksadana digunakan ukuran Net asset Value NAV. Net asset value adalah total investasi dan kas yang dipegang uninvested dikurangi dengan biayabiaya hutang dari kegiatan oprasional yang harus dibayarkan. Net asset value per unit penyertaan adalah harga wajar dari portofolio reksadana setelah dikurangi operasional, kemudian dibagi jumlah unit penyertaan 42 yang telah beredar pada saat tertentu. Besarnya net asset value dapat berfluktuasi setiap hari tergantung dari perubahan nilai portofolionya. Reksadana merupakan satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki waktu untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Dana terbatas memang kerap menadi penghalang bagi investor kecil untuk langsung masuk seara individu kepasar modal, dalam kondisi semacam itulah kehadiran reksadana diperlukan. Reksadana memungkinkan investor kecil berpartisipasi dalam portofolio investasi yang dikelola secara profesional. Melalui dana kolektif yang terkumpul di reksadana ini, investor kecil mempunyai kemungkinan investasi disaham berkapitalisasi besar. Disamping itu diversifikasi portofolionya juga akan menurunkan tingkat risiko yang harus ditanggung investor. Ini yang membedakan dengan investor individu yang biasanya hanya dapat membeli satu jenis saham saja.

5. Risiko Dalam Investasi Setiap keputusan investasi selalu menyangkut dua hal, yaitu risiko dan