Mengukur Risiko Saham a. Tingkat Return Harga Saham

syariah maka mendirikan perusahaan dengan sistem saham untuk kepentingan usaha legal secara syariah adalah dibolehkan. Kaidah fiqhiyah menyebutkan:“Pada dasarnya segala bentuk muamalah 60 interaksi sesama manusia itu dibolehkan kecuali ada dalil yang mengharamkan”. 2 Diharamkan membeli saham perusahaan yang core business-nya bergerak dibidang usaha yang haram, seperti perusahaan yang memproduksi barang haram atau perusahaan yang melakukan transaksi riba. 3 Anggota Dewan Komisi Fiqih Islam belum memberikan keputusan mengenai pembelian saham untuk perusahaan yang terkadang melakukan transaksi di jalan haram atau dapat dikatakan belum ada kesepakatan, pada kasus jika transaksi haram seperti suku bunga bank masih terjadi, namun bukan merupakan pendapatan utamanya.

5. Mengukur Risiko Saham a. Tingkat Return Harga Saham

Tingkat bagi hasil atau return diukur dengan cara prosentase dari perubahan harga saham. Tingkat bagi hasil suatu portofolio adalah merupakan rata-rata tertimbang weighted average dari tingkat return masing-masing surat berharga yang ada dalam portofolio tersebut. Menurut Husnan hal.54, 2001 mengukur tingkat bagi hasil pada suatu saham dapat diperoleh dengan dua cara yaitu: 61 t R t Ρ Ρ − Ρ = 1 +1 .............................................................................2.1 Di mana: P t = harga saham pada bulan ke t P t+1 = harga saham pada bulan t + 1 R = tingkat bagi hasil pada bulan t Hanya saja dalam analisis statistik perhitungan bagi hasil tersebut, bias yang disebabkan oleh pengaruh magnitude pembaginya maka perhitungan tingkat bagi hasil dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : t t n R L Ρ Ρ = +1 ................................................................................2.2 Di mana: P = harga saham pada bulan ke t P t+1 = harga saham pada bulan t + 1 R = tingkat bagi hasil pada bulan ke t 62 b. Distribusi Normal Satu dari beberapa asumsi yang disusun untuk penarikan regresi linier adalah bahwa penyebaran dari hasil-hasil diperkirakan bersifat distribusi normal. Sebuah distribusi yang terjadi dari variabel acak secara continous . Karakteristik dari distribusi normal adalah : 1 Kurva memiliki satu puncak dan bentuknya seperti lonceng 2 Nilai tengah mean dari distribusi populasinya tepat pada tengah kurva normal 3 Karena bentuknya simetris, distribusi normal memiliki nilai median dan mode juga pada tengah kurva. 4 Dua ekor two tails dari normal probability distribution tidak pernah menyentuh garis axis horisontal. D. Homoskedastik Dan Heteroskedastik Asumsi penting dalam model regresi linier klasik ialah bahwa kesalahan penggunaan i ∈ mempunyai varian yang sama, artinya var ∈ i = 2 σ 2 i Ε untuk semua I,I = 1,2,3,…n, asumsi disebut homokedastik. Homo berarti samaequal sedangkan skedastik berarti perpencaran spread atau memiliki varian yang konstan. 63 Sebaliknya jika penyebaran variannya tidak konstan maka disebut heterokedastik. Untuk mengetahui apakah suatu data bersifat heterokedastik atau homoskedastik perlu dilakukan pengujian, dengan menggunakan White heterocedasticity no cross. 1. Deviasi Standar Deviasi standar merupakan alat pengukur volatilitas dari suatu varian yang memiliki penyebaran yang konstan homoskedastik. Deviasi standar adalah ukuran lebar dispersi titik tengah distribusi probabilitas, yakni jarak rata-rata dari perubahan return terhadap nilai mean sebagai puncak dari distribusi. Deviasi standar adalah akar kuadrat dari varian. Rumus yang digunakan untuk mengukur deviasi standar sebagai berikut Wetson et.al, hal 354, 1992: 1 2 1 − Σ − = = n i i i χ σ .................................................................................2.3 Di mana : σ = deviasi standar x i = variabel ke i = mean n = jumlah variable 64 2. Deviasi Standar Pada Portofolio Pada dasarnya tujuan membentuk portofolio adalah mengurangi risiko yang akan ditanggung. Dengan demikian berarti bahwa deviasi standar portofolio nilainya selalu lebih kecil daripada rata-rata deviasi standar individu, sebab pada deviasi standar portofolio pengaruh hubungan korelasi antar saham syariah juga mempengaruhi. Rumus deviasi standar portofolio saham syariah adalah sebagai berikut: j jl n j l i t n i pf i DS Σ w σ Σ w w σ − = ⊄ = + 1, 1 2 1 2 ........................................................2.4 Dimana : pf DS = deviasi standar i w = bobot ke-i ρ = korelasi i σ = varian saham ke-i jl σ = covarian antar saham 65

E. Risk Metrik Dalam Skripsi ini Peneliti menggunakan pendekatan risk metric dengan

metode volatilitas ARCH-GARCH dan EWMA, dalam mengukur volatilitas heterokedastik dimana pengukuran suatu risiko yang dilakukan secara kuantitatif. Penilaian risiko ini menggunakan data masa lalu historical data dengan cara melakukan pengukuran terhadap volatilitas dari fluktuasi nilai dimasa lalu untuk memprediksi perubahan nilai di masa yang akan datang. 1. Metode ARCH-GARCH Varian pada model ekonometrik pada umumnya diasumsikan konstan padahal dalam kenyataannya banyak sekali dijumpai keadaan dimana terdapat kondisi volatilitas yang sangat berfluktuasi dan yang memiliki fluktuasi relatif stabil. Pada kondisi volatilitas yang sangat berfluktuasi, pengasumsian bahwa nilai varian bersifat konstan adalah tidak tepat. Untuk menghitung varian pada kondisi heteroskedastik, digunakan model ARCH-GARCH. Model ARCH pertama kali diperkenalkan oleh