Analisis Pertumbuhan Laba Bersih

70 menjadi Rp 136.712.076 sehingga didapatkan laba bersih Rp 83.819.281 . f. Pada tahun 2006 perusahaan tersebut mengalami penurunan kembali sekitar -21.88 . penurunan ini disebabkan adanya penurunann laba operasional dan laba sebelum pajak. Penurunan pada pendapatan bank. g. Pada tahun 2007 perusahaan tersebut mengalami kenaikan pada laba bersih pada perubahannya yaitu sebesar 76.32 Rp 115.455.198 kenaikan ini terjadi laba operasional sebesar Rp 167.067.534 dikarenakan kenaikan pada pendapatan bank dan pendapatan pada operasi utama, sedangkan pada laba sebelum pajak mengalami kenaikan adalah pada pendapatan lain – lainnya . h. Pada tahun 2008 perusahaan tersebut mengalami kenaikan laba bersih pada perubahannya yaitu sebesar 70.12 , kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan laba operasional dan laba sebelum pajak . laba opeasional yang sebelumnya Rp 167.067.534 menjadi Rp 279.939.430 dan pada laba sebelum pajak Rp 115.455.198 menjadi Rp 196.415.940. i. Pada tahun 2009 perusahaan tersebut mengalami kenaikan laba bersih perubahanya yaitu sebesar 48.13 Rp 290.942.628.653. kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan laba operasi dan laba sebelum pajak. j. Pada tahun 2010 PT Bank Syariah Mandiri BSM berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 418,52 miliar di 2010. Laba ini naik 43,85 dari periode sebelumnya Rp290,94 miliar. Laba bersih 71 tersebut ditopang dari pendapatan operasional terutama penyaluran dana. kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan laba operasional dan laba sebelum pajak, laba operasional yang sebelumnya Rp 426.149.213.223 menjadi Rp 579.679.076.465 dan pada laba sebelum pajak yang sebelumnya Rp 418.402.513.083 menjadi Rp 418.519.817.959 dikarenakan kenaikan pada pendapatan bank dan pendapatan pada operasi utama, sedangkan pada laba sebelum pajak mengalami kenaikan adalah pada pendapatan lain – lainnya .

D. Hasil Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Adapun hasil analisis statistik deskriftif yang dihasilkan dan telah diolah oleh penulis dengan menggunakan program statistik SPSS 19 adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Statistic Deskriptif DPK Dalam Miliar dan Pertumbuhan Laba Bersih NIM Dalam Ribuan Rp Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation X_DPK 10 475 28998 9954.30 8990.757 Y_LABABERSIH 10 15810964 4.E11 7.10E10 1.525E11 Valid N listwise 10 72 Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa perkembangan DPK dari tahun 2001 sampai dengan 2010 tidak stabil dimana nilai. Dilihat dari nilai DPK yang dikarenakan oleh perbankan semakin kreatif untuk meluncurkan poduk baru sehingga konsumen tertarik untuk menyimpan dananya di Bank Syariah Mandiri terutama pada tabungan dan giro serta meningkatnya kepercayaan masyarakat pada perbankan syariah. Yang diakibatkan Bank Syariah Mandiri belum mampu menghasilkan sumber dana yang besar yang berasal dari masyarakat serta masyarakat belum paham atas konsep bagi hasil yang di terapkan pada perbankan syariah. Namun dengan melihat nilai rata-rata DPK bisa dikatakan bahwa DPK Bank Syariah Mandiri cukup baik karena selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sedangkan perkembangan Laba Bersih dari tahun 2001 sampai dengan 2010. Dilihat dari nilai maksimum Laba Bersih yang diperoleh oleh Bank Syariah Mandiri ditahun kenaikan sebesar 48 pertahun yang dikarenakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba cukup baik, bisa dikatakan bahwa Laba Bersih Bank Syariah Mandiri baik karena penurunan laba bersih yang terjadi tidak lebih dari 50 sementara kenaikan laba bersih bisa mencapai diatas 500. 73

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji normalitas

Berdasarkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan program SPSS 19.0 maka yang digambarkan hasil data normalitas tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas