Struktur Organisasi Kejaksaan RI

penegakan hukum; c Mengoptimalkan tugas pelayanan publik di bidang hukum dengan penuh tanggung jawab, taat azas, efektif dan efisien, serta penghargaan terhadap hak-hak publik; d Melaksanakan pembenahan dan penataan kembali struktur organisasi Kejaksaan, pembenahan sistem informasi manajemen terutama pengimplementasian program quickwins agar dapat segera diakses oleh masyarakat, penyusunan cetak biru blue print pembangunan sumber daya manusia Kejaksaan jangka menengah dan jangka panjang tahun 2025, menerbitkan dan menata kembali manajemen administrasi keuangan, peningkatan sarana dan prasarana, serta peningkatan kesejahteraan pegawai melalui tunjangan kenerja atau remunerasi, agar kenerja Kejaksaan dapat berjalan lebih efektif, efisien, transparan, akuntanbel dan optimal; e Membentuk aparat kejaksaan yang handal, tangguh, professional, bermoral dan beretika guna menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan wewenang, terutama dalam upaya penegakan hukum yang berkeadilan serta tugas-tugas lainnya yang terkait. 111

B. Struktur Organisasi Kejaksaan RI

Kejaksaan Republik Indonesia terus mengalami berbagai perkembangan dan dinamika secara terus-menerus sesuai dengan kurun waktu dan perubahan sistem pemerintahan. Sejak awal eksistensinya, hingga kini Kejaksaan Republik Indonesia telah mengalami 22 periode kepemimpinan Jaksa Agung. 111 http:kejaksaan.go.idtentang_kejaksaan.php?id=8 , terakhir diakses pada tanggal 25 Januari 2012 Seiring dengan perjalanan sejarah ketatanegaraan Indonesia dan Undang Undang Dasar 1945, kedudukan dan pimpinan, organisasi, serta tata cara kerja Kejaksaan Republik Indonesia juga mengalami perubahan yang sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat, serta bentuk negara dan sistem pemerintahan. Hal itu juga ditandai dengan perubahan undang undang tentang kejaksaan dari Undang Undang Nomor 5 Tahun 1991 menjadi Undang Undang Nomor 16 Tahun 2004, sehingga secara langsung mengubah tentang struktur organisasi kejaksaan. Maka dari itu, Presiden sebagai kepala pemerintahan telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia dengan susunan organisasinya dalam melaksanakan fungsinya di dalam wilayah hukumnya masing-masing yaitu; 112 a. Kejaksaan Agung b. Kejaksaan Tinggi; dan c. Kejaksaan Negeri. 112 Peraturan Presiden Republik Indonesia No.38 Tahun 2010 Pasal 5 Hierarki Struktur Organisasi Kejaksaan RI 113 a. Kejaksaan Agung 114 Kejaksaan Agung berkedudukan di Ibukota negara Republik Indonesia dan daerah hukumnya meliputi wilayah kekuasaan Republik Indonesia yang terdiri dari; 1 satu orang Jaksa Agung; 1 satu orang wakil Jaksa Agung; 1 satu orang Jaksa Agung Muda Pembinaan; 1 satu orang Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen; 1 satu orang Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan; 1 satu orang Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum; 1 satu orang Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana 113 www.kejaksaan.go.idtentang_kejaksaan.php?id=8 , diakses terakhir pada tanggal 17 Februari 2013 114 Peraturan Presiden Republik Indonesia No.38 Tahun 2010 Pasal 5 Khusus; 1 satu orang Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara; 1 satu orang Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan. Selain itu, Kejaksaan Agung juga memiliki Badan Pendidikan dan Pelatihan yang dipimpin oleh Kepala Badan. Dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya, Jaksa Agung juga dibantu oleh beberapa staf ahli sebanyak-banyaknya 6 enam orang. Sementara itu, di lingkungan Kejaksaan dibentuk Pusat yang dipimpin oleh Kepala Pusat sebagai unsure penunjang tugas dan fungsi Kejaksaan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Jaksa Agung. b. Kejaksaan Tinggi 115 Pembentukan Kejaksaan Tinggi ditetapkan dengan Peraturan Presiden atas usul Jaksa Agung. Kejaksaan Tinggi dipimpin oleh Kepala Kejaksaan Tinggi yang mengendalikan pelaksanaan tugas dan wewenang kejaksaan di daerah hukumnya meliputi wilayah Provinsi. Kepala Kejaksaan Tinggi dibantu oleh satu orang Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi, dan sebanyak-banyaknya 6 enam Asisten. Masing-masing asisten terdiri dari 5 lima subbagianSeksiPemeriksa. Sub Bagian terdiri dari sebanyak- banyaknya 3 tiga urusan. 115 Peraturan Presiden Republik Indonesia No.38 Tahun 2010 Pasal 40 Kejaksaan Tinggi juga dibantu oleh beberapa asisten sebanyak-banyaknya 6 enam Asisten, serta juga Bagian Tata Usaha yang terdiri dari sebanyak-banyaknya 3 tiga subbagian. Subbagian terdiri dari sebanyak-banyaknya 3 tiga urusan. Hierarki Struktut Organisasi Kejaksaan Tinggi 116 116 http:kejati-sumut.go.idstruktur-organisasi.html , diakses terakhir pada tanggal 17 Februari 2013 c. Kejaksaan Negeri 117 Pembentukan Kejaksaan Negeri ditetapkan dengan Peraturan Presiden atas usul Jaksa Agung. Kejaksaan Negeri berkedudukan di ibu kota KabupatenKota dan daerah hukumnya meliputi daerah KabupatenKota. Kejaksaan Negeri dipimpin oleh Kepala Kejaksaan Negeri yang mengendalikan pelaksanaan tugas dan wewenang kejaksaan di daerah hukumnya. Namun dalam mengendalikan pelaksanaan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46, Kepala Kejaksaan Negeri dibantu oleh beberapa orang unsure pembantu pimpinan dan unsure pelaksana. Mengenai tata kerja organisasi tersebut di atas, setiap pemimpin satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan bawahan masing- masing dan memberikan pengarahan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan. Sama halnya dengan struktur organisasi di kejaksaan tinggi, kejaksaan negeri di masing-masing daerah juga memiliki perbedaan struktur. 117 Peraturan Presiden Republik Indonesia No.38 Tahun 2010 Pasal 45 Struktur Organisasi Kejaksaan Negeri 118

C. Wewenang Jaksa Agung dan Syarat Menjadi Jaksa Agung