kedudukan setingkat Menteri Negara berdasarkan Keppres Nomor 31P Tahun 2007.
23
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat latar belakang, penulis berpendapat bahwa studi Hubungan Jaksa Agung dan Presiden dalam Ketatanegaraan Indonesia menjadi
perhatian para ahli hukum, khususnya hukum tata negara. Hal ini disebabkan Pejabat Negara setingkat menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden yang secara
otomatis berakhir masa jabatannya sesuai dengan masa jabatan Presiden, namun belum ada undang undang yang mengatur hal tersebut.
Maka penulis melakukan suatu penelitian, yang pada hakekatnya setiap permasalahan yang akan diteliti berkaitan dengan latar belakang dapat dikemukakan
sebagai berikut: 1.
Bagaimanakah sejarah perkembangan institusi Kejaksaan di Indonesia? 2.
Bagaimana hubungan kelembagaan Presiden dan Kejaksaan? 3.
Bagaimana dampak Implementasi Kewenangan Presiden dalam mengangkat dan memberhentikan Jaksa Agung dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
49PUU-VIII2010 ?
23
Ibid., hal.18
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan skripsi ini dapat diuraikan sebagai berikut: a.
Untuk mengetahui sejarah institusi Kejaksaan Republik Indonesia b.
Untuk mengetahui hubungan kelembagaan antara Mahkamah Konstitusi, Presiden dan Kejaksaan
c. Untuk mengetahui dampak implementasi kewenangan Presiden tersebut
sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 49PUU-VIII2010
2. Manfaat Penulisan
a. Secara Teoritis
Secara teoritis, pembahasan terhadap hubungan kelembagaan negara khususnya Jaksa Agung dan Presideen yang dikaji melalui amar Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 49PUU-VIII2010 mengenai pengangkatan dan pemberhentian Jaksa Agung oleh Presiden. Jadi secara teoritis manfaat penulisan skripsi ini adalah
untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, menambah dan melengkapi perbendaharaan dan koleksi karya ilmiah serta memberikan kontribusi pemikiran
yang menyoroti dan membahas kekuasaan Presiden sebagai lembaga pemerintahan serta hubungannya dengan lembaga-lembaga pemerintahan lainnya.
b. Secara Praktis
Hasil penulisan ini semoga bermanfaat bagi semua orang, terutama untuk peminat pada perkuliahan di Fakultas Hukum khususnya Hukum Tata Negara dan
untuk sumbang pemikiran ilmiah hukum positif di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari penempatan hukum tata negara sebagai unsure terpenting dalam sistem hukum
Indonesia, dimana salah satu ciri dari negara yang demokratis dengan menjunjung tinggi supremasi hukum supremacy of law. Penulisan ini diharapkan mampu
menggambarkan hubungan kelembagaan pemerintahan khususnya Presiden dan Jaksa Agung terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 49PUU-VIII2010.
D. Tinjauan Kepustakaan