Sistem Inferensi Fuzzy KLASIFIKASI LOGIKA FUZZY

77 Dengan menggunakan hasil ekstraksi dan derajat keanggotaan yang telah dikelompokkan untuk setiap input maka aturan dari gambar mdb003.pgm. Pembentukan aturan fuzzy If-Then dari data training dengan cara menngunakan variabel input sebagai antaseden dan diagnosis sebagai konsekuen. Untuk menyatukan semua variabel input digunakan operator irisan, aturan yang terbentuk dari data training gambar mammogram sebagai berikut: Rule 1 Jika contrast adalah A2 dan Correlation adalah B9 dan energy adalah C3 dan Homogeneity adalah D7 dan Mean adalah E4 dan variance adalah F8 dan standar deviation adalah G8 dan skewness adalah H8 dan kutosis adalah I6 dan entropy adalah J6 maka diagnosa normal 1. 150 data training hasil ekstraksi dilakukan perhitungan untuk membentuk aturan fuzzy. Lampiran 3 berisi hasil ekstraksi data gambar training dan Lampiran 4 berupa aturan yang dibangun dari data training.

6. Sistem Inferensi Fuzzy

Sistem inferensi fuzzy merupakan penggabungan aturan-aturan fuzzy sehingga menjadi kesatuan yang nantinya digunakan untuk menentukan hasil output. Sistem inferensi yang akan digunakan adalah sistem mamdani. Sistem inferensi mamdani merupakan sistem yang implikasinya menggunakan . Pemilihan sistem mamdani karena sistem mamdani sangat sederhana tetapi memberikan output yang optimal dalam sistem fuzzy yang di bangun. Penghitungan inferensi akan menggunakan bantuan MATLAB tetapi akan diberikan satu contoh penghitungan inferensi secara manual. 78 Hasil ektraksi dari data gambar mammogram adalah sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Ekstraksi Gambar Mammogram Contrast 0.038971 Correlation 0.99666 Energy 0.20716 Homogeneity 0.98051 Mean 98.7793 Variance 7491.738 standar deviation 86.5548 Skewness 0.10274 Kurtosis 1.3838 entropy 6.8143 Dengan menggunakan fungsi keanggotaan Gauss pada masing-masing input maka diperoleh nilai derajat keanggotaan sebagai berikut: Table 4. Nilai Derajat Keanggotaan dari hasil ekstraksi Contrast 0.038971 A1=0.3011 A2=0.7231 A3=0.0069 Correlation 0.99666 A7=0.0001 A8=0.1537 A9=0.8895 Energy 0.20716 A2=0.0862 A3=0.9892 A4=0.0438 Homogeneity 0.98051 A7=0.5286 A8=0.499 A9=0.0018 Mean 98.7793 A3=0.3734 A4=0.6383 A5=0.0041 Variance 7491.738 A7=0.2051 A8=0.8452 A9=0.0135 standar deviation 86.5548 A7=0.0402 A8=0.9826 A9=0.0953 Skewness 0.10274 A7=0.1567 A8=0.9116 A9=0.018 Kurtosis 1.3838 A1=0.8167 A2=0.2256 A3=0.0003 entropy 6.8143 A5=0.3748 A6=0.641 A7=0.0043 79 Dari hasil perhitungan derajat keanggotaan aturan-aturan yang dapat diaplikasikan untuk melakukan inferensi mamdani hanya aturan pertama yang memenuhi yaitu: [R1] Jika contrast adalah A2 dan Correlation adalah B9 dan energy adalah C3 dan Homogeneity adalah D7 dan Mean adalah E4 dan variance adalah F8 dan standar deviation adalah G8 dan skewness adalah H8 dan kutosis adalah I6 dan entropy adalah J6 maka diagnosis normal 1. Proses inferensi mamdani merupakan proses implikasi , derajat keanggotaan setiap input yang telah dihitung dicari yang paling minimum. Nilai inferensi data gambar yang di ekstraksi adalah pada himpunana fuzzy output normal. Hasil inferensi dengan metode mamdani masih berupa himpunan fuzzy maka akan dilakukan pengubahan dari himpunan fuzzy ke dalam himpunan crips yang dengan cara defuzzifikasi.

7. Defuzzifikasi