LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kanker payudara Breast Cancer adalah pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada jaringan payudara. Pertumbuhan sel tumor yang tidak normal tersebut dapat mengakibatkan tumor ganas atau sering disebut kanker payudara. Menurut data World Health Organization WHO penderita kanker payudara Breast Cancer menyerang semua lapisan masyarakat di negara maju maupun di negara berkembang tak terkecuali di Indonesia. Berdasarkan data departemen kesehatan tahun 2012, 30 dari semua penderita kanker di Indonesia adalah penderita kanker payudara www.depkes.go.id. Penyebab kanker payudara Breast Cancer belum dapat ditentukan secara pasti sampai saat ini. Menurut Basha dan Prasad pengendalian terhadap risiko kanker payudara dengan deteksi dini merupakan salah satu cara untuk mengurangi risiko kematian akibat kanker payudara. Karena pendeteksian dini dapat digunakan sebagai acuan penyembuhan dan pengobatan yang tepat. Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan berbagai cara, yang paling sering digunakan yaitu: 1. X-ray mammogram X-ray mammogram merupakan pemeriksaan yang sering dilakukan di rumah sakit untuk mendiagnosis penyakit kanker payudara. Pemeriksaan ini sering digunakan karena biaya yang terjangkau dan menggunakan sinar 2 radiasi yang sangat rendah. Kekurangan deteksi dengan X-ray adalah kurang sensitif terhadap jaringan yang sangat kecil. 2. Magnetic Resonance Imaging MRI Magnetic Resonance Imaging MRI merupakan pendeteksian kanker yang sangat sensitif. Pendeteksian kanker dengan MRI ini dapat mengetahui daerah kanker yang tidak terdeteksi dengan cara manual atau mammogram. Biaya untuk melakukan pemeriksaan dengan MRI terbilang sangat mahal. Deteksi dini menggunakan X-ray mammogram sampai saat ini dirasa paling aman dengan hasil yang cukup merepresentasikan keadaan payudara. Gambar dari mammogram digunakan dokter untuk menganalisis secara langsung atau mendiagnosis kanker dengan kasat mata. Sering kali terjadi kesalahan saat penganalisaan yang disebabkan oleh kelelahan dan buruknya hasil mammogram. Maka dari itu telah berkembang berbagai penelitian untuk membantu dokter dalam menganalisis dan mendiagnosis kanker payudara. Kesalahan dalam menganalisis mendorong para peneliti untuk melakukan penelitian tidak hanya sebatas mengetahui faktor penyebab dan cara pengobatan tetapi deteksi dini dengan bantuan sistem komputer. Pendeteksian dengan sistem komputer ini cenderung lebih murah dan tingkat keakuratannya tinggi tergantung metode maupun faktor yang digunakan. Pendeteksian dini ini dapat digunakan dokter maupun pihak yang terkait dalam mendiagnosis kanker payudara Breast Cancer. Pengelompokan jaringan terkena kanker dan bukan kanker merupakan tujuan penelitian dari Bekkadour Fatima dan Chikh Mohammed Amine. Bekkadour 3 menggunakan metode Adaptif Neuro Fuzzy Inference System ANFIS untuk mengelompokkan jaringan terkena kanker berdasarkan input ketebalan tumor, ukuran tumor, dan penyebaran tumor. Dari hasil penelitian ini seseorang dapat dikatakan terkena kanker atau normal. Helmy Thendean dkk melakukan penelitian untuk mendeteksi kanker payudara Breast Cancer dengan penerapan logika fuzzy if-then untuk meningkatkan kontras pada citra hasil mammogram. Input dari penelitian ini adalah gambar dari X-ray yang kemudian di proses dengan fuzzy image processing sehingga diperoleh gambar yang kontras sehingga mempermudah dalam membaca gambar mammogram. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti akan mencoba melakukan kajian diagnosis kanker payudara Breast Cancer dengan penerapan logika fuzzy. Diagnosis kanker payudara Breast Cancer ini menggunakan data dari gambar mammogram dan menghasilkan diagnosis yaitu normal, tumor benign dan kanker malignant. Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu input ke dalam suatu output. Sebelum munculnya teori logika fuzzy dikenal sebuah logika crisp yang memiliki nilai benar atau salah secara tegas. Sebaliknya logika fuzzy adalah logika yang memiliki nilai kekaburan atau kesamaran fuzzyness antara benar dan salah. Dalam teori logika fuzzy sebuah nilai bisa bernilai benar atau bernilai salah secara bersamaan namun berapa besar kebenaran dan kesalahan suatu nilai tergantung pada derajat keanggotaan yang dimilikinya. 4 Logika fuzzy tidak hanya berdasarkan nilai benar dan salah saja, fuzzy dapat menjelaskan atau memberi toleransi terhadap nilai-nilai kabur maka fuzzy sangatlah cocok digunakan untuk proses diagnosis kanker payudara yang nilai parameternya bersifat relatif interval. Kelebihan dari penelitian ini adalah proses yang mudah untuk diagnosis terhadap gambar mammogram payudara. Penelitian ini juga mempermudah para pengguna karena sistem fuzzy yang didapat dirancang dalam program Graphic User Interface GUI MATLAB R2009a. Berdasarkan uraian di atas maka penulis hendak melakukan kajian yang berjudul “Penerapan Sistem Fuzzy untuk Diagnosis Kanker Payudara Breast Cancer ”. Tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi ilmu matematika dan ilmu kesehatan.

B. PEMBATASAN MASALAH