Faktor ekstrinsik Tipe normal Tipe arteriosklerotik

Gangguan Kulit dan Dekubitus Meilisa Maretta Arif, S.Ked406080047

1. Tekanan

Tekanan darah kapiler berkisar antara 16 mmHg - 33 mmHg. Kulit akan tetap utuh karena sirkulasi darah terjaga bila tekanannya masih berkisar pada batas- batas tersebut. Tetapi, sebagai contoh, bila seseorang menderita imobil terpancang pada tempat tidurnya secara pasif dan berbaring diatas kasur busa biasa maka tekanan daerah sakrum akan mencapai 60-70 mmHg, dan daerah tumit mencapai 30 - 45 mmHg. Tekanan ini akan menimbulkan daerah iskemik dan bila berlanjut akan terjadi nekrosis jaringan kulit.

2. Peregangan dan lipatan kulit

Bila penderita imobil, tidak dibaringkan terlentang mendatar, tetapi pada posisi setengah duduk, akan terjadi peregangan dan lipatan kulit. Ada kecenderungan tubuh akan meluncur ke bawah, apalagi bila keadaannya basah. Seringkali hal ini dicegah dengan memberikan penghalang, misalnya bantal-bantal kecil atau balok kayu pada kedua telapak kaki. Upaya ini hanya mencegah pergerakkan kulit, yang sekarang terfiksasi pada alas, tetapi rangka tulang tetap cenderung maju ke depan. Akibatnya terjadi garis-garis penekanan atau peregangan pada jaringan subkutan yang seakan-akan tergunting pada tempat-tempat tertentu, dan terjadi penutupan arteriole dan arteri-arteri kecil akibat terlalu teregang bahkan sampai robek. Tenaga menggunting ini disebut Shearing forces. Akibat tambahan dari shearing forces ini, pergerakkan tubuh diatas alas tempat berbaring, dengan fiksasi kulit pada permukaan alas akan menyebabkan terjadinya lipatan-lipatan kulit skin folding. Terutama terjadi pada penderita yang kurus dengan kulit yang kendur. Lipatan-lipatan kulit yang terjadi ini dapat menarik mengacaukan dan menutup pembuluh-pembuluh darah

3. Gesekan

Gesekan terjadi saat penderita bergerak maju atau ditarik dari tempat tidurnya sehingga terjadi gesekan antara kulit dan alas tempat tidur, gesekan ini menghilangkan stratum korneum epidermis sehingga jaringan di bawahnya menjadi terekspose.

4. Faktor predisposisi a. Faktor tubuh sendiri faktor intrinsik antara lain :

 Status gizi, underweight atau overweight  Adanya hipoalbuminemia mempermudah terjadinya dekubitus dan memperburuk penyembuhan Sebaliknya bila ada dekubitus akan menyebabkan kadar albumin darah menurun.  Penyakit-penyakit neurologik, penyakit-penyakit yang merusak pembuluh darah dan memperburuk dekubitus.  Kulit yang lembab seperti pada penderita dengan inkontinensia, keadaan hidrasicairan tubuh yang kurang.

b. Faktor ekstrinsik

 Kebersihan tempat tidur  Alat-alat tenun yang kusut dan kotor  Peralatan medik, sehingga penderita terfiksasi pada suatu sikap tertentu Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 255 Gangguan Kulit dan Dekubitus Meilisa Maretta Arif, S.Ked406080047 Dekubitus dapat terjadi pada setiap umur, tetapi usia lanjut berpotensi lebih besar. Hal ini disebabkan adanya hubungan antara perubahan pada kulit dengan bertambahnya usia,yaitu : a. Berkurangnya jaringan lemak subkutan b. Berkurangnya jaringan kolagen dan elastin c. Menurunnya efisiensi kolateral kapiler pada kulit sehingga kulit menjadi lebih tipis dan rapuh PEMBAGIAN DAN LOKASI TERSERING DEKUBITUS Mengingat patofisiologi terjadinya ulkus dekubitus, maka perlu diingat bahwa kerusakan jaringan dibawah tempat yang mengalami dekubitus adalah lebih luas dari ulkusnya sendiri. Dan sebelumnya perlu dipahami terlebih dahulu tentang lapisan-lapisan kulit. Pembagian tipe ulkus dekubitus berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhannya dan perbedaan suhu dari ulkus dengan kulit sekitarnya dibagi menjadi 3 yaitu :

a. Tipe normal

Tipe ini memiliki beda temperature sampai dibawah 2,5 ° C dibandingkan kulit sekitarnya dan akan sembuh dalam perawatan sekitar 6 minggu. Ulkus ini terjadi karena iskemia jaringan akibat tekanan, tetapi aliran darah dan pembuluh-pembuluh darah baik.

b. Tipe arteriosklerotik

Tipe ini memiliki beda temperature kurang dari 1 ° C antara daerah ulkus dengan kulit sekitarnya. Keadaan ini menunjukkan gangguan aliran darah akibat penyakit pada pembuluh darah arteriosklerotik ikut berperan untuk terjadinya dekubitus, disamping faktor tekanan. Dengan perawatan, ulkus ini diharapkan sembuh dalam 16 minggu.

c. Tipe terminal