Tujuan Ruang Lingkup Metode Penulisan

1.3. Tujuan

Di dalam makalah ini, kami selaku tim yang menyusun ingin memaparkan mengenai judul yang kami bawa yaitu : Komunitas Ikan di padang lamun Pulau-Pulau Derawan Kekayaan akan berbagai jenis biota berupa jenis-jenis ikan pada ekosistem lamun inilah memiliki potensi besar yang terkandung. Adapun berbagai pokok yang ingin di bahas dalam makalah ini yaitu:  Untuk mengetahui berbagai jenis individu ikan yang mendiami daerah di sekitar gugus Pulau-Pulau Derawan.  Mengetahui pembagian dari famili dan genera ikan juga kelimpahannya di sekitar Pulau Derawan.  Pembagian berbagai jenis ikan yang ada dan yang paling mendominasi pada Pulau- Pulau Derawan dan faktor-faktor manusia bagi lamun dan keberadaan jenis-jenis ikan.  Kontribusi dan distribusi jenis-jenis ikan yang di dapat yang memiliki peran penting bagi siklus hidup di ekosistem sekitar.

1.4. Ruang Lingkup

Dalam hal ini, ruang lingkup yang akan kami bahas ialah berupa berbagai jenis biota yang mendiami daerah lamun khususnya pada famili dari ikan, baik yang bernilai ekonomis maupun tidak. Aspek pinggir laut juga dan bentang pulau dari sekitar Pulau-pulau Derawan juga menjadi pertimbangan pada penelitian ini. Selain itu, keanekaragaman dan ukuran dari jenis individu ikan yang di tangkap menjadi acuan terhadap letak dan keberadaan dari individu yang berada di sekitar daerah lamun. Umumnya ikan yang di dapat memiliki ukuran yang lebih kecil dan banyak berlindung pada daun-daun lamun dari para predator. Di sini penting fungsi lamun untuk menjaga keberadaan ikan-ikan kecil.

1.5. Metode Penulisan

Pada proses pengumpulan makalah ini yang mengenai dengan. Kami menggunakan berbagai metode-metode yang mampu menyempurnakan materi dan yang di dapat pada jurnal yang terkait dan menjadi aspek pendukung yang disusun secara runtun. Metode-metode ini yang kemudian digunakan dalam proses pengumpulan, penyusunan dan pengetikan adalah yang mendukung sebelum,hingga proses pembekuan makalah.Dalam penulisan makalah menggunakan cara obseravasi, artikelisasi, jurnalisasi dan mencari bahan dalam buku-buku yang terkait dengan judul yang di implementasi. BAB II KEKAYAAN BERBAGAI KOMUNITAS DI EKOSISTEM LAMUN 2.1. Fungsi Ekosistem Padang Lamun bagi Biota 2 Ekosistem padang lamun ialah ekosistem yang menjadi pendukung utama di wilayah pesisir terutama didaerah tropis.Tingginya produksi primer dan struktur habitat yang kompleks pada ekosistem ini mendukung kehidupan berbagai biota bentik atau pelagis yang berada di ekosisitem maupun di sekitarnya Randall,1965. Berbagai sumberdaya alam dan berbagai biota-biota hidup di sana yang berada di sekitar daerah lamun menjadi aspek yang sangat besar bila bisa di manfaatkan dan menjadi ajang penelitian dan observasi. Hasil yang di dapatkan bisa menjadi acuan pada berbagai jenis ikan, termasuk ikan-ikan yang bernilai ekonomis yang tertarik untuk tinggal, mencari makan, tempat asuhan bagi juvenil-juvenil ikan dan menghindari berbagai predator. Secara ekologis, perairan di wilayah ekosistem padang lamun memiliki berbagai fungsi yang penting pada perairan pantai. Di karenakan daerah ekosistem merupakan daerah yang produkif baik di daerah pesisir maupun daerah dangkal yang masih mampu di jangkau oleh cahaya matahari. Fungsi dari lamun tersebut diantaranya berupa sebagai penyedia bagi tempat berlindung berbagai jenis biota laut yang hidup di dalamnya Kikutchi,1980 dan fungsi sebagai daerah asuhan Nursery ground bagi beberapa jenis biota laut seperti kelompok crustacea, polychaeta, echinodermata, bivalvia kerang-kerangan, gastropoda dan kelompok ikan-ikan baik berupa juvenil maupun yang dewasa Coles et al,1993. Lamun merupakan daerah yang menarik, terutama pada musim-musim tertentu, ikan- ikan memijah dan daerah asuhan sementara, hal ini dapat pula di katakan bahwa daerah lamun menjadi siklus hidup baginya. Apabila lamun mengalami kerusakan bisa berakibat fatal bagi berbagai jenis biota-biota tersebut dan bisa menurunya kualitas dan produksi yang dihasilkan oleh biota. Selain mangrove, padang lamun memiliki peran yang tak kalah penting,berdasarkan hasil penelitian yang lakukan oleh Parrish 1989 dan Robert 1992 memperlihatkan bahwa ekosistem mangrove dan lamun memiliki juvenil ikan karang yang sama besarnya. Faktor penyusun dari lamun yang terdiri dari tipe substrat berpasir yang bertekstur halus, sedikit lumpur dan memiliki campuaran karang yang telah mati dan didukung oleh penetrasi cahaya matahari yang bisa digunakan sesuai kebutuhan untuk proses fotosintesis secara baik. Rusaknya ekosisitem padang lamun banyak disebabkan oleh manusia, dari berbagai penelitian diperkirakan bahwa hutan mangrove dan padang lamun mengalami kerusakan berkisar antara 30-60 Shepherd et al, 1989. 3 Meskipun memiliki faktor yang sangat penting,namun belum memiliki prioritas yang utama dalam pengelolaannya di wilayah pesisir bila dibandingkan terhadap pengelolaan yang dilakukan terhadap terumbu karang maupun mangrove. Siklus hidup lamun yang saling berdampingan dengan terumbu karang maupun mangrove sehingga mampu menimbulkan hubungan timbal balik bagi ketiganya.

2.2. Penentuan Daerah Ekosistem Padang Lamun