Location Quotient
LQ Rata- Rata
KPP KPPW
PB
Pertanian 0.09260
-0.05005915 -0.0610875 -0.111147
Tidak Tidak
Tidak Tidak
Pertambangan dan Penggalian 0.00131
-0.097167379 -0.2044971 -0.301664 Tidak
Tidak Tidak
Tidak
Industri Pengolahan 0.61554
-0.13479148 0.00771175
-0.12708 Tidak
Tidak Ya
Tidak
Listrik, Gas dan Air Bersih 1.85533
-0.003754756 -0.0585919 -0.062347 Ya
Tidak Tidak
Tidak
Bangunan 1.62891
0.05180195 0.01329944 0.0651014
Ya Ya
Ya Ya
Perdagangan, Hotel, dan Restoran
1.43811 0.035298298 0.07962817 0.1149265
Ya Ya
Ya Ya
Angkutan dan Komunikasi 2.08300
0.135453089 -0.0311313 0.1043218
Ya Ya
Tidak Ya
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
1.91573 0.218951762
-0.1589415 0.0600102 Ya
Ya Tidak
Ya
Jasa-Jasa 1.02290
0.059259096 0.05712173 0.1163808 Ya
Ya Ya
Ya Sektor Ekonomi
Shift Share Analysis Keunggulan
Komparatif dan Spesialisasi
Fast Growing Keunggulan
KompetitifDaya Saing
Kelompok Progresif
Maju Alat Analisis
Kategori Sektoral
Dan sektor yang termasuk kategori progresif meliputi lima sektor. Sektor- sektor tersebut antara lain sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan
restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan dan sektor jasa- jasa. Hal ini dikarenakan nilai pergeseran bersih dari semua sektor tersebut adalah
positif. Sedangkan sektor yang termasuk kategori mundur meliputi empat sektor yaitu, sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri
pengolahan, dan sektor listrik, gas dan air bersih.
Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga sektor yang pertumbuhannya pesat, mengalami peningkatan daya saing dan
termasuk kategori progresif, sektor tersebut adalah sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor jasa-jasa.
4.3.3 Analisis Sektor Ekonomi Unggulan Gabungan Hasil Analisis Location
Quotient LQ dan Analisis Shift Share Tabel 4. 13
Ringkasan Hasil Analisis
Sumber : Hasil Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
LQ PB
1 Pertanian
1 2
Pertambangan dan Penggalian
1 3
Industri Pengolahan 1
4 Listrik, Gas dan Air Bersih
1 5
Bangunan 1
6 Perdagangan, Hotel, dan
Restoran 1
7 Angkutan dan Komunikasi
1 8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
1 9
Jasa-Jasa 1
Sektor Unggulan Sektor Unggulan
Sektor Terbelakang Sektor Terbelakang
Sektor Potensial Sektor Unggulan
Sektor Unggulan Sektor Unggulan
No Sektor Ekonomi
Location Quotient
Shift-Share Tipologi Sektor
Sektor Terbelakang
Tabel 4. 14 Gabungan Hasil Analisis
Location Quotient LQ dan Analisis Shift Share
Sumber : Hasil Data Diolah
PB 0
Sektor Berkembang Sektor Unggulan
1 .Bangunan
2 .Perdagangan
3 .Pengangkutan
4 .Keuangan
5 .Jasa-Jasa
LQ 1 LQ 1
1 .Pertanian
1 .Listrik
2 .Pertambangan
3 .Industri Pengolahan
Sektor Terbelakang Sektor Potensial
PB 0 Gambar 4.1
Identifikasi Sektor Unggulan
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar identifikasi sektor unggulan berdasarkan nilai LQ dan PB maka dapat dilihat bahwa yang menjadi prioritas sektor unggulan adalah sektor
bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan sektor jasa-jasa.
Dari kelima sektor unggulan tersebut sektor perdagangan,hotel dan restoran merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian
Kota Medan dan sangat berperan sebagai penunjang kegiatan ekonomi di Kota Medan dilihat berdasarkan struktur ekonomi menurut lapangan usaha atas dasar
harga berlaku tahun 2008-2012. Dan berdasarkan hasil analisis gabungan antara analisis LQ dan analisis
Shift Share, sektor perdangangan, hotel dan restoran memiliki keunggulan komparatif atau kemampuan spesialisasi, memiliki pertumbuhan yang cepat
dibandingkan dengan tingkat provinsi, memiliki keunggulan kompetitif atau daya saing, dan laju pertumbuhannya termasuk progresif maju. Sehingga sektor ini
merupakan sektor unggulan prioritas utama. Artinya sektor ini sangat potensial untuk dikembangkan. Berikutnya adalah sektor bangunan yang juga memiliki
keunggulan komparatif dan spesialisasi, pertumbuhan yang cepat, keunggulan daya saing, serta memiliki laju pertumbuhan yang progresif maju. Sektor
angkutan dan komunikasi,sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa juga termasuk dalam sektor unggulan.
Sektor listrik, gas dan air bersih menjadi sektor potensial. Meskipun dalam kategori sektor lambat namun nilai LQ yang dimiliki oleh sektor listrik, gas dan
air bersih adalah lebih besar dari 1. Dimana nilai rata-rata LQ yang dimiliki oleh
Universitas Sumatera Utara
sektor ini adalah sebesar 1,855. Sehingga masih berpotensi untuk mengembangkan ekonomi wilayah dan menjadi prioritas. Namun karena dalam
kategori sektor lambat, maka sektor ini perlu lebih didorong lagi sehingga dapat menjadi sektor unggulan atau maju.
Dan yang menjadi sektor terbelakang adalah sektor pertanian, sektor pertambangan dan sektor industri pengolahan. Dimana ketiga sektor ini bukan
merupakan sektor basis dan juga bukan merupakan sektor yang memiliki daya saing.
4.3.4 Analisis Peluang dan Potensi Investasi Dengan Menggunakan Analisis