dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 19,02 persen, dan sektor ini merupakan penyumbang nomor dua terbesar terhadap total PDRB.
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Tahun 2012 sektor ini mengalami pertumbuhan sebesar 8,67 persen, pertumbuhannya melambat jika dibandingkan tahun 2011 yang
tumbuh sebesar 9,07 persen. Kontribusi sektor ini terhadap total PDRB adalah sebesar 15,52 persen dan lebih tinggi jika dibandingan
tahun 2011 yang perannya sebesar 15,11 persen.
Jasa-jasa Pertumbuhan sektor ini pada tahun 2012 mengalami peningkatan
sebesar 10,08 persen, dan lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang tumbuh sebesar 9,22 persen. Kontribusi sektor ini terhadap
total PDRB pada tahun 2012 adalah 11,13 persen, dan mengalami peningkatan jika dibandingkan pada tahun 2011 yaitu sebesar 10,88
persen.
4.3 Hasil Analisis dan Pembahasan
4.3.1 Analisis Sektor Unggulan Kota Medan Berdasarkan Metode Location
Quotient LQ
Untuk menganalisis sektor unggulan di Kota Medan digunakan metode analisis Location Quotient LQ. LQ merupakan suatu perbandingan tentang
besarnya sektor tersebut di tingkat Provinsi Sumatera Utara. Maka dalam perhitungannya dibutuhkan sumbangan PDRB tiap sektor dan PDRB baik di Kota
Medan maupun Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini, sektor-sektor yang dimaksud dibagi ke dalam sembilan sektor yaitu :
1. Pertanian
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas dan Air Minum
5. Bangunan dan Konstruksi
6. Perdagangan, Hotel, Restoran
7. Pengangkutan dan Komunikasi
8. Keuangan, Asuransi, Persewaan dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa
Dari hasil perhitungan nilai koefisien LQ, maka sektor-sektor akan dikategorikan ke dalam sektor unggulan atau sektor tindak unggul. Suatu sektor
dikatakan unggul apabila sektor tersebut memiliki nilai koefisien dari hasil perhitungan nilai koefisien LQ, maka sektor-sektor akan dikategorikan ke dalam
sektor basis unggul atau sektor non basis tidak unggul. Suatu sektor dikatakan basisunggul apabila sektor tersebut memiliki nilai
koefisien LQ 1, yang sekaligus mengindikasikan bahwa sektor tersebut merupakan sektor yang potensial unggul untuk dikembangkan dalam upaya
peningkatan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di Kota Medan. Sedangkan suatu sektor dikatakan non-basis tidak unggul apabila sektor
tersebut memiliki nilai koefisien LQ 1, yang mengindikasikan bahwa sektor tersebut kurang potensial unggul untuk dikembangkan dalam upaya peningkatan
Universitas Sumatera Utara
Jenis Lapangan Usaha 2008
2009 2010
2011 2012
LQ Rata-Rata Pertanian
0.098231588 0.096253527
0.090794641 0.088436044
0.089294915
0.093
Pertambangan 0.001477166
0.001436229 0.001288457
0.001206086 0.001166543
0.001
Industri Pengolahan 0.63096092
0.615753961 0.607381787
0.615581073 0.607997632
0.616
Listrik, Gas Air Minum 1.935318989
1.899278427 1.872327053
1.803424283 1.766323222
1.855
Bangunan Konstruksi 1.651275185
1.654183045 1.629389527
1.613352196 1.596352574
1.629
Perdagangan 1.409014117
1.429642841 1.475181876
1.445692007 1.431028265
1.438
Pengangkutan 2.150393695
2.153301768 2.071911876
2.026984091 2.012409238
2.083
Keuangan
2.072783409 1.982189478
1.915257158 1.836863409
1.77157252
1.916
Jasa-Jasa 1.030970867
1.024284395 1.011179184
1.018839146 1.029237884
1.023
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di Kota Medan. Berdasarkan formulasirumus LQ, maka ada tiga kemungkinan nilai LQ yang dapat diperoleh,
yaitu :
Tabel 4.4 Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kota Medan Tahun 2008-2012
Sumber : Hasil Data Diolah
Berikut adalah uraian hasil analisis location quotient LQ secara sektoral : a.
Sektor Pertanian Sektor pertanian berdasarkan analisis LQ selama lima tahun terakhir
menunjukkan nilai rata-rata LQ nya dibawah angka 1, yaitu 0,093. Artinya sektor ini merupakan sektor non basis, dimana sektor pertanian tidak
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Medan. b.
Sektor Pertambangan Sektor pertambangan menunjukkan nilai rata-rata LQ yang sangat kecil
dibawah angka 1 yaitu 0,001. Artinya sektor ini merupakan sektor non basis, dimana sektor pertambangan tidak mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat di Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
c. Sektor Industri Pengolahan
Sektor industri pengolahan di Kota Medan berdasarkan analisis LQ selama lima tahun terakhir menunjukkan nilai rata-rata LQ sebesar 0,616. Sektor ini
merupakan sektor non basis yang berarti sektor industri tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Medan.
d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
Sektor listrik, gas dan air bersih berdasarkan hasil analisis LQ selama lima tahun terakhir menunjukkan nilai rata-rata LQ nya diatas angka 1 yaitu
1,855. Sektor ini merupakan sektor basis dimana sektor listrik, gas dan air bersih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Medan.
e. Sektor Bangunan
Sektor bangunan di Kota Medan mempunyai peran yang cukup besar juga Berdasarkan analisis LQ nya selama lima tahun terakhir sektor bangunan
menunjukkan nilai rata-rata LQ sebesar 1,629, artinya sektor ini merupakan sektor basis, dimana sektor Bangunan juga mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat di Kota Medan. f.
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan di Kota Medan apabila dilihat berdasarkan analisis LQ
selama lima tahun terakhir sektor perdagangan menunjukkan nilai rata-rata LQ nya sebesar 1,438. Artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti
sektor perdagangan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Sektor pengangkutan dan komunikasi di Kota Medan apabila dilihat berdasarkan analisis LQ selama lima tahun terakhir sektor pengangkutan
dan komunikasi menunjukkan nilai rata-rata LQ 2,083. Artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor pengangkutan dan komunikasi
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Medan. h.
Sektor Keuangan Sektor keuangan berdasarkan analisis LQ selama lima tahun terakhir
menunjukkan nilai rata-rata LQ nya diatas angka 1 yaitu sebesar 1,916 . Hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis. Dimana sektor keuangan juga
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Medan. i.
Sektor Jasa-Jasa Sektor jasa-jasa di Kota Medan apabila dilihat berdasarkan analisis LQ
selama lima tahun terakhir, sektor ini menunjukkan nilai rata-rata LQ nya diatas angka 1 yaitu sebesar 1,023. Hal ini artinya sektor ini merupakan
sektor basis, berarti sektor jasa-jasa juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Medan.
Dapat disimpulkan dari perhitungan analisis LQ tahun 2008-2012 terdapat enam sektor atau jenis lapangan usaha yang merupakan sektor basis. Antara lain,
sektor pengangkutan dan komunikasi 2,083, sektor keuangan 1,916, sektor listrik, gas dan air bersih 1,855, sektor bangunan dan konstruksi 1,629, sektor
perdagangan, hotel dan restoran 1,438 dan sektor jasa-jasa 1,023.
Universitas Sumatera Utara
Dan berdasarkan analisis LQ pada tahun 2008-2012 juga menunjukkan bahwa terdapat tiga sektor non basis di Kota Medan. Antara lain adalah sektor
industry dan pengolahan 0,616, sektor pertanian 0,093, sektor pertambangan 0,001. Ketiga sektor ini menunjukkan nilai rata-rata LQ nya dibawah angka 1.
4.3.2 Analisis Sektor Unggulan Kota Medan Berdasarkan Metode Analisis