Analisis Sektor Unggulan Kota Medan Berdasarkan Metode Analisis

Dan berdasarkan analisis LQ pada tahun 2008-2012 juga menunjukkan bahwa terdapat tiga sektor non basis di Kota Medan. Antara lain adalah sektor industry dan pengolahan 0,616, sektor pertanian 0,093, sektor pertambangan 0,001. Ketiga sektor ini menunjukkan nilai rata-rata LQ nya dibawah angka 1.

4.3.2 Analisis Sektor Unggulan Kota Medan Berdasarkan Metode Analisis

Shift-Share Analisis Shift Share dipakai untuk menganalisis perubahan kegiatan ekonomi di Kota Medan tahun 2008-2012 yang dibandingkan pada tingkat Provinsi Sumatera Utara tahun 2008-2012. Dalam perhitungannya menggunakan Produk Nasional Regional Bruto PDRB atas dasar harga konstan 2000 berdasarkan lapangan usaha Kota Medan dan harga konstan 2000 menurut lapangan usaha Provinsi Sumatera Utara tahun 2008-2012. Hasil analisis ini digunakan untuk mengetahui bagaimana perkembangan suatu sektor di Kota Medan dibandingkan secara relatif dengan sektor lainnya apakah tumbuh cepat atau lambat. Berikut adalah uraian perubahan produksi dipengaruhi oleh 3 komponen pertumbuhan wilayah: 1. Komponen Pertumbuhan Nasional KPN Perhitungan berdasarkan Komponen Pertumbuhan Nasional KPN KPN : : x 100 : 26,65 Sehingga dapat diketahui bahwa nilai KPN adalah sebesar 26,65 Universitas Sumatera Utara Yit Yio Provinsi Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara 2012 2008 1 Pertanian 30,778,669.87 Rp 25,300,636.80 Rp 2 Pertambangan dan Penggalian 1,525,315.87 Rp 1,304,347.23 Rp 3 Industri Pengolahan 27,371,501.02 Rp 24,184,358.85 Rp 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 976,089.62 Rp 772,943.16 Rp 5 Bangunan 9,348,159.85 Rp 7,090,648.44 Rp 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 25,406,772.01 Rp 19,515,522.71 Rp 7 Angkutan dan Komunikasi 13,856,596.53 Rp 9,883,239.41 Rp 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 11,111,510.30 Rp 7,479,836.46 Rp 9 Jasa-Jasa 13,947,739.22 Rp 10,519,959.39 Rp 134,322,354.29 Rp 106,051,492.45 Rp TOTAL No Sektor Ekonomi 2. Komponen Pertumbuhan Proporsional KPP KPP bernilai positif KPP 0 pada wilayahdaerah yang berspesialisasi dalam sektor di tingkat provinsi tumbuh lebih cepat. KPP bernilai negatif KPP 0 pada wilayahdaerah yang berspesialisasi dalam sektor di tingkat provinsi tumbuh lambat. Perhitungan berdasarkan Komponen Pertumbuhan Proporsional KPP Tabel 4.5 Data PDRB Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008-2012 Sumber :Hasil Data Diolah Universitas Sumatera Utara KPP Yit Yio - Yt Yo [Ri - Ra] 1 Pertanian -0.05005915 2 Pertambangan dan Penggalian -0.097167379 3 Industri Pengolahan -0.13479148 4 Listrik, Gas dan Air Bersih -0.003754756 5 Bangunan 0.05180195 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 0.035298298 7 Angkutan dan Komunikasi 0.135453089 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 0.218951762 9 Jasa-Jasa 0.059259096 No Sektor Ekonomi Maka hasil analisis perhitungan Komponen Pertumbuhan Proporsional: Tabel 4.6 KPP Tiap Sektor PDRB Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008-2012 Sumber: Hasil Data Diolah Tabel 4.7 Interpretasi Komponen KPP No Sektor Ekonomi KPP KETERANGAN 1 Pertanian -0.05005915 Spesialisasi dalam sektor yang tumbuh lambat 2 Pertambangan dan Penggalian -0.097167379 Spesialisasi dalam sektor yang tumbuh lambat 3 Industri Pengolahan -0.13479148 Spesialisasi dalam sektor yang tumbuh lambat 4 Listrik, Gas dan Air Bersih -0.003754756 Spesialisasi dalam sektor yang tumbuh lambat 5 Bangunan 0.05180195 Spesialisasi dalam sektor yang tumbuh cepat 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 0.035298298 Spesialisasi dalam sektor yang tumbuh cepat 7 Angkutan dan Komunikasi 0.135453089 Spesialisasi dalam sektor yang tumbuh cepat 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 0.218951762 Spesialisasi dalam sektor yang tumbuh cepat 9 Jasa-Jasa 0.059259096 Spesialisasi dalam sektor yang tumbuh cepat Sumber : Hasil Data Diolah Universitas Sumatera Utara Yit Yio yit yio Provinsi Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara Kota Medan Kota Medan 2012 2008 2012 2008 1 Pertanian 30,778,669.87 Rp 25,300,636.80 Rp 849,530,000,000.00 Rp 735,250,000,000.00 Rp 2 Pertambangan dan Penggalian 1,525,315.87 Rp 1,304,347.23 Rp 550,000,000.00 Rp 570,000,000.00 Rp 3 Industri Pengolahan 27,371,501.02 Rp 24,184,358.85 Rp 5,144,020,000,000.00 Rp 4,514,290,000,000.00 Rp 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 976,089.62 Rp 772,943.16 Rp 532,920,000,000.00 Rp 442,540,000,000.00 Rp 5 Bangunan 9,348,159.85 Rp 7,090,648.44 Rp 4,612,720,000,000.00 Rp 3,463,840,000,000.00 Rp 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 25,406,772.01 Rp 19,515,522.71 Rp 11,238,280,000,000.00 Rp 8,134,820,000,000.00 Rp 7 Angkutan dan Komunikasi 13,856,596.53 Rp 9,883,239.41 Rp 8,619,360,000,000.00 Rp 6,287,380,000,000.00 Rp 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 11,111,510.30 Rp 7,479,836.46 Rp 6,084,630,000,000.00 Rp 4,586,680,000,000.00 Rp 9 Jasa-Jasa 13,947,739.22 Rp 10,519,959.39 Rp 4,437,330,000,000.00 Rp 3,208,580,000,000.00 Rp No Sektor Ekonomi Berdasarkan hasil analisis perhitungan KPP tiap sektor PDRB Provinsi Sumatera Utara tahun 2008-2012 maka dapat dilihat bahwa sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan dan sektor listrik, gas dan air bersih bernilai negatif, yang artinya pada wilayahdaerah yang berspesialisasi dalam sektor yang secara nasional tumbuh lambat. Sedangkan sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan sektor jasa-jasa memiliki nilai yang positif. Yang artinya pada wilayahdaerah yang berspesialisasi dalam sektor yang secara nasional tumbuh lebih cepat. 3. Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah KPPW KPPW bernilai positif KPPW 0 pada sektor yang mempunyai keunggulan komparatif comparative advantage di wilayahdaerah tersebut. KPPW bernilai negatif KPPW 0 pada sektor yang tidak mempunyai keunggulan komparatif atau tidak dapat bersaing. Perhitungan berdasarkan Komponen Pertumbuhan Proporsional Wilayah KPPW. Tabel 4.8 Data PDRB Kota Medan dan PDRB Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008-2012 Sumber : Data BPS Kota Medan Universitas Sumatera Utara KPPW yit yio - Yit Yio [ri - Ri] 1 Pertanian -0.061087471 2 Pertambangan dan Penggalian -0.204497087 3 Industri Pengolahan 0.007711753 4 Listrik, Gas dan Air Bersih -0.058591865 5 Bangunan 0.013299441 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 0.079628172 7 Angkutan dan Komunikasi -0.031131306 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan -0.158941522 9 Jasa-Jasa 0.057121728 -0.356488157 No Sektor Ekonomi TOTAL Maka hasil analisis perhitungan Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah : Tabel 4.9 KPPW Tiap Sektor PDRB Kota Medan dan PDRB Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008-2012 Sumber : Hasil Data Diolah Tabel 4.10 Interpretasi Komponen KPPW No Sektor KPPW KETERANGAN 1 Pertanian -0.061087471 Tidak mempunyai daya saing 2 Pertambangan dan Penggalian -0.204497087 Tidak mempunyai daya saing 3 Industri Pengolahan 0.007711753 Mempunyai daya saing 4 Listrik, Gas dan Air Bersih -0.058591865 Tidak mempunyai daya saing 5 Bangunan 0.013299441 Mempunyai daya saing 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 0.079628172 Mempunyai daya saing 7 Angkutan dan Komunikasi -0.031131306 Tidak mempunyai daya saing 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan -0.158941522 Tidak mempunyai daya saing 9 Jasa-Jasa 0.057121728 Mempunyai daya saing Sumber: Hasil Data Diolah Universitas Sumatera Utara KPN KPP KPPW Pertumbuhan Ekonomi Pergeseran Bersih Yt Yo - 1 Yit Yio - Yt Yo yit yio - Yit Yio [Ra - 1] [Ri - Ra] [ri - Ri] 1 Pertanian 0.266576747 -0.05005915 -0.061087471 0.155430126 -0.111146621 2 Pertambangan dan Penggalian 0.266576747 -0.097167379 -0.204497087 -0.035087719 -0.301664466 3 Industri Pengolahan 0.266576747 -0.13479148 0.007711753 0.139497019 -0.127079727 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0.266576747 -0.003754756 -0.058591865 0.204230126 -0.062346621 5 Bangunan 0.266576747 0.05180195 0.013299441 0.331678138 0.065101391 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 0.266576747 0.035298298 0.079628172 0.381503217 0.11492647 7 Angkutan dan Komunikasi 0.266576747 0.135453089 -0.031131306 0.37089853 0.104321783 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 0.266576747 0.218951762 -0.158941522 0.326586987 0.06001024 9 Jasa-Jasa 0.266576747 0.059259096 0.057121728 0.38295757 0.116380823 KPN + KPP + KPPW KPP + KPPW No Sektor Ekonomi Berdasarkan hasil ananlisis KPPW tiap sektor PDRB Kota Medan dan PDRB Provinsi Sumatera Utara tahun 2008-2012 maka dapat dilihat bahwa terdapat empat sektor yang bernilai positif yang mempunyai keunggulan komparatif di wilayahdaerah tersebut. Sektor tersebut antara lain, sektor industri pengolahan, sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor jasa- jasa. Sedangkan KPPW yang bernilai negatif ada lima sektor dimana sektor- sektor tersebut tidak mempunyai keunggulan komparatif atau tidak dapat bersaing. Sektor tersebut adalah sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor listrik,gas dan air bersih, sektor pengangkutan dan komunikasi dan sektor keuangan. Berikut adalah hasil perhitungan pertumbuhan ekonomi berdasarkan jumlah nilai KPN, KPP dan KPPW serta Pergeseran Bersih. Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi dan Pergeseran Bersih Sumber: Hasil Data Diolah Universitas Sumatera Utara KPP KPPW Yit Yio - Yt Yo yit yio - Yit Yio [Ri - Ra] [ri - Ri] 1 Pertanian -5.01 -6.11 -11.11 Mundur 2 Pertambangan -9.72 -20.45 -30.17 Mundur 3 Industri Pengolahan -13.48 0.77 -12.71 Mundur 4 Listrik, Gas, Air Bersih -0.38 -5.86 -6.23 Mundur 5 Bangunan 5.18 1.33 6.51 Progresif 6 Perdagangan 3.53 7.96 11.49 Progresif 7 Angkutan 13.55 -3.11 10.43 Progresif 8 Keuangan 21.90 -15.89 6.00 Progresif 9 Jasa-Jasa 5.93 5.71 11.64 Progresif -6.23 No Sektor Ekonomi KETERANGAN -11.11 -30.17 -12.71 Pergeseran Bersih KPP + KPPW KOREKSI yt - yoyo100 6.00 11.64 11.49 6.51 10.43 Tabel 4.12 Interpretasi Pergeseran Bersih PB Sumber : Hasil Data Diolah Dari hasil perhitungan pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa sektor yang pertumbuhannya pesat adalah sektor keuangan, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor jasa-jasa, sektor bangunan, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran.Sedangkan sektor yang pertumbuhannya lambat adalah sektor pertanian, sektor perdagangan, sektor industri pengolahan, dan sektor listrik, gas dan air bersih. Sektor yang mengalami peningkatan daya saing terhadap daerah lain yang ada di Provinsi Sumatera Utara adalah sektor sektor industri pengolahan, sektor bangunan, sektor perdagangan dan sektor jasa-jasa. Hal ini dikarenakan nilai KPPW dari semua sektor tersebut adalah positif. Sedangkan sektor yang tidak mengalami peningkatan daya saing terhadap daerah lain yang di Provinsi Sumatera Utara adalah sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor pengangkutan dan komunikasi dan sektor keuangan. Universitas Sumatera Utara Location Quotient LQ Rata- Rata KPP KPPW PB Pertanian 0.09260 -0.05005915 -0.0610875 -0.111147 Tidak Tidak Tidak Tidak Pertambangan dan Penggalian 0.00131 -0.097167379 -0.2044971 -0.301664 Tidak Tidak Tidak Tidak Industri Pengolahan 0.61554 -0.13479148 0.00771175 -0.12708 Tidak Tidak Ya Tidak Listrik, Gas dan Air Bersih 1.85533 -0.003754756 -0.0585919 -0.062347 Ya Tidak Tidak Tidak Bangunan 1.62891 0.05180195 0.01329944 0.0651014 Ya Ya Ya Ya Perdagangan, Hotel, dan Restoran 1.43811 0.035298298 0.07962817 0.1149265 Ya Ya Ya Ya Angkutan dan Komunikasi 2.08300 0.135453089 -0.0311313 0.1043218 Ya Ya Tidak Ya Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1.91573 0.218951762 -0.1589415 0.0600102 Ya Ya Tidak Ya Jasa-Jasa 1.02290 0.059259096 0.05712173 0.1163808 Ya Ya Ya Ya Sektor Ekonomi Shift Share Analysis Keunggulan Komparatif dan Spesialisasi Fast Growing Keunggulan KompetitifDaya Saing Kelompok Progresif Maju Alat Analisis Kategori Sektoral Dan sektor yang termasuk kategori progresif meliputi lima sektor. Sektor- sektor tersebut antara lain sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan dan sektor jasa- jasa. Hal ini dikarenakan nilai pergeseran bersih dari semua sektor tersebut adalah positif. Sedangkan sektor yang termasuk kategori mundur meliputi empat sektor yaitu, sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, dan sektor listrik, gas dan air bersih. Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga sektor yang pertumbuhannya pesat, mengalami peningkatan daya saing dan termasuk kategori progresif, sektor tersebut adalah sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor jasa-jasa.

4.3.3 Analisis Sektor Ekonomi Unggulan Gabungan Hasil Analisis Location