Faktor Pendorong Komunikasi yang Efektif dan Kendala Komunikasi

baiknya, pastilah perusahaan yang bersangkutan mendapat pandangan yang positif pengaruhnya dalam usaha meningkatkan produktivitas perusahaan.

E. Faktor Pendorong Komunikasi yang Efektif dan Kendala Komunikasi

Berikut adalah faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi komunikasi yang efektif, yaitu:

1. Kredibilitas dan daya tarik komunikator

Kredibilitas komunikator menunjukkan bahwa pesan yang disampaikannya dianggap benar dan dapat dipercaya. Kepercayaan yang tinggi terhadap komunikator akan menyebabkan kesediaan komunikan untuk menerima pesan dan mengubah sikap sesuai keinginan komunikator. Buruknya kredibilitas komunikator bisa menimbulkan ketidakpercayaan sehingga komunikan tidak bersedia melakukan perubahan sikap, padahal pesan yang disampaikan komunikator sesungguhnya benar. Selain muncul melalui kepercayaan, kredibilitas juga bisa muncul melalui keahlian dan status sosial. Seorang komunikator yang memiliki daya tarik akan dikagumi, disenangi, dan komunikannya bersedia melalukan upaya perubahan sikap.

2. Kemampuan pesan untuk membangkitkan tanggapan

Suatu pesan ataupun informasi yang ingin disampaikan akan menimbulkan reaksi dan umpan balik apabila memenuhi kondisi berikut: - Menarik perhatian - Menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh komunikan - Mampu memahami kebutuhan pribadi komunikan Universitas Sumatera Utara

3. Kemampuan komunikan untuk menerima dan memahami pesan

Komunikasi akan berlangsung efektif apabila komunikan memiliki kemampuan untuk memahami pesan, sadar akan kebutuhan dan kepentingannya, mampu mengambil keputusan sesuai kebutuhan dan kepentingannya, serta secara fisik dan mental mampu menerima pesan. Hambatan komunikasi pada dasarnya terdiri atas tujuh macam gangguan dan rintangan, yaitu:

1. Gangguan teknis, misalnya gangguan pada media komunikasi yang

digunakan untuk berkomunikasi, seperti kerusakan pada telepon selular, mesin fax, komputer dan lainnya. 2. Gangguan semantik, merupakan gangguan yang disebabkan karena kesalahan pada bahasa yang digunakan. Misalnya, kata-kata yang terlalu banyak memakai istilah-istilah yang tidak dimengerti penggunaan bahasa yang berbeda dan penggunaan struktur bahasa yang tidak sebagaimana mestinya. 3. Gangguan psikologis, merupakan rintangan yang terjadi karena adanya persoalan dalam diri individu. Misalnya, rasa curiga, situasi berdukam atau gangguan psikologis lainnya. 4. Rintangan fisik, yaitu pengirimm atau penerima informasi terganggu oleh hambatan yang bersifat fisik, seperti tulisan yang tidak dapat terbaca, cahaya yang redup, atau masalah kesehatan. Gangguan fisik dapat mengganggu konsentrasi didalam berkomunikasi. Universitas Sumatera Utara

5. Rintangan status, merupakan rintangan yang terjadi karena perbedaan

status sosial dan senioritas. 6. Rintangan kerangka berpikir, merupakan rintangan yang terjadi karena adanya perbedaan pola pikir. Perbedaan pola pikir ini bisa disebabkan karena pengalaman yang berbeda satu sama lain serta latar belakang pendidikan yang berbeda pula. 7. Rintangan budaya, merupakan rintangan yang disebabkan oleh perbedaan norma, kebiasaan, dan nilai-nilai yang dianut oleh masing- masin individu ataupun instansi. Ada pula kendala komunikasi yang dihadapi oleh para atasan, yaitu: 1. Kendala Fisik Kendala ini muncul karena keterbatasan fisik yang dimiliki komunikan. Karena keterbatasan fisik maka diperlukan alat penolong atau teknik-teknik khusus sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh komunikan.

2. Kendala Lingkungan

Kendala ini muncul dikarenakan oleh dua hal, yaitu gangguan fisik dan gangguan non fisik. Gangguan fisik meliputi suhu, ruangan, pencahayaan, tingkat kebisingan, dan yang lainnya. Sedangkan gangguan non fisik meliputi, terlalu banyaknya muatan pesan yang diterima dalam satu waktu sehingga timbul kebingungan. Universitas Sumatera Utara

3. Kendala Sikap

Kendala ini bersumber dari diri pribadi komunikator ataupun komunikan. Kendala sikap yang sering muncul, yaitu: a. Egosentris berpikir yang terpusat pada diri sendiri b. Beban pengalaman yang berbeda dengan pesan yang disampaikan

4. Asumsi yang Salah

Asumsi yang salah ini tidak berbasis pada data atau pengalaman, namun lebih kepada perkiraan. Alhasil untuk memperbaiki asumsi yang salah diperlukan wawasan baru dan kerendahan hati untuk belajar kepada pihak-pihak lain.

5. Perbedaan Sosial Budaya

Kehidupan sosial dan budaya seseorang akan berpengaruh besar terhadap cara berkomunikasi. Maka cara mengantisipasi kendala ini adalah dengan cara yang pelan dan santun agar pesan dapat tersampaikan dengan baik.

F. Pengertian Produktivitas