Selain bentuk komunikasi verbal dan nonverbal, ada pula bentuk komunikasi vertikal, horizontal, dan diagonal. Komunikasi vertikal
adalah komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas atau komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan
secara timbal balik. Komunikasi horizontal adalah komunikasi secara mendatar, misalnya komunikasi antara karyawan dengan karyawan dan
komunikasi ini sering kali berlangsung tidak formal yang berlainan dengan komunikasi vertikal yang terjadi secara formal. Sedangkan
komunikasi diagonal yang sering juga dinamakan komunikasi silang yaitu seseorang dengan orang lain yang satu dengan yang lainnya
berbeda dalam kedudukan dan bagian.
D. Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi merupakan suatu proses yang mendasari terjadinya hubungan antara manusia, bahkan dalam keadaaan peradaban yang primitif
sekalipun. Dalam masyarakat yang tinggi peradabannya dan lebih kompleks, masalah komunikasi maupun kegunaannya turut berkembang.
Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses
pengorganisasian serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling
bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal.
Universitas Sumatera Utara
Perkembangan teknologi dalam hal ini mengirimkan, memproses, menyimpan, dan menerima informasi mengharuskan pesan-pesan disampaikan
sederhana, jelas, dan tepat, sehingga makna yang sebenarnya dapat terwujud. Semakin kompleks sifat dari suatu organisasi semakin tinggi pula tingkat
kemajemukan sistem komunikasi. Analisis sistem komunikasi yang paling sederhana sifatnya memperlihatkan adanya tiga jalur three way flow.
1. Komunikasi ke bawah Downwards Communication
Bentuk komunikasi ke bawah adalah komunikasi yang berbentuk instruksi atau informasi. Instruksi disampaikan dalam bentuk perintah,
dapat pula beragam saran atau usul dengan ungkapan yang halus. Dibanding dengan perintah, arus informasi lebih umum sifatnya.
Contohnya jika di kantor PTPN III Medan, rapat yang dipimpin oleh kepala dinas dan dihadiri kepala sub dinas dan seluruh karyawan. Kepala
dinas memberikan pemerintah untuk menyelesaikan semua kudeta yang dihadapi, misalnya mengenai masalah terjadinya penurunan-penurunan
hasil produksi minyak kelapa sawit CPO, peningkatan biaya-biaya produksi untuk membuat produk-produk turunan kelapa sawit dan lain-
lain.
2. Komunikasi ke atas
Komunikasi ke atas adalah arus komunikasi dari bawahan ke atasan pimpinan yang lebih menekankan segi pertanggungjawaban antara
pimpinan dengan bawahan. Bentuknya adalah surat pertanggungjawaban, saran, pengaduan, dan permintaan untuk diberikan keputusan. Komunikasi
Universitas Sumatera Utara
ke atas paling sering berbentuk konsultasi antara karyawan dan pimpinan, dengan memberi kesempatan kepada pihak karyawan untuk mengajukan
pendapat serta membahas masalah dengan pimpinan.
3. Komunikasi Horizontal
Komunikasi ini merupakan komunikasi yang terjadi antara dua staf atau pegawai atau dua belah pihak yang mempunyai kedudukan yang sama
atau sederajat. Pada kantor PTPN III Medan juga berlangsung komunikasi horizontal, yaitu sebagai contoh komunikasi antara kepala bagian produksi
dengan kepala bagian sumber daya manusia, komunikasi antara kepala bagian keuangan dengan kepala bagian umum, dan lain-lain.
4. Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal yaitu komunikasi antara pimpinan bagian dengan staf dari satu bagian lain atau antara kepala seksi dengan karyawan
dari seksi lain yang ada. Komunikasi diagonal pada kantor PTPN III Medan, misalnya komunikasi antara kepala bagian tanaman dengan sub unit
pembibitan. Komunikasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Komunikasi Secara Lisan
Komunikasi secara lisan ini dipergunakan komunikasi berhadapan muka atau komunikasi tatap muka. Hal ini dikecualikan kalau dilakukan
dengan menggunakan telepon, pidato, briefing, dan media komunikasi lainnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Komunikasi Secara Tertulis
Komunikasi secara tertulis merupakan bagian yang sangat penting dalam kegiatan manajemen, karena kata-kata atau pesan-pesan dari
pimpinan dibuat secara tertulis agar otentik, yang dicatat dalam suatu dokumen dapat digunakan sebagai bahan pemeriksaan dilain waktu. Hal
yang tidak menguntungkan dari komunikasi yang bersifat tertulis adalah pemeliharaan atau penyimpanan yang bersifat up to date dan usaha untuk
secara tepat mendapatkan kembali dokumen itu bila diperlukan dikemudian hari. Manfaat lain dari komunikasi dengan dokumen tertulis yaitu dapat
menjadi suatu sumber perselisihan karena sistem formalitas dengan legalitas prosedur pengaturan.
Hubungan komunikasi terbagi dalam dua bentuk, yaitu:
1. Komunikasi Internal
Komunikasi Internal merupakan komunikasi yang sehari-hari dilaksanakan pada kegiatan usaha, baik di bidang jasa maupun barang,
karena sebagian besar kegiatan kantor terdiri dari adanya hubungan- hubungan didalam lingkungan sendiri.
2. Komunikasi External
Komunikasi external bertujuan menjalin hubungan yang baik antara pihak perusahaan dengan pihak luar perusahaan. Komunikasi ini dapat
diwujudkan dengan telepon, berbicara langsung atau dengan pengiriman surat. Komunikasi external yaitu komunikasi yang terjadi dengan pihak luar
perusahaan. Jika hubungan-hubungan keluar itu dapat dilaksanakan sebaik-
Universitas Sumatera Utara
baiknya, pastilah perusahaan yang bersangkutan mendapat pandangan yang positif pengaruhnya dalam usaha meningkatkan produktivitas perusahaan.
E. Faktor Pendorong Komunikasi yang Efektif dan Kendala Komunikasi