Perumusan Masalahan Tujuan Penelitian Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara III

agar produktif adalah tidak mudah. Produktivitas tidak hanya menyangkut dalam hal penjadwalan kerja karyawan, tetapi keterampilan berkomunikasi juga penting, oleh karena itu menjalin hubungan yang terbuka, jujur, adil antara pimpinan dan karyawan akan mendorong karyawan untuk bekerja dengan senag hati sehinnga produktivitas pun dapat ditingkatkan. Pada penelitian yang dilakukan oleh penulis di Kantor PTPN III Medan, komunikasi yang diterapkan adalah komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi satu arah meliputi surat keputusan, memo, surat tugas kerja dan wewenang, surat pengumuman, surat balasantanggapan dan sebagainya. Sedangkan komunikasi dua arah meliputi bertatap muka langsung, melalui telepon, rapat, pidato, dan pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan kepada karyawannya. Banyak hal yang sering terjadi di lingkungan Kantor PTPN III Medan mengenai komunikasi. Misalnya, kesalahpahaman antara para karyawan diakibatkan oleh komunikasi yang kurang baik. Hal ini menyebabkan perbedaan pendapat dalam melaksanakan suatu tugas atau perintah dari atasan. Terkadang hal tersebut menyebabkan terjadinya konflik antara para karyawan. Selain itu, atasan atau pimpinan sering berasumsi bahwa apapun yang dia komunisasikan kepada karyawannya pasti akan cocok itulah yang menyebab menyumbatnya komunikasi dengan hal-hal sepele dan tidak penting, dan dapat juga merusak operasional perusahaan lewat panyampaian informasi yang salah. Untuk lebih mengetahui bagaimana peranan komunikasi dalam meningkatkan produktivitas karyawan, maka penulis mencoba meneliti dengan mengambil judul “Peranan Komunikasi dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Staf dan Karyawan pada Bagian Tata Usaha PT. Perkebunan Nusantara III Medan”.

B. Perumusan Masalahan

Universitas Sumatera Utara Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas maka masalah pokok yang dibahas dalam tugas akhir ini yaitu : “Bagaimana komunikasi yang diterapkan pada Kantor PTPN III Medan dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan karyawan ?”

C. Tujuan Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian tentunya terdapat tujuan yang ingin dicapai. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah untuk mengetahui sejauh mana peranan komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan karyawan pada Kantor PTPN III Medan.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah: 1. Untuk memberikan masukan serta menyampaikan saran yang bermanfaat bagi kantor PTPN III Medan. 2. Menjadi bahan referensi dan dasar pengembangan bagi penelitian yang sejenis. 3. Meningkatkan pengetahuan maupun kemampuan dalam berkomunikasi di suatu perusahaan ataupun organisasi. Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara III

PT Perkebunan Nusantara III Medan, berlokasi di Jl. Sei Batanghari No.2 Medan. Pembentukan Perseroan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan proses pengambil alihan perusahaan-perusahaan Perkebunan Belanda pada tahun 1958 oleh Pemerintah Republik Indonesia yang dikenal sebagai proses “ Nasionalisasi” perusahaan perkebunan asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara PPN. Embrio yang turut membentuk Perseroan berasal dari NV Rober Cultur Maatscappij Amsterdam RCMA dan NV Cultur Mij’de Oeskust CMO yang merupakan perusahaan Perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia sejak zaman kolonial pada masa pemerintah Hindia Belanda. Langkah awal Perseroan dimulai pada tahun 1958 dengan nama Perusahaan Perkebunan Negara Baru Cabang Sumatera Utara PPN Baru. Setelah mengalami beberapa kali perubahan bentuk status badan hukum sejalan dengan UU dan PP yang ada. Pada tahun 1968 PPN tersebut direorganisasikan menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan PNP yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk hukumnya dialihkan menjadi PT Perkebunan Persero. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas terhadap kegiatan usaha BUMN, Pemerintah telah mencanangkan program restruktisasi BUMN Sub. Sektor Perkebunan melalui penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan Universitas Sumatera Utara perampingan struktur organisasi. Program restruktisasi tersebut telah melakukan penggabungan 27 BUMN Perkebunan yaitu PT Perkebunan I sampai dengan XXXII dan 1 satu BUMN Peternakan yaitu PT Bino Mulya Ternak menjadi 14 BUMN Perkebunan Baru yakni PT Perkebunan Nusantara 7 sampai dengan PT Perkebunan Nusantara XIV. Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 tiga BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT Perkebunan III Persero, PT Perkebunan IV Persero dan PT Perkebunan V Persero disatukan pengelolaannya oleh direksi PT Perkebunan III Persero. Melalui PP No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996 ketiga Persero tersebut yang wilayah kerjanya berada di Propinsi Sumatera Utara digabungkan menjadi satu Perseroan dengan nama PT Perkebunan Nusantara III Persero disingkat dengan PTPN III Persero. PT Perkebunan Nusantara III Persero didirikan dengan akte Notaris Harun Kamil SH No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2- 8331.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 serta telah diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, tambahan lembaran Negara No. 86741996. PT Perkebunan Nusantara III Persero pada saat ini memiliki lahan yang didukung dengan pabrik pengolahan untuk masing-masing komoditi tersebut. Selain itu Persero juga memiliki fasilitas pengolahan Industri Hilir Karet. Universitas Sumatera Utara Lahan perkebunan Persero tersebut di 6 enam Daerah Tingkat II di Propinsi Sumatera Utara yakni : 1. Kabupaten Deli Serdang 2. Kotamadya Tebing Tenggi 3. Kabupaten Asahan 4. Kabupaten Simalungun 5. Kabupaten Labuhan Batu 6. Kabupaten Tapanuli Selatan Kebun-kebun yang dikelola PT Perkebunan Nusantara III berjumlah 33 kebun, terdiri dari 30 kebun sendiri dan 3 kebun plasma yang dikelompokkan kedalam 3 wilayah kerja dengan luas areal seluruhnya adalah 186.910, 72 Ha yang terdiri dari 166.606,94 Ha luas kebun sendiri dan 20.303,78 Ha luas kebun PIR Plasma. Perseroan melakukan pengolahan hasil tanaman dari kebun sendiri, kebun PIR Plasma maupun dari pihak-pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Perseoran juga melakukan kegiatan pemasaran komoditi kelapa sawit dan karet didalam dan diluar negeri. Untuk mendukung pemasaran komoditi dan produk yang dihasilkan, seluruh BUMN Perkebunan di Indonesia telah membentuk kantor Pemasaran Bersama KPB yang berkedudukan di Jakarta Indonesia dan Inhamburg di Jerman. Sesuai dengan akte pendirian, maksud dan tujuan perusahaan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program Pemerintah dibidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional pada umumnya, khususnya di Sub Sektor Universitas Sumatera Utara Perkebunan dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip perusahaan yang sehat berlandaskan kepada azas : 1. Mempertahankan dan meningkatkan sumbangan bidang perkebunan bagi Pendapatan Nasional melalui peningkatan produksi dan pemasaran dari berbagai jenis komoditi perkebunan untuk kepentingan konsumsi dalam negeri maupun ekspor, sekaligus dalam rangka meningkatkan ekspor nn migas. 2. Memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya serta meningkatkan taraf hidup karyawan pada khususnya. 3. Memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan, air dan kesuburan tanah. Visi dan Misi PT Perkebunan Nusanntara III Medan 1. Visi “ Menjadi Perusahaan Agro-Industri Berbasis Perkebunan yang Tangguh dan Kompetitif di Pasar Global”

2. Misi

a. Membangun usaha perkebunan dan industri hilir yang ramah lingkungan dengan teknologi tepat guna, sehingga produksi yang maksimal, mutu yang baik, biaya yang efisien dan nilai tambah yang terus meningkat. Universitas Sumatera Utara b. Mengembangkan kinerja pemasaran yang optimal, baik didalam maupun diluar negeri, untuk memenuhi kepuasan pelanggan, yang pada gilirannya memperkokoh posisi dan pangsa pasar peruahaan. c. Meningkatkan keuntungan dan manfaat secara berkelanjutan bagi negara, pemegang saham, karyawan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sesuai dengan amanat pendirian perusahaan.

B. Struktur Organisasi 1. Struktur Organisasi