+
+,-,.01,23+,144+536+1 -7589+61:1;
32 berkaitan dengan adanya hubungan linier antara satu variabel bebas
dengan satu atau lebih variabel bebas yang lain. Pengecekan ada tidaknya multikolinier dapat dilakukan dengan meregresikan variabel
bebas dengan variabel bebas yang lain. Kemudian dibandingkan nilai koefisien determinasi R
2 m
dari model dengan nilai koefisien determinasi R
2 v
dari variabel bebas. Jika R
2 m
R
2 v
maka terdapat multikolinier antara variabel bebas.
2. Pengujian Koefisien Regresi
Pengujian keberartian koefisien regresi dapat dilakukan bersama- sama atau sendiri-sendiri. Pengujian keberartian koefisien secara
bersama-sama dilakukan atas dasar hipotesis : Ho : β
1
= β
2
= ... = β
k
= 0 Ho : Semua variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel
tak bebas Dan
H1: Minimal ada satu β
i
tidak sama dengan nol, atau H1: Minimal ada satu variabel bebas yang berpengaruh terhadap
variabel tak bebas Statistik uji untuk hipotesis di atas adalah
1 -
Sisaann Kuadrat
Jumlah 1
- k
- n
Regresi Kuadrat
Jumlah F
hitung
=
+
+,-,.01,23+,144+536+1 -7589+61:1;
33 Atau
1 -
SSEn 1
- k
- SSRn
F
hitung
=
• Jika hipotesis nol benar maka F
hitung
~ F
n-k-1, n-1.
Hipotesis nol akan ditolak pada taraf uji α jika F
hitung
≥ F
α, n-k-1, n-1
, yang berarti minimal ada satu variabel bebas yang mempengaruhi variabel tak
bebas. •
Sebaliknya jika F
hitung
F
α, n-k-1, n-1
, maka hipotesis nol kita terima, yang berarti semua variabel bebas dalam model tersebut tidak
mempengaruhi variabel tak bebas •
Jika hipotesis nol ditolak, maka minimal ada satu variabel bebas yang berpengaruh, akan tetapi kita tidak tahu variabel-variabel
mana saja yang signifikan pengaruhnya. Untuk itu perlu dilakukan uji untuk masing-masing koefiesien variabel bebas.
Uji ini didasarkan pada hipotesis: Ho: β
i
= 0, atau Ho: Variabel bebas ke-i tidak berpengaruh terhadap variabel tak
bebas dan
H
1
: β
i
0, atau
+
+,-,.01,23+,144+536+1 -7589+61:1;
34 H
1
: Variabel bebas ke-i tersebut berpengaruh terhadap variabel tak bebas
Statistik uji untuk hipotesis di atas adalah:
Jika hipotesis nol benar maka t
hitung
~ t
n-l.
Hipotesis nol akan ditolak pada taraf uji α jika t
hitung
≥ t
[α2 n-l]
. Yang berarti variabel bebas tersebut mempengaruhi variabel tak bebas. Sebaliknya jika t
hitung
t
[α2 n-l]
, maka hipotesis nol kita terima, yang berarti variabel bebas tersebut tidak mempengaruhi variabel tak bebas.
3. Determinasi
Koefisien determinasi disimbolkan dengan R
2
merupakan suatu ukuran untuk melihat baik tidaknya model. Koefisien ini menunjukkan
prosentase keragaman variabel bebas yang dapat diterangkan oleh model. Nilai koefisien ini berkisar antara nol sampai seratus persen.
Semakin besar nilai R
2
menunjukkan bahwa model semakin baik. Koefisien determinssi ini dapat dicari dari rumus:
Total Kuadrat
Jumlah Regresi
Kuadrat Jumlah
R
2
=
Nilai R
2
ini dapat dipergunakan untuk membandingkan mana yang lebih baik dari beberpa model regresi dengan jumlah variabel
i hitung
bi
b t
S =
+
+,-,.01,23+,144+536+1 -7589+61:1;
35 bebas sama, dengan melihat model mana yang memiliki R
2
yang paling besar.
Jika kita ingin membandingkan beberapa model regresi dengan jumlah variabel bebas yang tidak sama, maka R
2
ini tidak dapat dipergunakan sebab untuk setiap penambahan variabel bebas ke dalam
suatu model, maka nilai R
2
model yang kedua secara otomatis lebih besar dari nilai R
2
model yang pertama. Oleh karena itu diperlukan suatu ukuran yang lain yang dapat dipergunakan untuk membandingkan
model regresi dengan jumlah variabel bebas yang berbeda. Ukuran yang dapat dipergunakan untuk maksud tersebut adalah koefisien
determinasi terkoreksi R
2 adj
. R
2 adj
ini merupakan nilai R
2
yang telah dikoreksi dengan jumlah variabel bebas. Koefisien determinasi
terkoreksi dapat dicari dari rumus:
1 -
SSTn 1
- k
- SSEn
1 R
adj 2
− =
4. Besar Pengaruh Variabel Bebas