| | | | | | Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terkait Sanitasi 5.1 Cuci Tangan Pakai Sabun

Langkah-langkah Pelaksanaan

1. Identifikasi dan Sepakati Kebutuhan, Sumber, Penanggung Jawab serta Lama Kegiatan Pengumpulan

Data Pokja harus mengidentifikasi dan menyepakati terlebih dahulu lingkup data sekunder yang harus dikumpulkan. Berikut adalah panduan jenis-jenis data minimum yang dibutuhkan untuk dapat menggambarkan Profil Umum dan Profil Sanitasi Lihat Instrumen. Apabila data series disyaratkan, maka data yang diperlukan adalah untuk 3 sampai 5 tahun terakhir. 1 Data Profil Umum: - Geografis, Administratif, dan Geohidrologis - Demografis - Keuangan dan Perekonomian Daerah - Sosial dan Budaya - Tata Ruang Wilayah - Kelembagaan Pemda 2 Data Profil Sanitasi: - Data Teknis: • Air Limbah Domestik; • Persampahan; • Drainase Perkotaan - Data NonTeknis • Aspek-aspek: Kelembagaan dan Kebijakan; Keuangan; Partisipasi Dunia Usaha; Pemberdayaan Masyarakat, dan Kemiskinan; serta Komunikasi dan Pemetaan Media • Data Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terkait Sanitasi

2. Siapkan Surat Permohonan Data

Untuk memudahkan pelaksanaan pengumpulan data, Pokja perlu menyiapkan Surat Permohonan Permintaan Data yang ditandatangani oleh KetuaSekretaris Pokja

3. Kumpulkan Data di Sekretariat Pokja .

Seluruh dokumen dan tabel yang berhasil dihimpun, perlu dikelompokkan dan diberi label, agar mudah diidentifikasi ketika dibutuhkan oleh anggota-anggota Pokja. Jika dimungkinkan, kumpulkan dan kelompokkan data yang diperoleh dalam format digital soft copy sehingga Pokja dapat menggunakannya dengan mudah pada saat yang diperlukan.

4. Siapkan Data untuk Penentuan Area Berisiko Sanitasi

Secara khusus, untuk mendukung proses Penentuan Area Berisiko Sanitasi, Pokja sudah dapat menandai data-data mana yang akan dijadikan dasar dalam penentuan tersebut. Data tersebut harus sesuai dengan indikator yang disepakati dan merupakan data terakhir dan memiliki tahun yang sama dan sahih. Data yang diperlukan di antaranya adalah Data Jumlah Penduduk Penduduk; Data dan Peta Administratif; Data Kemiskinan; Data Teknis Akses thd jamban yg layak dan tidak layak, cakupan layanan sampah, luas genangan. Bagian 3 | Petunjuk Teknis-01: Pengumpulan Data Sekunder 96 Instrumen Tabel Kebutuhan Data Sekunder: umum, teknis, dan non teknis Bagian 3 | Petunjuk Teknis-01: Pengumpulan Data Sekunder 97 Bagian 3 | Petunjuk Teknis-01: Pengumpulan Data Sekunder 98 Bagian 3 | Petunjuk Teknis-01: Pengumpulan Data Sekunder 99 Bagian 3 | Petunjuk Teknis-01: Pengumpulan Data Sekunder 100 Bagian 3 | Petunjuk Teknis-01: Pengumpulan Data Sekunder 101 Petunjuk Teknis-02 Kajian Peran Serta Swasta Dalam Penyedia Layanan Sanitasi Tujuan : 1. Inventarisasi peran swasta dalam penyediaan layanan sanitasi 2. Advokasi terkait Penyedia Layanan Sanitasi di KabupatenKota dan potensi-potensinya. Output: 1. Tersusunnya Tabel Pemetaan Penyedia Layanan Sanitasi. 2. Inputmasukan untuk Buku Putih Sanitasi, khususnya Bab 3.2.4, Bab 3.3.4, dan Bab 3.4.4 Deskripsi Kajian Peran serta Swasta dalam Penyediaan Layanan Sanitasi Sanitation Supply Assessment dibutuhkan untuk mengetahui dengan jelas peta dan potensi peran swasta dalam penyediaan layanan sanitasi di KabupatenKota. Penyedia layanan sanitasi mencakup beberapa stakeholders, di antaranya: i Pemerintah, ii Dunia Usaha terkait sanitasi, iii LSMKSM terkait sanitasi, dan iv Dunia usaha pada umumnya. Dalam kajian ini lebih di fokuskan untuk penyedia layanan selain pemerintah. Lingkup peran swasta sebagai penyedia layanan mencakup di antaranya: pengoperasian TPA sampah, kontrak pekerjaan penyapuan jalan protokol dan pengangkutan sampah, jasa penyedotan lumpur tinja dari tangki septik, pengelolaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja IPLT, pengelolaan atau daur ulang sampah 3R, pengadaan sarana dan prasarana sanitasi dan lain-lain. Hasil dari kajian ini diharapkan dapat menggambarkan peta peran swasta dalam penyediaan layanan sanitasi, pembelajaran yang dapat diambil serta potensinya dalam pembangunan sanitasi di kabupatenkota. Hal lain yang lebih penting adalah pada saat pelaksanaan kaijan juga hendaknya terjadi proses advokasi kepada para responden. Selanjutnya dari hasil advokasi tersebut diharapkan ada tindak lanjut berupa usaha penggalangan sinergi atau partsipasi antara para penyedia layanan sanitasi tersebut dengan pihak pemerintah serta ada peluang pendanaan dalam pembangunan sanitasi. Dokumen Referensi Terkait: - Pelaksana: Anggota Pokja penanggung jawab kajiani SSA dibantu Fasilitator KabupatenKota Instrumen: Panduan dan Daftar Pertanyaan untuk Wawancara Lama Kegiatan: 10 hari kerja Bagian 3 |