Lakukan Analisis Deskriptif Hasil Wawancara

Metoda lain yang dapat dilakukan selain wawancara mendalam adalah mengundang pihak swasta terutama mitra potensial untuk diajak berkerjasama dalam pembangunan sanitasi di KabupatenKota. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mensosialisasikan Kondisi sanitasi yang ada dan peluang untuk bekerjasama. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan juga sebagai tindak lanjut peningkatan peran swasta dalam penyediaan layanan sanitasi ketika Pokja sudah menyusun Buku Putih dan sedang menyusun SSK.

5. Lakukan Analisis Deskriptif Hasil Wawancara

Dari hasil wawancara desk review data sekunder, tuliskan analisis deskriptif pendek yang memuat peta umum tentang Penyedia Layanan Sanitasi di Kabupaten Kota serta mitra potensi dalam pembangunan sanitasi untuk air limbah, persampahan, dan drainase melengkapi tabel 1,2 dan 3. Dari hasil pemetaan tersebut Pokja akan bisa menilai pihak mana saja yang yang sudah berperan dalam layanan sanitasi, berapa volumekapasitas layanan masing-masing pihak maupun skala kabupatenkota serta potensi kerja sama atau bersinergi membenahi sanitasi di kabupaten kota tersebut. Secara visual rekapitulasi pemetaan tersebut dituangkan pada Gambar 1 untuk penanganan air limbah domestik dan Gambar 2 untuk penanganan persampahan. Pemetaan ini akan menambah data untuk jenis layanan dan volume layanan yang telah diberikan dan potensi untuk pengembangan selanjjutnya dari pihak swasta. Untuk penanganan air limbah domestik, menggambarkan partisipasi swasta dalam penyediaan layanan air limbah domestik yang sudah ada di kabupatenkota melengkapi layanan yang sudah disediakan oleh pemerintah. Seperti layanan pengurasan tangki septik maupun penyediaan sarana dan prasarana air limbah seperti IPAL komunal sehingga bisa menambah data teknis yang ada di dalam data sekunder. Secara keseluruhan dapat menggambarkan kebutuhan layanan air limbah domestik, layanan yang sudah tersedia dan gap yang masih harus dipenuhi untuk jangka waktu tertentu. Misalkan 5 tahun mendatang sesuai dengan waktu perencanaan SSK. Informasi ini dapat dipergunakan untuk melengkapi tabel sistem pengelolaan air limbah domestik KabupatenKota pada bab 3.2.2 Untuk penanganan persampahan, kualitas partisipasi sektor swasta di KabupatenKota dapat dilihat dari seberapa besar volume sampah yang berhasil dikurangi, baik pada segmen sebelum masuk TPA maupun sudah di TPA. Apabila mengacu pada Gambar 2 pengurangan volume sampah oleh para pelaku usaha terkait pengolahan sampah adalah selisih antara X1 volume timbulan sampah dalam tonbulan dan X2 volume sampah yang masuk TPA. Analisis ini harus menggambarkan jumlah, keragaman, dan ruang lingkup dari layanan yang diberikan oleh penyedia layanan khususnya pihak swasta. Mereka diklasifikasikan berdasarkan volume usahanya dan status badan hukum kelembagaannya apakah masih individufirma atau sudah berbadan hukum PTCV. Mereka yang sudah berbadan hukum dan biasanya volume usahanya sudah mapan memiliki potensi yang besar untuk diajak kerja sama atau bermitra dengan pemerintah kabupaten kota. Diagram ini secara keseluruhan dapat menggambarkan kebutuhan layanan persampahan, layanan yang sudah tersedia dan gap yang masih harus dipenuhi untuk jangka waktu tertentu. Misalkan 5 tahun mendatang sesuai dengan waktu perencanaan SSK. Informasi ini dapat dipergunakan untuk melengkapi tabel sistem pengelolaan persampahan KabupatenKota pada bab 3.3.2 Bagian 3 |