Susun Jadwal, Lingkup Kajian, dan Penanggung Jawab Kegiatan Konsolidasi Data Sekunder

Langkah-langkah Pelaksanaan

1. Susun Jadwal, Lingkup Kajian, dan Penanggung Jawab Kegiatan

Sebelum memulai kegiatan, Pokja harus menetapkan terlebih dulu jadwal pelaksanannya, lingkup kajian, dan anggota-anggota yang menjadi penanggung jawab. - Pelaksanaan kajian komunikasi ini dilakukan secara paralel dengan beberapa aktivitas lain dalam kurun waktu 2-3 pekan. Tapi, yang terpenting bagi Pokja adalah bagaimana menyusun rencana kegiatan terkait kajian komunikasi ini. Pastikan Ketua dan Tim Pengarah Pokja terinformasikan dengan baik. - Agar tidak melenceng ke mana-mana, Pokja harus menetapkan lingkup kajian. Lingkup kajiannya pada dasarnya adalah mengkombinasikan data primer dan data sekunder, baik yang diperoleh melalui wawancara, pengamatan langsung, dan studi meja untuk memastikan tercapainya tujuan seperti dijelaskan pada bagian pengantar Petunjuk Praktis ini. - Ketua Pokja harus secepatnya menugaskan sebuah tim untuk melaksanakan kajian. Beberapa anggota yang berasal dari Humas atau Infokom, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, dan Bappeda dapat dipertimbangkan menjadi anggota tim untuk melaksanakan kajian komunikasi ini.

2. Konsolidasi Data Sekunder

Konsolidasi data sekunder terkait komunikasi dan media dapat menggambarkan dengan baik “pengalaman dan kapasitas” Kabupatenkota tentang “pemasaran” isu-isu sanitasi di daerahnya. Tim kajian dapat mulai dari studi meja dengan mengkonsolidasikan data-data komunikasimedia yang telah dikumpulkan pada “Pengumpulan Data Sekunder”, khususnya data yang ada di Humas atau Infokom, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, dan Bappeda. Usahakan data yang dikonsolidasikan adalah data berasal dari tiga tahun terakhir. Selanjutnya Tim ini dapat mulai mengkonsolidasikan data-data tersebut ke dalam tabel-tabel: 1. Tabel Kegiatan Komunikasi: Ini dimaksudkan untuk menggambarkan lingkup kegiatan kabupatenkota terutama terkait dengan komunikasi sanitasi dan higiene serta kesehatan pada umumnya. Tabel berikut dapat dipakai sebagai patokan. Tim dapat memperoleh informasi ini dari pengamatan langsung di beberapa tempat di lapangan dan wawancara dengan pengambil keputusan instansi terkait komunikasipromosi termasuk yang berada di luar pemerintahan seperti LSM, Perguruan Tinggi, Rumah Sakit dll. Tabel Kegiatan Komunikasi terkait Promosi Higiene dan Sanitasi No Kegiatan Tahun Dinas Pelaksana Tujuan Kegiatan Khalayak Sasaran Pesan Kunci Pembelajaran 1 Pemicuan STBM 2013 Dinas Kesehatan Meningkatkan peranserta masyarakat dalam penyediaan layanan sanitasi dan membiasakan PHBS dalam kehidupan sehari- hari. Masyarakat di 100 RT pada 13 DesaKelurahan prioritas yang menurut studi EHRA memiliki Indek Risiko Sanitasi Tertinggi. Sanitasi buruk dan perilaku hidup tidak bersih dan tidak sehat itu menJijikan, memalukan dan membuat sakit, karenanya perlu kita perbaiki sanitasi dan biasakan PHBS. Terbatasnya tenaga fasilitator yang handal, membuat pemicuan di sejumlah RT kurang sukses, perlu peningkatan jumlah fasilitator handal. 2 Iklan Layanan Masyarakat ILM di Media Massa Lokal 2012 Dinas PU Mengajak masyarakat untuk membuang sampah di tempat yang telah disediakan Masyarakat umum. Dengan membuang sampah di tempat yang telah disediakan, berarti telah mengurangi Kerjasama yang baik dengan media massa lokal selama ini meski dengan anggaran biaya terbatas, frekuensi

Bagian 3

| Petunjuk Teknis-05:Kajian Komunikasi dan Media 132 jumlah korban banjir di kota kita. penyiaran ILM menjadi lebih optimal menjangkau masyarakat. 3. Penyuluhan tata cara Cuci Tangan Pakai Sabun CTPS di sekolah Dasar 2010 Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Siswa Sekolah Dasar mampu dan mau melakukan CTPS yang baik dan benar. Siswa-siswi SD di 20 sekolah dengan angka tidak masuk sekolah karena diare tertinggi. Dengan CTPS, kita terhindar dari penyakit, dan hidup lebih sehat. Dampak dari kegiatan ini, ternyata dapat menurunkan angka tidak masuk sekolah karena diare. 4. Dst. Berikan narasi secara singkat mengenai kegiatan-kegiatan apa saja yang telah dilaksanakan oleh DinasInstansi sektor sanitasi serta kesehatan pada umumnya sehubungan dengan Kampanye. Sosialisasi serta promosi higiene dan sanitasi, apakah ada kaitannya dengan perilaku higiene dan sanitasi masyarakat saat ini 2. Tabel Peta Media: Penyusunan tabel peta media dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran pandanganpendapat pengambil keputusan media, khususnya media massa seperti: media cetak, radio, internet, dan televisi tentang isu-isu sanitasi. Tabel ini harus menggambarkan isu-isu apa yang menjadi perhatian media massa dan bagaimana pendapat mereka. Tim dapat memperoleh ini dari laporan-laporan kliping yang berhasil direkamdidokumentasikan oleh Dinas Infokom atau Humas misalnya, serta harus melakukan wawancara langsung dengan pengambil keputusan media, sebagai salah satu bentuk advokasi pokja kepada media massa. Tabel ini juga menggambarkan kerjasama yang sudah terjalin dengan pihak media terkait kegiatan Komunikasi Sanitasi. Contoh tabel tersebut : Tabel Media Komunikasi dan Kerjasama terkait sanitasi No Jenis Media a Khalayak b Pendanaan c Isu yang Diangkat d Pesan Kunci e Efektivitas f 1. Radio SS : Produksi dan penyiaran Talk Show dan ILM Masyarakat Umum terutama masyarakat Surabumi yang bertempat tinggal di daerah banjir. Produksi dan penyiaran dari Radio SS, nara sumber dan data informasi dari Pokja Sanitasi. Keterlibatan Masyarakat dalam Pencegahan Banjir dan Mengurangi Risiko Banjir Bersama-sama mencegah banjir dan mengurangi risiko banjir. Dari hasil evaluasi, 5 dari 10 responden masyarakat Surabumi mengaku mendengar informasi tentang pencegahan banjir dari Mengurangi Risiko Banjir dari Radio SS. 2. JTV : Produksi dan penyiaran liputan , Talkshow dan ILM Masyarakat Umum dan Masyarakat Target Sambungan IPAL. Pengelola IPAL menyelenggarakan jumpa pers dan JTV menindaklanjuti dengan memproduksi dan menayangkan Mengajak masyarakat di daerah yang dilalui saluran IPAL untuk menyambungkan pembuangan limbahnya ke IPAL. Sambungan buangan limbah cair ke IPAL lebih hemat dan lebih sehat. Tayangan JTV membantu meyakinkan target untuk ikut menyambung ke saluran IPAL. 3. Jw Post : Pemuatan artikel dan Masyarakat Umum terutama Pokja Sanitasi menyelenggarakan konsultasi publik Perlu peningkatan anggaran Dengan meningkatkan anggaran jadi Karena pemberitaaan tentang kondisi

Bagian 3

| Petunjuk Teknis-05:Kajian Komunikasi dan Media 133 pemberitaan. pengambil keputusan legislatif dan eksekutif SSK dan Jw Post menindaklanjuti dengan memuat artikel dan memberitakan berturut-turut beberapa minggu. sanitasi 100 dari anggaran tahun sebelumnya. 2 APBD untuk sanitasi, akan menghemat APBD 3 untuk Jamkesmas . sanitasi yang terus menerus, sempat terjadi polemik di Jw Post. 4. Koran Swara: Acara Penghargaan Kelurahan dengan Sanitasi Terbaik Masyarakat Umum dan Aparat Pemerintahan Daerah Koran Swara sebagai inisiator mencari sponsor untuk biaya penyelenggaraan dan mengajak pemerintah kota untuk menyusun kriteria dan melakukan penilaian dan bersama-sama menyelenggarakan malam penghargaan yang diliput oleh berbagai media massa. Memberi penghargaan kepada aparat kelurahan dan masyarakat di daerah dengan sanitasi yang baik, sekaligus memicu aparat kelurahan dan masyarakat di daerah dengan sanitasi yang belum baik. Dengan perencanaan pembangunan sanitasi hingga tingkat desakelurahan, kebersihan dan kesehatan serta produktifitas masyarakat meningkat. DesaKelurahan yang dinilai terburuk sanitasi berupaya keras untuk memperbaiki kondisi sanitasinya. 5. Dst. Keterangan: a Kalau Media massa masa digunakan, media massa apa saja. Kalau media lain yang digunakan, maka media lain apa saja. b Target khalayak yang dituju baik berdasarkan jenis kelamin, usia, lokasi, maupun strata ekonomi sosial dll, salah satu atau kombinasi diantaranya c Siapa yang mendanai produksi maupun publikasi distribusi, atau mungkin merupakan hasil kerjasama pemda dengan berbagai pihak tuliskan kerjasamanya seperti apa d Terkait dengan masalah yang diangkat misalnya, BABs, Persampahan, Drainase. e Pesan utama sebagai yang disampaikan misalnya : BABs menimbulkan kerigian ekonomi. f Pendapat komunikatorpenyampai pesan dan alasannya. Berikan narasi singkat sejauh mana keterlibatan media dalam kegiatan promosi dan kampanye higiene dan sanitasi di kabupatenkota, serta adakah peluang kerjasama dengan berbagai media yang ada untuk membantu promosi dan kampanye higiene dan sanitasi.

3. Pengumpulan Data Primer