8 memiliki penggunaan bahasa. Menurut Eastwood 1996, penggunaan bahasa
dalam
travel package
memiliki banyak variasi yang berbeda, dari pencarian informasi mengenai
tra vel asking about travel
, membuat rencana
travel making
travel arrangement
, kedatangan di bandara
airport
, reservasi hotel
hotel reservation
, memesan makanan
ordering meal
, perubahan rencana perjalanan
changing arrangement
, tata cara menelfon
telephoning
, menanyakan arah
asking the way
, menyewa kendaraan
hiring car
, dan berbelanja
shopping
. Perbedaan-perbedaan tersebut menuntut pelaku
travel package
untuk menguasai kecakapan bahasa tersebut guna kelancaran berkomunikasi.
2.4 Airport Package
Hal-hal yang dibahas dalam
airport package
antara lain:
departure lounge, duty-free shop, information, passport control, transit and transfer lounge,
immigration, baggage claim, customs, shops, check-in desks, post office, bank, hotel reservation,
dan
bank.
2.5 Hotel
Package
Sedangkan hal-hal yang dibahas dalam
hotel package
antara lain:
receptionist, clerk, room service, hall porter
, dan
manager
.
2.6 Yayasan
Siswo Among Bekso
Paguyuban ini didirikan oleh
BPH. Yudonegoro
pada tanggal 12 Mei 1052 bersama dengan para anggota
Bebadan Among Beksa
Kraton Yogyakarta berdasarkan pancasila dan berazaskan kekeluargaan serta gotong royong, meliputi
9 bidang tari karawitan, tembang dan lain-lain. Tujuannya adalah adalah
mempelajari, menggali,
memelihara, membina,
mengembangkan dan
mengamankan kesenian klasik gaya Yogyakarta Mataram. Untuk mencapai tujuan itu, diadakan latihan, penataran, diskusi, dan penerangan berkaitan dengan kesenian
klasik tersebut. Pada tanggal 20 Juli 1978 dengan SK. Akte notaris no. 15 dari Bapak
Iman Sambudi Paguyuban Siswo Among Bekso
berubah statusnya menjadi yayasan. Para anggota
Siswo Among Bekso
terdiri dari segala lapisan masyarakat, baik pelajar, mahasiswa, karyawan maupun keluarga maupun keluarga Kraton.
Yayasan
Siswo Among Bekso
adalah salah satu contoh organisasi kesenian Jawa, khususnya dalam bidang tari, karawitan dan tembang klasik gaya Yogyakarta
Mataraman.
Paguyuban
ini didirikan oleh
BPH. Yudonegoro
pada tanggal 12 Mei 1952 bersama dengan para anggota
Bebadan Among Beksa
Kraton Yogyakarta, pada waktu itu bermaksud ingin menyebarluaskan tari klasik gaya Yogyakarta
diluar tembok istana, dengan alasan agar usaha dalam melestarikan dan mengembangkan tari klasik gaya Yogyakarta tidak terikat sepenuhnya oleh
peraturan di istana. Paguyuban berubah status menjadi yayasan dengan S.K. Akte Notaris Nomor 15 dari Bapak Imam Syamhudi S.H. dengan tanggal 20 Juli 1978,
yang anggotanya terdiri dari baik mahaSiswo, pelajar maupun masyarakat pada umumnya.
Yayasan
Siswo Among Bekso
bertujuan untuk: mempelajari kesenian klasik gaya Yogyakarta, menggali kesenian klasik gaya Yogyakarta, memelihara kesenian
Klasik gaya Yogyakarta, membina kesenian klasik gaya Yogyakarta, mengamalkan dan mengamankan kesenian klasik gaya Yogyakarta.
10 Untuk melaksanakan tujuannya, YSAB menyelenggarakan: Latihan-latihan
tari, penataran kesenian klasik gaya Yogyakarta mataraman, pergelaran-pergelaran tari klasik gaya Yogyakarta, diskusi-diskusi seni serta penerangan-penerangan
kesenian kepada masyarakat. YSAB merupakan suatu badan hukum yang bersifat sosial kemanusiaan,
adapun kegiatan YSAB antara lain: 1 mengadakan kursus tari dilaksanakan empat kali seminggu, bertempat di
ndalem Kaneman Kadipaten Kidul
no.44, pergelaran tari diadakan apabila ada permintaan dari masyarakat dan acara peringatan HUT
YSAB. 2
melestarikan kesenian
klasik gaya
Yogyakarta.
http:proboyekso.blogspot.com
.
2.7 Royal Cuisine Kaneman Heritage