Metodologi Alat yang digunakan untuk analisis ini dengan menggunakan model

5 Pemodelan dan Prakiraan Penyediaan dan Pemanfaatan Migas, Batubara, EBT Listrik 5 energi per aktivitas intensitas pemakaian energi. Aktivitas energi dicerminkan oleh pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk. Sedangkan intensitas energi merupakan tingkat konsumsi energi per Produk Domestik Bruto PDB atau per jumlah penduduk dalam waktu tertentu. Intensitas energi dapat dianggap tetap selama periode simulasi atau mengalami penurunan untuk menunjukkan skenario meningkatnya efisiensi pada sisi permintaan. Dalam Model LEAP keterkaitan antara permintaan dan penyediaan energi secara agregat dinyatakan dalam bentuk Reference Energy System RES. RES yang digunakan untuk analisis dalam buku ini ditunjukkan pada Gambar 1.1. Sumber: Data olahan Pusdatin ESDM, 2014 Gambar 1.1. Reference Energy System 6 Pemodelan dan Prakiraan Penyediaan dan Pemanfaatan Migas, Batubara, EBT Listrik 6

1.3. Pendekatan Kajian Dalam melakukan analisis dan evaluasi penyediaan dan

pemanfaatan energi dengan skenario pengembangan infrastruktur dan perbaikan sistem serta manajemen transportasi nasional, dikembangkan beberapa pendekatan kajian berdasarkan asumsi dasar dan struktur pemodelan.

1.3.1. Asumsi Dasar Asumsi dasar yang digunakan dalam melakukan analisis ini dibagi

menjadi tiga kelompok utama, yaitu: Asumsi Dasar, Kebutuhan dan Transformasi listrik. Sisi penyediaan energi primer tidak dibahas secara spesifik karena pada kajian ini lebih menekankan pada perubahan sisi kebutuhan demand energi sebagai dampak dari pembangunan infrastruktur dan perbaikan sistem serta manajemen transportasi. Variabel yang menjadi asumsi dasar yang digunakan dalam pemodelan ini meliputi : Gambar 1.2. Asumsi Dasar 7 Pemodelan dan Prakiraan Penyediaan dan Pemanfaatan Migas, Batubara, EBT Listrik 7 Beberapa asumsi dasar yang digunakan dalam pemodelan ini adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Asumsi Dasar 2015-2035 Pertumbuhan PDB, tahun 2015 sesuai dengan perkiraan realisasi tahun 2015. Sedangkan untuk tahun 2016 menggunakan target pada APBN 2016. Sedangkan tahun 2017-2019 menggunakan target pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN Tahun 2015-2019. Sementara pertumbuhan PDB pada rentang waktu 2020-2035 merupakan asumsi yang digunakan pada model dimana diperkirakan pada tahun 2025 mencapai sebesar 8 dan selanjutnya cenderung menurun. Pertumbuhan Penduduk, pada tahun 2015 penduduk Indonesia mencapai 255 juta jiwa, naik 280,48 juta jiwa pada tahun 2025 dengan pertumbuhan sebesar 1,35 per tahun. Pertumbuhan penduduk diasumsikan sama untuk Skenario Dasar maupun Skenario Alternatif. Pertumbuhan penduduk dalam kurun waktu 2015 s.d. 2035 diasumsikan rata-rata sebesar 1,35 per tahun dengan jumlah penduduk pada tahun 2035 mencapai 299,32 Juta jiwa.