Intensitas Energi Intensitas energi merupakan indikator keberhasilan penerapan
37 Pemodelan dan Prakiraan Penyediaan dan Pemanfaatan Migas, Batubara, EBT Listrik
37 berbagai faktor, antara lain meningkatnya konsumsi energi final pada
industri intensif energi, terjadinya penyelundupan BBM, tingginya laju konsumsi energi sebagai barang konsumtif daripada produktif, dan
terjadinya peningkatan impor barang jadi yang konsumsi energinya dipertimbangkan di negara pengekspor.
Penurunan intensitas energi terhadap PDB di Indonesia menunjukkan bahwa produktifitas proses pembangunan semakin
tinggi sehingga intensitas pemakaian energi final terhadap ekonomi menjadi semakin rendah, walaupun konsumsi energi final termasuk
biomass meningkat. Turunnya intensitas energi Indonesia menunjukkan efisiensi energi dan makro ekonomi nasional semakin
membaik. Intensitas energi final per kapita menggambarkan tingkat
pendapatan masyarakat. Berbeda dengan intensitas energi per PDB, intensitas energi per kapita cenderung meningkat dari tahun ke
tahun. Naiknya intensitas energi per kapita mengindikasikan meningkatnya pendapatan, yang akan mempengaruhi aktivitas dan
pola pemakaian energi. Perkembangan intensitas energi final per kapita dan intensitas energi final per PDB tahun 2010 s.d. tahun
2014 ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
38 Pemodelan dan Prakiraan Penyediaan dan Pemanfaatan Migas, Batubara, EBT Listrik
38
Gambar 2.18. Perkembangan Intensitas Energi Final per Kapita dan Intensitas Energi Final per PDB tahun 2010 s.d. 2013
d. Konsumsi Energi per Kapita Selama kurun waktu 2010 s.d. 2012 konsumsi energi final
mengalami laju pertumbuhan sebesar 1,9 per tahun. Perkembangan ini cukup signifikan akibat perkembangan sektor
transportasi yang terus meningkat tajam sehingga memicu penggunaan energi yang cukup besar, terutama pemakaian BBM
yang naik dengan adanya penggunaan sepeda motor yang meningkat tajam.
Kenaikan sektor transportasi dalam kurun 3 tahun mencapai 10,2 per tahun. Selain itu, sektor industri juga meningkat tajam akibat
gaya hidup masyarakat yang konsumtif yang mendorong sector industri meningkatkan outputnya. Sementara dengan meningkatnya
pendududuk akan mendorong peningkatan konsumsi energi di sektor rumah tangga. Demikian juga dengan sektor komersial dan
lainnya yang terdorong oleh adanya peningkatan penduduk.
39 Pemodelan dan Prakiraan Penyediaan dan Pemanfaatan Migas, Batubara, EBT Listrik
39
Gambar 2.19. Perkembangan Konsumsi Energi Final dan Energi Final per Kapita tahun 2009 s.d. 2013
e. Konsumsi Listrik per Kapita Konsumsi listrik per kapita merupakan total konsumsi listrik terhadap
total penduduk Indonesia. Selama tiga
tahun terakhir memperlihatkan peningkatan rasio elektrifikasi yang diikuti oleh
peningkatan konsumsi listrik per kapita. Laju pertumbuhan rasio elektrifikasi lebih lambat dari laju pertumbuhan konsumsi listrik per
kapita seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.20. Perkembangan Rasio Elektrifikasi Nasional dan kWhKapita