50 Pemodelan dan Prakiraan Penyediaan dan Pemanfaatan Migas, Batubara, EBT Listrik
50 koridor tengah perairan Indonesia yang menghubungkan pelabuhan-
pelabuhan utama hub, disertai dengan jalur menerus feeder yang menghubungkan dengan pelabuhan-pelabuhan pengumpan spoke.
Hub akan dibangun di 5 lokasi Pelabuhan BelawanKuala Tanjung, Pelabuhan Tanjung PriokKalibaru, Pelabuhan Tajung Perak,
Pelabuhan Makassar, dan Pelabuhan Bitung. Sementara feeder akan dikembangkan di 19 titik pelabuhan. Sementara itu untuk
infrastruktur udara, ditargetkan minimal 100 bandara akan direhabilitasi dan dikembangkan perpanjangan, pelebaran, dan
peningkatan kekuatan setiap tahunnya 2015-2019 untuk menunjang tingginya permintaan akses transportasi udara.
2.3.2 Perbaikan Sistem dan Manajemen Selain melakukan peningkatan infrastruktur di berbagai moda
transportasi, Kementerian Perhubungan juga tengah melakukan pembenahan sistem dan manajemen untuk memberikan pelayanan
terbaik bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Perbaikan sistem transportasi diselenggarakan dengan maksud untuk
meningkatkan koordinasi proses pergerakan penumpang dan barang dengan cara mengatur komponen-komponennya, prasarana sebagai
media dan sarana sebagai alat yang digunakan dalam proses transportasi.
Sistem transportasi ini merupakan bagian integrasi dan fungsi aktivitas masyarakat dan perkembangan teknologi. Sisi manajerial
juga menjadi perhatian utama dalam Renstra Kementerian Perhubungan 2015-2019. Pesatnya perkembangan sistem
transportasi memberikan sumbangan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat. Transportasi telah ikut memeratakan hasil
pembangunan ke seluruh penjuru negeri dan memberikan andil bagi pengembangan dan kemajuan daerah. Labih penting dari itu,
51 Pemodelan dan Prakiraan Penyediaan dan Pemanfaatan Migas, Batubara, EBT Listrik
51 transportasi telah membuka isolasi daerah-daerah terpencil di
Indonesia. Komponen manajemen sistem transportasi di dalamnya terkait
dengan pengambilan tidakan dalam kebijakan, perencanaan, dan pendanaan yang ditetapkan oleh legislatif dan pemerintah pada
sektor transportasi skala lokal, regional, dan nasional. Dengan perbaikan sistem dan manajemen diharapkan pelayanan
transportasi nasional dapat optimal dengan mengedepankan keselamatan dan keamanan transportasi.
Mengacu pada dalam RPJMN 2015-2019, isu konektivitas dan transportasi perkotaan masih menjadi isu utama sistem transportasi
nasional. Selain perbaikan kapasitas transportasi peningkatan infrastruktur transportasi, sasaran Kementerian Perhubungan Tahun
2015-2019 terkait sistem dan manajemen transportasi, yang meliputi:
a. Pelayanan Transportasi: • Meningkatnya kinerja pelayanan sarana dan prasarana
transportasi. • Terpenuhinya SDM transportasi dalam jumlah dan kompetensi
sesuai dengan kebutuhan. • Meningkatnya kualitas penelitian sesuai kebutuhan.
• Meningkatnya kinerja capaian Kementerian Perhubungan dalam mewujudkan good governance.
• Meningkatnya penetapan regulasi dalam implementasi kebijakan bidang perhubungan.
• Menurunnya emisi Gas Rumah Kaca GRK dan meningkatnya penerapan teknologi ramah lingkungan pada sektor
transportasi.