Pulau Bintan orientasi pra rekonstruksi Bab4

Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga Kondisi Kawasan Hutan 25 BAB I V K ON DI SI K AWASAN H U T AN

4.1. Pulau Bintan

Pulau Bintan merupakan salah satu pulau yang terletak di Propinsi Kepulauan Riau. Pulau Bintan terdiri dari dua wilayah administratif yaitu Kota Tanjung Pinang dan Kabupaten Bintan. Kawasan hutan yang terdapat di Pulau Bintan pada awalnya terdiri dari hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan mangrove dan hutan konversi dengan luas total 109.701 ha. - Hutan Lindung seluas 4.355 Ha - Hutan Produksi Terbatas seluas 34.200 Ha - Hutan Bakau seluas 9.146 Ha - Hutan Konversi dan penggunaan lain seluas 62.000 Ha Jumlah 109.701 Ha Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga Kondisi Kawasan Hutan 26 4 33 19 36 8 hutan lindung catchment hutan produksi terbatas hutan konversi hutan mangrove Gambar 4.1. Proporsi luasan tiap tipe hutan di Pulau Bintan Gambar 4.2. Distribusi tiap tipe hutan di Pulau Bintan Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga Kondisi Kawasan Hutan 27 Seiring dengan perkembangan daerah telah terjadi perubahan tipe kawasan hutan berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor: 955Kpts-II1992 yang merubah fungsi hutan produksi seluas 12.950 ha hutan dan konversi seluas 21.750 ha yang terletak di kelompok hutan Sungai Jago, S. Ekang, S. Anculai, S. Bintan, S. Kangboi dan S. Kawal Pulau Bintan menjadi kawasan hutan lindung yang selanjutnya dikenal dengan nama kawasan Catchment Area. Dengan demikian tipe kawasan hutan yang ada di Pulau Bintan dapat dikelompokkan menjadi Hutan Lindung 4.355 ha, Catchment Area 37.000 ha, Hutan Produksi Terbatas 21.250 ha, Hutan konversi 40.250 ha, Hutan Mangrove 9.146 ha, dengan total jumlah 112.001 ha. Gambar 4.1. menunjukkan proporsi dan jumlah luasan masing-masing tipe hutan. Total luasan hutan sebesar 112.001 ha ini di Pulau Bintan tersebar di Kabupaten Bintan dan Kotamadya Tanjung Pinang. Gambar 4.2. menunjukkan distribusi tiap tipe hutan di Pulau Bintan. Kondisi land cover terkini hutan di Pulau Bintan berdasarkan analisis citra satelit 2006 meliputi hutan primer dataran rendah 3.949 ha, hutan dataran rendah 13.203 ha, hutan mangrove 8.244 ha, tegalan 17.794 ha, semak belukar 57.256 ha, pemukiman 5.812 ha, lahan terbuka 1.795 ha, dan pertambangan 7.845 ha, sehingga total luas Pulau Bintan 115.898 ha Gambar 4.2. Kondisi penggunaan lahan Pulau Bintan disajikan Tabel 4.1. Hasil analisis citra menunjukkan bahwa luasan hutan di Pulau Bintan adalah sebesar 25.396 ha, sedangkan luas non hutan adalah sebesar 90.502 ha. Kawasan non hutan di Pulau Bintan telah mencapai 78 dari total luasan di Pulau Bintan. Tabel 4.1. Luasan Beberapa Tipe Landuse Hasil Analisis Citra Satelit di Pulau Bintan No Landuse Luas Ha 1 Hutan primer dataran rendah 3.949 2 Hutan dataran rendah 13.203 3 Hutan mangrove 8.244 4 Tegalan 17.794 5 Semak belukar 57.256 6 Pemukiman 5.812 7 Lahan terbuka 1.795 8 Pertambangan 7.845 Luas Pulau Bintan 115.898 Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga Kondisi Kawasan Hutan 28

4.1.1. Hutan Lindung

Kawasan Hutan lindung merupakan salah satu tipe hutan yang memegang peranan penting untuk menyangga kehidupan masyarakat di kota Tanjung Pinang dan Kabupaten Bintan. Meskipun luasnya hanya 4.355 ha tetapi kebedaannya sangat penting untuk kepentingan air minum di kedua kota tersebut sehingga keberadaannya harus tetap dipertahankan . Letak hutan lindung tersebar di beberapa tempat yang dengan posisi yang demikian memiliki nilai positif sebagai kawasan untuk penyulai air secara merata di wilayah Pulau Bintan. Hutan lindung di Pulau Bintan terdiri dari:

a. Hutan Lindung Sungai Pulai