2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini : H1
H2
H3
H4
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Keterangan : X
: Variabel Bebas, yaitu NOPAT, biaya modal, dan impairment goodwill. Y
: Variabel Terikat, yaitu Economic Value Added EVA. : Pengaruh
Biaya Modal X2
Goodwill Impairment Loss X3 EVA Y
NOPAT X1
Universitas Sumatera Utara
Kerangka konseptual ini menjelaskan tentang pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya. Penelitian ini menggunakan
variabel independen yaitu NOPAT, biaya modal, serta Impairment Goodwill, dan variabel dependen yaitu Economic Value Added EVA.
Nilai tambah ekonomis EVA adalah sebuah keuntungan residu yang diperoleh dengan mengurangkan pendapatan bersih setelah pajak NOPAT
dengan biaya modalnya, dan telah menjadi salah satu kriteria penilaian para investor terhadap kinerja perusahaan yang akhir-akhir ini menjadi tren sejak
dipopulerkan oleh Stern Stewart. Informasi yang diberikan dari hasil analisis EVA, memungkinkan para investor mengetahui seberapa besar kemampuan
perusahaan menghasilkan nilai dalam kegiatan bisnisnya. Nilai tambah tercipta apabila perusahaan memperoleh keuntungan di atas
biaya modal perusahaan. Keuntungan berhubungan dengan besaran pendapatan perusahaan. NOPAT adalah pendapatan bersih setelah pajak yang diperoleh
perusahaan, maka dapat diduga bahwa NOPAT berpengaruh secara signifikan terhadap nilai tambah ekonomis EVA perusahaan.
Biaya modal, menurut Chan 2001:8 adalah biaya yang merefleksikan opportunity cost untuk kewajiban dan ekuitas pemilik, yang dibebankan dalam
kontribusinya pada struktur modal perusahaan. Biaya ini akan mengurangi pendapatan perusahaan yang juga akhirnya menjadi faktor pengurang nilai tambah
yang dihasilkan. Berdasarkan hal itu, dapat ditarik sebuah hipotesis bahwa biaya modal berpengaruh secara signifikan terhadap nilai tambah ekonomis EVA
perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan goodwill impairmeht loss adalah penurunan nilai goodwill yang dilaporkan, yang merupakan selisih antara fair value di awal periode dengan
saat dilakukan uji nilai. Goodwill impairment loss bukan merupakan beban yang mempengaruhi kas, tidak mempengaruhi pajak, dan bukan merupakan item
operasional perusahaan, maka goodwill impairment loss dianggap tidak relevan dengan EVA, yang pada hakikatnya berfungsi sebagai indikator kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan nilai. Berdasarkan hal itu dapat diduga bahwa goodwill impairment loss tidak berpengaruh secara signifikan dengan nilai tambah
ekonomis perusahaan meskipun impairment goodwill berpengaruh terhadap nilai pasar perusahaannya.
2.3 Hipotesis Penelitian