Konstruksi Transformator Prinsip Kerja Transformator

7 AC. Misalnya tegangan listrik yang dibangkitkan pada pembangkit berkisar 13,8 dan 24 KV, dikarenakan jarak beban dari pembangkit sangatlah jauh maka penyaluran energi listrik AC tersebut akan mengalami kerugian sebesar I 2 R watt. Kerugian ini akan berkurang apabila menggunakan tegangan yang dinaikkan menjadi tegangan tinggi pada awal saluran transmisi dan menurunkan kembali tegangan pada ujung saluran hingga menuju ke beban distribusi. Transformator yang banyak digunakan pada jaringan energi listrik ini yaitu transformator tenaga dan transformator distribusi. Selain itu,transformator yang digunakan juga di bidang elektronika berupa transformator yang kapasitasnya jauh lebih kecil.Misalnya, transformator yang digunakan untuk peralatan rumah tangga, yang terpakai pada adaptor, charger elektronik, televisi, radio dan alat elektronik lainnya.

2.2 Konstruksi Transformator

Konstruksi transformator yang paling penting yaitu inti transformator, yang terbuat dari bahan ferromagnetik berupa plat-plat tipis yang ditumpuk menjadi satu laminasi dan terisolasi satu sama lainnya, dengan tujuan meminimalisir rugi-rugi arus eddy. Berdasarkan konstruksi intinya, transformator ada dua tipe yaitu tipe inti core type dan tipe cangkang shell type. Tipe Inti core type Tipe inti terdiri dari suatu persegi sederhana dengan laminasi besi berisolasi dan kumparan transformator dililitkan pada dua sisi persegi tersebut. Pada Universitas Sumatera Utara 8 transformator tipe inti seperti ditunjukkan Gambar 2.1, kumparan mengelilingi inti dengan lempengan inti berbentuk huruf U atau L. Peletakan kumparan pada inti diatur secara berhimpitan antara kumparan primer dengan kumparan sekunder. Gambar 2.1 Kontruksi Transformator Tipe Inti core type Tipe Cangkang shell type Tipe cangkang terdiri dari tiga kaki dengan lapisan inti berisolasi dan kumparan dibelitkan pada pusat kaki inti, sedangkan konstruksi intinya berbentuk huruf E dan I atau huruf F, seperti ditunjukkan Gambar 2.2. Gambar 2.2 Kontruksi Transformator Tipe Cangkang shell type Kumparan Inti Tipe U Tipe L Kumparan Inti E dan I F Universitas Sumatera Utara 9

2.3 Prinsip Kerja Transformator

Transformator terdiri dari dua buah kumparan primer dan sekunder yang terpisah secara elektrik namun terhubung secara magnetik. Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetis dimana gaya gerak listrik diinduksikan pada suatu koil yang melingkupi perubahan fluks. Gambar 2.3 Aliran Fluks pada Transformator Pada transformator tanpa beban, kumparan primernya terhubung ke sumber tegangan AC V P dalam rangkaian tertutup, menghasilkan arus primer I P yang sinusoidal melalui kumparan N P . Arus I P ini akan menghasilkan gaya gerak magnet ggm sebesar N P I P dan membentuk fluks bolak- balik Ф yang terperangkap dalam inti besi seperti ditunjukkan Gambar 2.3. Jika V P merupakan gelombang sinus dan I P menghasilkan f luks sinusoidal yang sefasa, maka Ф: Ф = Ф maks sin ωt 2.1 Dimana : Ф = fluks magnetik Weber φ LS φ LP Vst φ M φ M Np Ns Ip Is Vpt Universitas Sumatera Utara 10 ωt = kecepatan sudut putar Fluks bolak balik yang mengalir pada kumparan primer akan terjadi induksi sendiri self inductance , Ф LP yang kemudian fluks ini juga akan mengelilingi inti besi yang mengakibatkan fluks bersama mutual inductance , Ф M dan menimbulkan fluks magnet pada kumparan sekunder Ф LS , sehingga keseluruhan energi listrik dapat dipindahkan secara magnetik. e = - N d Ф 2.2 dt Dimana : e = gaya gerak listrik Volt N = jumlah belitan pada kumparan Di sisi kumparan primer : Ф P = Ф M + Ф LP 2.3 v P t = N P d Ф M + N P dФ LP 2.4 dt dt v P t = e P t + e LP t 2.5 Tegangan primer atau e P t yang diinduksikan oleh fluks bersama sebesar N P d Ф M dt Di sisi kumparan sekunder : Ф S = Ф M + Ф LS 2.6 v S t = N S d Ф M + N S dФ LS 2.7 dt dt v S t = e S t + e LS t 2.8 Tegangan sekunder atau e S t yang diinduksikan oleh fluks bersama sebesar N S d Ф M dt Bila rugi tahanan dan fluks bocor diabaikan, hubungan persamaan di atas yaitu: e P t = N P = a 2.9 e S t N S Universitas Sumatera Utara 11 Transformator tanpa beban menganggap belitan primer N P sebagai resistif murni sehingga I P akan tertinggal 90 dari V P yang terlihat pada gelombang sinusoidal ditunjukkan Gambar 2.4. Gambar 2.4 Gambar Gelombang I tertinggal 90 dari V e P t = - N P dФ maks sin ωt dt e P t = - N P ω Ф maks cos ωt e P t = N P ω Ф maks sin ωt - 90 2.10 Tegangan e P tertinggal 90 dari fluks Ф ditunjukkan Gambar 2.5. Gambar 2.5 Gambar Gelombang Tegangan e P tertinggal 90 dari Fluks Ф Ip, Фp Vp Ф I Ф e P , e S Universitas Sumatera Utara 12 Harga efektifnya E P yaitu: E P = N P ω Ф maks √2 E P = N P 2πf Ф maks √2 E P = N P 2x3,14 f Ф maks √2 E P = 4,44 N P fФ maks 2.11 Sedangkan pada sisi sekunder, fluks bersama juga menimbulkan e S , yaitu : e S t = N S ω Ф maks cos ωt 2.12 Harga efektifnya E S yaitu : E S = 4,44 N S fФ maks 2.13 Dimana : Ф P = fluks total primer Weber Ф LP = fluks lingkup primer Weber Ф M = fluks bersama kumparan primer dan sekunder Weber Ф S = fluks total sekunder Weber Ф LS = fluks lingkup sekunder Weber N P = jumlah belitan kumparan primer N S = jumlah belitan kumparan sekunder e P t= gaya gerak listrik terinduksi pada kumparan primer Volt e S t= gaya gerak listrik terinduksi pada kumparan sekunder Volt

2.4 Transformator Berbeban