40
Gambar 3.9 Rangkaian Flip-Flop D Tabel 3.5 Tabel Flip-Flip D
D Q
Q 1
1 1
1 1
1
3.4 IC Logika Praktis
Gerbang-gerbang logika yang ada umumnya diimplementasikan dalam sebuah rangkaian terintegrasi atau biasa disebut IC Integrated Circuit.Terdapat dua jenis IC
logika praktis yang umum digunakan, yaitu TTL transistor-transistor logic dan CMOS Complementary Metal-oxyde Semiconductor.
TTL Transistor - Transistor Logic
IC jenis TTL menggunakan tegangan 0V sebagai level tegangan logika rendah low dan tegangan +5 V sebagai level tegangan logika tinggi high. Diagram
rangkaian logika menggunakan IC TTL 7408 ditunjukkan Gambar 3.10.Catu daya yang teratur 5V dc untuk semua peralatan TTL.Daya postif Vcc ke kaki 14 dan
GND ke kaki 7. Saklar masukan A dan B ke kaki 1 dan 2. Bila saklar pada posisi ke atas maka logis 1 +5V diberikan pada masukan.Bila saklar pada posisi ke bawah
Universitas Sumatera Utara
41
maka logis 0 diberikan pada masukan. Seperti Gambar 3.10, LED dan resistor pembatas 150Ω terhubung ke GND. Bila keluaran pada kaki 3 tinggi mendekati
+5V maka arus mengalir melalui LED sehingga LED dapat menyala.
Gambar 3.10 Rangkaian Logika menggunakan IC TTL 7408
CMOS Complementary Metal Oxide Semiconductor
Penggunaan IC TTL memiliki kekurangan yaitu pemakaian daya yang besar.Maka dikembangkan IC yang hampir tidak mengkonsumsi daya yaitu CMOS
complementary metal oxide semikonduktor. IC CMOS, Vdd tegangan positif terhubung ke kaki 14 dan Vss GND atau tegangan negatif ke kaki 7. Apabila
menggunakan CMOS, semua masukan yang tidak terpakai dihubungkan ke GND atau Vdd. Diagram logika rangkaian gerbang AND 2 pada IC CMOS 4081 masukan .
150Ω
Universitas Sumatera Utara
42
Gambar 3.11 Rangkaian Logika menggunakan IC CMOS 4801 Keluaran gerbang AND ditunjukkan pada kaki 3. Transistor akan meng-on-
kan LED bila kaki 3 tinggi dan meng-off-kan LED ketika keluarannya rendah. Seperti pada Gambar 3.11, apabila saklar A dan B pada posisi ke atas dengan masukan tinggi
maka keluaran tinggi. Keluaran tinggi sekitar +5V pada basis Q1 meng-on-kan transistor dan LED dapat menyala.
Pada tugas akhir ini sendiri akan menggunakan IC jenis TTL karena lebih tahan terhadap tegangan statik dan lebih kebal terhadap noise. IC yang akan
digunakan adalah seri 7404, 7408, 7432, 7474, 7476, dan 74123.
3.4.1 IC Seri 7404
IC seri 7404 merupakan IC TTL yang terdiri dari enam buah gerbang NOT. Gambar 3.12 menampilkan diagram sambungan dari IC 7404.
5V CMOS
4801
Universitas Sumatera Utara
43
Gambar 3.12 Diagram sambungan IC seri 7404
3.4.2 IC Seri 7408
IC seri 7408 merupakan IC TTL yang terdiri dari empat buah gerbang AND dua masukan. Gambar 3.13 menampilkan diagram sambungan dari IC 7408.
Gambar 3.13 Diagram sambungan IC seri 7408
3.4.3 IC Seri 7432
IC seri 7432 merupakan IC TTL yang terdiri dari empat buah gerbang OR dua masukan. Gambar 3.14 menampilkan diagram sambungan dari IC 7432.
Universitas Sumatera Utara
44
Gambar 3.14 Diagram sambungan IC seri 7432
3.4.4 IC Seri 7474
IC seri 7474 merupakan IC TTL yang terdiri dari dua buah flip-flop D dengan pewaktu clock.Gambar 3.15 menampilkan diagram sambungan dari IC 7474.
Gambar 3.15 Diagram sambungan IC seri 7474 Pin CK berfungsi sebagai pewaktu clock yang bersifat high-to-low edge
sehingga keluaran flip-flop D akan berubah hanya saat pin CK berubah transisi dari nilai logika rendah menjadi logika tinggi. Pin CLR berfungsi sebagai sinyal clear
yang akan membuat nilai keluaran Q bernilai rendah. Pin PR berfungsi sebagai sinyal
Universitas Sumatera Utara
45
preset yang akan membuat nilai keluaran Q bernilai tinggi. Pin CLR dan PR ini bersifat active-low, sehingga akan berfungsi saat diberi nilai logika rendah.
3.4.5 IC Seri 7476
IC seri 7476 merupakan IC TTL yang terdiri dua buah flip-flop JK dengan pewaktu clock. Gambar 3.16 menampilkan diagram sambungan dari IC 7476.
Gambar 3.16 Diagram sambungan IC seri 7476 Pin CK berfungsi sebagai pewaktu clock yang bersifat low-to-high edge
sehingga keluaran flip-flop JK akan berubah hanya saat pin CK berubah transisi dari nilai logika tinggi menjadi logika rendah. Pin CLR berfungsi sebagai sinyal clear
yang akan membuat nilai keluaran Q bernilai rendah. Pin PR berfungsi sebagai sinyal preset yang akan membuat nilai keluaran Q bernilai tinggi. Pin CLR dan PR ini
bersifat active-low, sehingga akan berfungsi saat diberi nilai logika rendah.
3.4.6 IC seri 74123
IC seri 74123 merupakan monostable multivibrator yang dapat ditrigger kembali, yang mampu menghasilkan pulsa output mulai dari beberapa nano detik
hingga durasi yang sangat panjang dengan duty cycle hingga 100. Terdapat dua
Universitas Sumatera Utara
46
monostable multivibrator dalam satu IC, dimana pada setiap monostable multivibrator terdapat tiga masukan yang memberikan pilihan trigger baik yang
leading edge maupun yang trailing edge. Gambar 3.17 menampilkan diagram koneksi dari IC seri 74123. Masukan A merupakan masukan trigger yang aktif saat transisi
rendah low sedangkan masukan B merupakan masukan trigger yang aktif saat transisi tinggi high. Masukan clear berfungsi mengakhiri pulsa pada output tanpa
pengaruh dari komponen pewaktuan. Masukan CLR juga dapat digunakan sebagai trigger ketika diberi pulsa transisi rendah low. Sekali trigger, lebar pulsa dapat
diperpanjang dengan men-trigger kembali atau dipendekkan dengan masukan rendah low pada CLR. Tabel 3.6 menunjukkan tabel kebenaran dari IC seri 74123.
Gambar 3.17 Diagram koneksi IC seri 74123 Tabel 3.6 Tabel Kebenaran IC seri 74123
Input Output
clear A
B Q
Q L
X X
L H
X H
X L
H X
X L
L H
H L
U H
V H
U L
H L = Low
H = High X = Immaterial
Universitas Sumatera Utara
47
Rangkaian pewaktu IC seri 74123 ditunjukkan Gambar 3.18.Lebar pulsa outputakan ditentukan oleh resistor eksternal R
X
dan kapasitor eksternal C
X
. Untuk C
X
1000 pF lebar pulsa keluaran T
W
dapat ditentukan dengan persamaan 3.3.
Gambar 3.18 Rangkaian Pewaktu
T
W
= K x R
X
x C
X
3.3 Dimana:
T
W
= lebar pulsa ns K
= konstanta 0,37 R
X
= resistor eksternal kΩ C
X
= kapasitor eksternal pF
Rx
Cx Vcc
D
Universitas Sumatera Utara
48
BAB IV SIMULASI RANCANGAN PENGALIH OTOMATIS
TRANSFORMATOR HUBUNGAN DELTA-DELTA MENGGUNAKAN SISTEM DIGITAL
4.1. Umum