3. Wawancara
a. Wawancara Siswa
Wawancara dilaksanakan setelah peneliti mengadakan post-test dan kuisioner. Berdasarkan hasil dari post-test dan kuisioner, peneliti
memilih tiga siswa untuk diwawancara. Wawancara dilakukan untuk mendukung hasil kuisioner yang telah diisi siswa sebelumnya. Ketiga
siswa tersebut dipilih dengan kriteria: hasil post-test tinggi tetapi hasil kuisioner rendah, hasil post-test rendah tetapi hasil kuisioner tinggi,
dan baik hasil post-test maupun kuisioner tinggi. Berikut deskripsi wawancara kepada ketiga siswa tersebut.
1 Siswa I
Berikut adalah hasil wawancara Peneliti P dan Siswa I S1.
P : Hasil post-test kamu bagus, tetapi kenapa hasil kuisioner kamu
kurang bagus? S1
: Lha itu, kadang ngerjain LKS itu gak dong, gak da rumus- rumusnya gitu, kadang blank, uda males, uda cape males mikir
gitu lho.. P
: Sebenarnya malas mikir atau gimana? S1
: Kan kalo ada modulnya dan itu gampang dipelajari, kan intinya Cuma itu, nah itu.
P : Sebenarnya kan kalo mau mempelajari langkah-langkah pada
LKS itu bisa mengerti kan? S1
: Gak, gak ngerti aku..kalo modulnya ngerti, gampang dipelajari tapi kalo tahapan-tahapan pada LKS ada yang gak ngerti.
P : Ada yang bingung ya?
S1 : Iya.
P : Apa karena bahasanya yang susah dimengerti atau
bagaimana?
S1 : Ya..kan kelompok-kelompok itu kadang egois LKS-nya, jadi
kadang gak da kesempatan buat baca buat memahami. Jadi Cuma liat temen ngerjain gitu.
P : Sebenarnya kamu senang gak sih pake GeoGebra?
S1 : Gak, gak seneng aku.
P : Gak? Kenapa gak senang?
S1 : Yaa..laptopya itu lho kadang egois jadi gak bisa lihat
GeoGebra-nya gitu.
2 Siswa II
Hasil wawancara antara Peneliti P dan Siswa II S2 adalah sebagai berikut.
P : Kemarin kita sudah mengadakan post-test dan kamu juga
mengisi kuisioner. Nah, hasil kuisioner kamu termasuk tinggi tetapi mengapa hasil post-test kamu tidak optimal?
S2 : Suka sama GeoGebra cuma waktu ngerjain post-test kurang
serius gituloh.. P
: Sebenarnya waktu ngerjain LKS itu ikut ngerjain gak? S2
: Ikut P
: Sebenarnya lebih mudah pakai GeoGebra atau gimana? S2
: Iya lebih mudah P
: Lebih mudah memahami atau gimana? S2
: Iya, kan tinggal ganti-ganti P
: Iya tapi mengapa waktu mengerjakan soal tidak bisa, padahal tipe soalnya sama, apa jangan-jangan tidak belajar atau
gimana? S2
: Iya gak belajar, karena belajar yang lain soalnya ada ulangan juga.
P : Tapi sebenarnya sudah paham dengan materinya belum sih?
S2 : Yaa..iya tapi kan konsentrasinya pecah