54
Sabtu sore oleh anak-anak yang bergiliran setiap kelasnya dan kemudian dijual di Gereja Wilayah Kalirejo pada hari Minggu setelah perayaan ekaristi di Gereja
tersebut selesai. Hasil dari berjualan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kas kelas yang bertugas untuk panen dan berjualan pada kesempatan tersebut.
2. Visi SD PL Kalirejo
Sesuai sumber yang diperoleh penulis dari catatan-catatan sekolah yang berbentuk soft copy yang berjudul: Sejarah, Visi dan Misi SD PL Kalirejo. Visi dari
SD PL Kalirejo adalah: “Humanis, beriman dan cerdas”. Kata “humanis” mengandung suatu makna bahwa diharapkan para siswa yang bersekolah di SD ini
tumbuh menjadi pribadi yang berbela rasa dan peka terhadap lingkungan. Untuk kata “beriman” mengandung suatu makna bahwa diharapkan para siswa dapat
tumbuh menjadi pribadi yang taqwa kepada Tuhan. Sedangkan untuk kata “cerdas” mengandung suatu makna bahwa para siswa yang belajar di SD ini menjadi cakap
secara intelektual [Lampiran 5: 32].
3. Misi SD PL Kalirejo
Menurut sumber dari catatan sekolah [Lampiran 5: 32-33] diketahui bahwa misi SD PL Kalirejo adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan dan menumbuhkan aspek humanitas, sosialitas, religiusitas,
dan intelektualitas; melalui : Pembelajaran dengan pendekatan personal.
Penghormatan atas hidup sesama dan makhluk lain. Penciptaan persaudaraan sejati dan sikap kekeluargaan.
55
Pengembangan diri pribadi anak. b.
Mengembangkan pendidikan budaya dan karakter bangsa, melalui: Pendidikan pengembangan pribadi anak melalui wawasan kebangsaan.
Penghormatan dan perhatian kepada budaya daerah setempat.
4. Tujuan Sekolah
Berdasarkan sumber data yang berasal dari catatan sekolah [Lampiran 5: 33], tujuan sekolah dalam 4 empat tahun, antara tahun 2013 – 2016:
a. Pencapaian nilai rata-rata Ujian Sekolah Ujian Nasional
Meningkatkan mutu pembelajaran dengan tolok ukur peningkatan pencapaian nilai rata-rata Ujian DaerahPusat untuk 3 mata pelajaran yang
diujikan secara nasional sesuai rencana sekolah dalam 4 empat tahun, antara tahun 2013 – 2016 yakni sebagai berikut :
1 Tahun pelajaran 20122013 menjadi 20,50
Hal ini berarti diharapkan nilai rata-rata sekolah pada setiap mata pelajarannya adalah 6,83.
2 Tahun pelajaran 20132014 menjadi 20,60
Hal ini berarti diharapkan nilai rata-rata sekolah pada setiap mata pelajarannya adalah 6,86.
3 Tahun pelajaran 20142015 menjadi 20,70
Hal ini berarti diharapkan nilai rata-rata sekolah pada setiap mata pelajarannya adalah 6,9.
4 Tahun pelajaran 20152016 menjadi 20,80
Hal ini berarti diharapkan nilai rata-rata sekolah pada setiap mata
56
pelajarannya adalah 6,93. Berdasarkan
harapan tersebut,
dapat dikatakan
bahwa sekolah
mengharapkan agar nilai rata-rata ujian para siswa pada setiap tahunnya mengalami peningkatan.
b. Pencapaian peringkat sekolah :
Meningkatkan peringkat sekolah se-UPTD Kecamatan Samigaluh sesuai rencana sekolah 4 empat, antara tahun 2013-2016 yakni sebagai berikut :
1 Tahun Pelajaran 20122013 peringkat 23
2 Tahun Pelajaran 20132014 peringkat 22
3 Tahun Pelajaran 20142015 peringkat 21
4 Tahun Pelajaran 20152016 peringkat 20
c. Peserta didik tersemangati dalam proses belajar melalui pemanfaatan kegiatan
lomba akademikolimpiade akademik yang diselenggarakan tingkat kecamatan dan kabupaten.
d. Peserta didik semakin bersemangat dalam berolahraga dengan adanya tim olah
raga beladiri, sepak bola, dan kasti. e.
Potensi seni peserta didik menjadi lebih optimal melalui kegiatan menari dan paduan suara yang baik dan menyenangkan.
f. Semakin berkembangnya kemampuan organisasi dan kepemimpinan peserta
didik melalui kegiatan : 1
Mengelola program menginap dan kemping di sekolah untuk kelas IV. 2
Mengelola Mading Sekolah untuk kelas V. 3
Mengelola kegiatan perayaan sekolah untuk kelas VI.
57
g. Semakin tumbuh dan berkembang penghayatan ajaran melalui pembiasaan
kegiatan keagamaan. h.
Semakin berkembang nilai-nilai budi pekerti peserta didik dengan cara menanamkan nilai-nilai tersebut yang disisipkan dalam mata pelajaran tertentu
dan kegiatan-kegiatan pengembangan diri. i.
Semakin berkembang rasa ingin tahu dan kritis anak melalui kegiatan KOTAK BERTANYA.
j. Peserta didik tumbuh rasa memiliki, kemandirian, tanggung jawab, disiplin,
kerja keras, peduli lingkungan, kasih sayang sesama makhluk hidup, sportivitas melalui kegiatan opera.
k. Peserta didik semakin memahami norma etika berlalu lintas melalui
pengembangan pengetahuan dan pembiasaan etika berlalu lintas.
5. Gambaran Lingkungan SD PL Kalirejo
a. Lingkungan Fisik
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada hari Rabu tanggal 10 Agustus 2016 dan wawancara dengan Pak Haryanto pada hari Kamis tanggal 11 Agustus
2016 di ruang guru SD PL Kalirejo, penulis menjadi tahu bahwa SD PL Kalirejo terletak di Desa Ngargosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Letak sekolah yang tidak terlalu dekat dengan jalan besar sekitar 150 meter membuat kondisi sekolah menjadi tenang dan jauh dari
berisik kendaraan. Letak bangunan SD PL Kalirejo berada di sekitar Gereja wilayah, tepatnya di bawah bangunan Gereja Wilayah Kalirejo, Paroki Santa
Theresia Lisieux Boro. Bangunan sekolah yang berada di lereng pegunungan
58
membuat pemandangan sekitar sekolah menjadi nampak indah dan udara yang sangat sejuk.
Halaman sekolah yang ditanami berbagai macam tanaman dan berbagai tanaman hias yang ditanam di bekas botol-botol minuman dan barang bekas yang
diletakkan di depan kelas membuat sekolah nampak lebih asri. Apalagi ditambah dengan beberapa bidang tanah dengan segala jenis tanaman sayuran dan buah di
bawah bangunan sekolah yang merupakan lahan berkebun milik sekolah yang digunakan untuk praktek para siswa menambah nilai plus dari sekolah ini.
SD PL Kalirejo memiliki ruang guru, ruang kepala sekolah , UKS, gudang, dapur, ruang tata usaha dan 6 ruang kelas dengan bangunan gedung permanen dan
memiliki fasilitas yang cukup memadai. Selain itu SD PL Kalirejo juga memiliki ruang perpustakaan yang menjadi satu dengan ruang tamu sekolah, sehingga para
siswa dan tamu akan lebih mudah berinteraksi dan para siswa menjadi lebih mudah untuk bergaul dengan orang-orang baru. Buku-buku di perpustakaan pun tidak
hanya berupa buku pelajaran namun juga buku-buku cerita dan buku umum lainnya, seperti budidaya berbagai macam tanaman sayuran, dll.
SD PL Kalirejo juga dilengkapi dengan koperasi dan sekaligus kantin yang menyediakan keperluan siswa, seperti makanan, minuman dan berbagai alat tulis
yang dibutuhkan oleh para siswa. Kelengkapan lain yang tidak kalah penting yang tersedia di SD PL Kalirejo antara lain: majalah dinding, papan presensi, papan tulis,
papan pengumuman, berbagai alat peraga, agenda kegiatan selama satu tahun, silabus, jadwal pelajaran, beberapa bangunan toilet permanen, tiang bendera,
beberapa tempat sampah kertas, plastik dan organik yang dibedakan menurut jenisnya dan berbagai kelengkapan lain yang mendukung proses belajar di sekolah.
59
Semua fasilitas yang sudah disebutkan di atas sangat mendukung proses belajar mengajar di sekolah. Apalagi dengan adanya perhatian yang lebih terhadap
lingkungan seperti: pemilahan sampah, pengolahan sampah kembali, pemakaian pot tanaman dari barang-barang bekas, lahan khusus untuk tempat penguburan hewan
yang ditemukan telah mati oleh para siswa dan berbagai perhatian terhadap lingkungan lainnya menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki oleh SD PL
Kalirejo.
b. Lingkungan Administratif Organisatoris
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di SD PL Kalirejo pada hari Rabu tanggal 10 Agustus 2016 dan wawancara dengan Ibu Yanti di ruang guru SD
PL Kalirejo pada hari Kamis tanggal 11 Agustus 2016, penulis mengetahui bahwa untuk urusan administratif SD PL Kalirejo berada di bawah naungan Yayasan
Pangudi Luhur dan sudah berjalan dengan baik. Namun untuk urusan yang lain, seperti pembiayaan sekolah, status para guru dan karyawan di SD PL Kalirejo
berjalan sendiri mandiri. Hal ini dikarenakan SD PL Kalirejo dilepas oleh Yayasan Pangudi Luhur sejak tahun 1998. Walaupun demikian untuk urusan akademik dan
administratif seperti proses akreditasi dan beberapa urusan lainnya, SD PL Kalirejo tetap termasuk dalam Yayasan Pangudi Luhur. Hal tersebut dilakukan sejak sekolah
ditutup oleh yayasan pada tahun 1998 sampai sekarang. Secara struktural organisatoris sekolah SD PL Kalirejo terdiri dari: kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, guru, wali kelas, dan siswa. Seluruh pihak tersebut melakukan tanggung jawab dan tugas mereka masing-masing dengan baik,
bertanggungjawab dan dengan semangat yang tinggi. Hubungan yang baik dan
60
kekeluargaan yang erat juga nampak di antara seluruh pihak, baik itu hubungan antar guru, antar siswa maupun hubungan antara guru dan siswa.
c. Lingkungan Akademik
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Haryanto pada hari Kamis tanggal 11 Agustus 2016, SD PL Kalirejo mengharap dan mengusahakan
agar para siswa menjadi cakap secara intelektual. Selain segi pengetahuan dan prestasi di bidang pelajaran, SD PL Kalirejo juga sangat memberikan perhatian
kepada kelestarian lingkungan. Sesuai dengan visi yang dihayati oleh SD PL Kalirejo, sekolah mengharapkan para siswanya tumbuh menjadi anak yang
memiliki perasaan peka terhadap lingkungan. Selain itu para siswa juga diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang taqwa kepada Tuhan.
Oleh karena itu SD PL Kalirejo mengusahakan suasana sekolah yang nyaman, memperhatikan mutu pendidikan serta memberikan perhatian kepada
kelestarian lingkungan sekitar. Proses pembelajaran yang dipakai oleh SD PL Kalirejo juga dirancang agar para siswa juga mempunyai ketrampilan yang lebih
untuk mengolah lingkungan dengan baik, bertanggung jawab atas lingkungan dan ikut menjaga kelestarian lingkungan.
d. Lingkungan Sosial
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis pada hari Selasa, 26 Juli 2016 dan Kamis, 11 Agustus 2016 di SD PL Kalirejo, secara sosial sekolah ini
memiliki rasa kekeluargaan yang sangat erat, baik antara kepala sekolah, para guru, karyawan, siswa, orang tua siswa serta masyarakat sekitar. Ketika penulis
61
melakukan observasi di SD PL Kalirejo, hubungan antara para guru, tenaga sekolah dan siswa terlihat sangatlah dekat. Hampir seluruh siswa dekat dengan para guru di
sekolah, para siswa menyapa, mengajak bercanda, saling membantu. Hubungan baik tidak hanya ditunjukkan oleh warga sekolah, namun hubungan dengan
masyarakat sekitar juga terjalin dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya para warga yang dengan sukarela menyediakan lahan tanahnya untuk dikelola para siswa
SD PL Kalirejo. Hal lain yang membuktikan bahwa hubungan baik terjalin antara warga sekolah SD PL Kalirejo dengan masyarakat sekitar adalah adanya kesediaan
warga sekitar, khususnya kaum muda yang mau menyumbangkan tenaga mereka untuk mendampingi ekstra kurikuler secara sukarela kepada para siswa di sekolah
ini.
6. Kegiatan-Kegiatan Pengembangan Diri di SD PL Kalirejo
Dari sumber data sekolah yang berbentuk soft copy, berikut akan dijelaskan beberapa kegiatan pengembangan diri yang ada di SD PL Kalirejo.
a. Semangat Kebangsaan
Dalam kegiatan ini para siswa pada setiap paginya menyanyikan lagu kebangsaan, lagu rohani, lagu daerah dan lagu lainnya sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan. Setiap harinya lagu yang dinyayikan oleh para siswa berbeda- beda. Dengan jadwal sebagai berikut:
- Hari Senin
: lagu wajib -
Hari Selasa : lagu mars himne SD -
Hari Rabu : lagu patriotik
62
- Hari Kamis : lagu anak
- Hari Jumat : lagu rohani
- Hari Sabtu : lagu daerah
Selain menyanyikan lagu kebangsaan, kegiatan lain yang dilakukan dalam bidang semangat kebangsaan adalah pengibaran dan penurunan Bendera Merah
Putih. Pengibaran bendera dilakukan sebelum pukul 07.00 WIB sedangkan untuk penurunan bendera dilakukan setelah selesai kegiatan KBM.
b. Opera
Dalam opera ini hal yang dilakukan adalah bekerja. Setelah doa pagi, menyanyikan lagu “Indonesia Raya” kemudian para siswa dan guru menyanyikan
lagu “Yuk Bekerja”. Kegiatan “bekerja” yang dilakukan di antaranya: merawat tanaman kebun, merawat tanaman sekitar halaman, menyapu lingkungan sekitar
sekolah, membersihkan dan menata kelas, mengumpulkan sampah berdasarkan jenisnya serta membersihkan perabot dapur dan ruangan dapur. Kegiatan opera ini
dilakukan 20 menit sebelum pelajaran di kelas dimulai.
c. Berkebun
Kegiatan berkebun ini terbagi dalam beberapa materi, yaitu: tanam, rawat, petik. Proses tanam diajarkan secara langsung kepada para siswa, dalam kegiatan
ini mereka diajarkan bagaimana pola tanam, pemupukan dan menggunakan alat berkebun. Proses rawat mengajarkan secara langsung kepada siswa bagaimana cara
lanjar merambatkan tanaman ke media lain seperti kayu agar tanaman dapat tegak berdiri, memupuk tahap kedua, dangir membersihkan rumput yang mengganggu
63
di sekitar tanaman. Siswa juga diajarkan membuat pupuk kompos dan cair dari sampah organik. Dalam proses petik, para siswa diajarkan cara panen dan packing
hasil kebun yang akan dijual.
d. Organisasi Kepemimpinan
SD PL Kalirejo memiliki hal yang berbeda dalam hal kepengurusan kelas. Apabila di sekolah-sekolah lain kepengurusan kelas digunakan dalam periode satu
semester, namun di SD PL Kalirejo kepengurusan kelas berganti setiap bulannya. Menurut penuturan Bapak Haryanto pada saat penulis melakukan observasi di kelas
pada tanggal 10 Agustus 2016, hal ini dilakukan agar seluruh siswa memiliki kesempatan untuk menjadi seorang pemimpin dan pengurus yang bertanggung
jawab di dalam kelasnya masing-masing. Hal lain yang berbau organisasi kepemimpinan lainnya adalah kegiatan menginap di sekolah dan camping kelas
yang dilakukan siswa kelas 4, 5, dan 6. Hal ini juga menjadi sedikit berbeda dengan sekolah kebanyakan, karena dalam kegiatan ini para siswa yang merancang sendiri
kegiatan apa saja yang akan dilakukan pada saat acara berlangsung. Mereka saling bekerjasama antara para siswa dibantu diarahkan oleh guru untuk menyiapkan acara
tersebut.
e. Spontan
Dalam kegiatan spontan ini biasanya dilakukan saat ada siswa yang menemukan hewan yang mati di lingkungan sekitar sekolah, entah itu burung,
tikus, belalang, ulat, kupu-kupu ataupun hewan lainnya. Biasanya mereka akan segera melakukan penguburan di lahan yang memang sudah disediakan pihak
64
sekolah. Tidak hanya berhenti pada proses penguburan hewan yang mati tersebut, namun anak-anak juga ikut mendoakan secara bersama-sama hewan tersebut
sampai pada hari ketujuh.
7. Jumlah Warga Sekolah
a. Siswa SD PL Kalirejo
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Haryanto pada hari Kamis tanggal 11 Agustus 2016, didapatkan data sebagai berikut:
- Jumlah murid kelas 1: 5 siswa
- Jumlah murid kelas 2: 7 siswa
- Jumlah murid kelas 3: 4 siswa
- Jumlah murid kelas 4: 6 siswa
- Jumlah murid kelas 5: 7 siswa
- Jumlah murid kelas 6: 9 siswa
Sebagian besar siswa berasal dari Wilayah Kalirejo, namun juga terdapat murid dari luar wilayah Kalirejo. Sekitar 80 siswa SD PL Kalirejo berasal dari keluarga
petani.
b. Guru SD PL Kalirejo
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Ibu Yanti pada hari Kamis 11 Agustus 2016 diketahui banyaknya guru di SD PL Kalirejo adalah:
- Guru kelas
: 6 orang -
Guru agama : 1 orang
- Guru olah raga
: 2 orang
65
Sebagian besar para guru berasal dari Wilayah Kalirejo bahkan ada beberapa guru yang merupakan lulusan dari SD PL Kalirejo. Sistem pemberian honor para
guru di SD PL Kalirejo secara mandiri atau dari pengelolaan sekolah sendiri, karena memang sudah tidak dikelola oleh yayasan.
c. Tenaga Kependidikan SD PL Kalirejo
Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis dengan Ibu Yanti pada tanggal 11 Agustus 2016, diketahui banyaknya tenaga kependidikan di SD PL
Kalirejo adalah sebagai berikut: -
Pendamping kebun : 3 orang
- Pendamping karate
: 1 orang -
Pendamping bahasa Inggris : 1 orang
- Pendamping karawitan
: 1 orang -
Tenaga kebersihan : 1 orang
- Petugas Tata Usaha TU
: 1 orang
B. Penelitian tentang Pendidikan Berwawasan Lingkungan sebagai Usaha
Meningkatkan Perkembangan Iman Anak di SD PL Kalirejo 1.
Desain Penelitian a.
Latar Belakang Penelitian
Bagi kehidupan manusia, lingkungan menjadi faktor yang sangat penting dalam kehidupan. Seluruh kebutuhan yang diperlukan oleh manusia dihasilkan oleh
alam, misalnya saja bahan-bahan makanan, bahan untuk membuat rumah, bahan untuk membuat pakaian dan berbagai macam kebutuhan lain yang disediakan oleh
66
alam. Namun tidak jarang banyak manusia yang justru mengeksploitasi lingkungan demi pemenuhan kebutuhannya tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan
tersebut. Dengan adanya hubungan antara manusia dan alam ini, Syukri Hamzah
2013: 1 mengatakan bahwa “kondisi lingkungan juga akan dipengaruhi oleh perilaku manusia.” Segala sikap, tindakan dan perilaku yang dilakukan oleh
manusia akan menentukan keadaan baik buruknya lingkungan. Apabila manusia melakukan tindakan yang positif terhadap lingkungan, maka lingkungan juga akan
memberikan dampak yang positif kepada manusia, sebaliknya, apabila manusia melakukan tindakan yang negatif dan merusak alam, maka alam juga akan
memberikan sesuatu yang tidak menguntungkan bagi manusia. Syukri Hamzah 2013: 4 mengatakan bahwa “saat ini lingkungan yang
semestinya menjadi salah satu sumber kenikmatan dalam kehidupan, kini menjadi sumber kegelisahan dan kecemasan.” Kegelisahan dan kecemasan ini terjadi karena
lingkungan yang sudah mengalami perubahan dan rusak. Banyak peristiwa seperti berbagai bencana alam terjadi saat ini. Dan sebagian besar bencana alam tersebut
diakibatkan oleh perilaku manusia yang kurang bertanggung jawab. Namun tetap disayangkan, walaupun alam saat ini sudah mengalami kerusakan, tidak banyak
manusia yang mau tahu dan peduli terhadap lingkungan. Melihat hal tersebut, tentunya bidang pendidikan yang merupakan bagian
penting dalam masyarakat tidak mungkin hanya berdiam diri dengan keadaan seperti ini. “Hasil proses pendidikan akan memungkinkan seseorang dapat
mengembangkan potensi yang dimilikinya” Syukri Hamzah, 2013: 13. Pendidikan merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk memberikan pengetahuan kepada
67
peserta didik dan membentuk sikap peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Namun saat ini masih banyak sekolah yang kurang memperhatikan
pendidikan berwawasan lingkungan tersebut. Banyak sekolah yang hanya menekankan pencapaian prestasi di bidang akademik saja, tanpa memperhatikan
bidang lain seperti kepedulian akan lingkungan sekitar, perkembangan iman siswa dan masih banyak hal lainnya. Padahal kepedulian akan lingkungan menjadi hal
yang penting untuk dimiliki apabila melihat keadaan sekitar yang mulai memprihatinkan. Kepedulian tersebut sekiranya harus dibiasakan kepada anak-anak
mulai dari dini, karena merekalah yang akan menjadi penerus generasi mendatang. Pendidikan lingkungan yang diarahkan kepada kepedulian anak terhadap
lingkungan sekitar tentunya akan sangat berkaitan dengan segi perkembangan iman anak. Perkembangan iman anak tidak hanya diukur dari bagaimana anak dapat
berdoa, bagaimana mereka menaruh kepercayaan kepada Tuhan dan bagaimana mereka beribadah secara rajin. Perkembangan iman anak juga dilihat dari
bagaimana mereka peduli dengan maklhuk ciptaan lain yang diciptakan oleh Tuhan di bumi ini, bagaimana mereka dapat mensyukuri atas segala yang telah tercipta,
mencintai dan ikut merawat segala yang ada di bumi dan berbagai hal lainnya. Pendidikan berwawasan lingkungan ini menjadi menarik, karena dalam
pendidikan ini tidak hanya segi pengetahuan yang ditekankan kepada siswa, namun hal yang lebih dari itu, seperti hubungannya dengan kepribadian siswa, tanggung
jawab siswa, kepekaan siswa dan tentunya perkembangan iman siswa menjadi hal lain yang ditawarkan dari pendidikan berwawasan lingkungan ini.
Melalui persoalan yang muncul di atas kiranya peneliti tertarik membahas pendidikan berwawasan lingkungan dan kaitannya dengan perkembangan iman