Boerhavia diffusa, Physalis angulata dan Acanthospermum hispidis adalah 28 spesies gulma yang potensial sebagai sumber tomato yellow leaf curl Begomovirus TYLCV
di Tanzania. H. brevipes, P. floridana, C. juncea, A. conyzoides bunga putih dan ungu adalah gulma yang rentan terhadap Begomovirus isolat Segunung pada pengujian di
rumah kaca Sulandari et al. 2005. Brown and Nelson 1988 melaporkan terdapat beberapa spesies tanaman termasuk gulma, famili Solanaceae, Leguminosae,
Malvaceae dan Asclepiadaceae yang merupakan inang TYLCV di Meksiko.
2.2.4 Penularan Begomovirus
Brown and Nelson 1988 melaporkan bahwa penyakit pada tanaman tomat di Meksiko yang disebabkan oleh Begomovirus tidak dapat ditularkan secara mekanik
dengan cairan perasan, tetapi melalui serangga vektor. Hal ini didukung juga oleh Hull 2002 yang menyatakan bahwa Begomovirus tidak dapat menular secara
mekanik atau pun melalui benih, hanya dapat menular dengan cara penyambungan tanaman sakit pada tanaman sehat serta melalui serangga vektor B. tabaci.
Penularan di alam secara alami diketahui hanya melalui vektor B. tabaci sehingga perannya menjadi sangat penting dalam penyebaran Begomovirus.
Berdasarkan hasil penelitian Rusli et al. 2000, Begomovirus isolat Segunung yang ditularkan secara mekanik pada tanaman cabai besar dan cabai rawit tidak
menghasilkan gejala sedangkan penularan dengan cara penyambungan menghasilkan gejala dengan kejadian penyakit sebesar 71,4 pada tanaman cabai besar dan 57,1
pada cabai rawit. Keefektifan penularan tertinggi diperoleh pada perlakuan penularan
melalui serangga vektor yaitu mencapai 70-80. Hubungan antara B. tabaci dan Begomovirus berdasarkan lamanya virus bertahan pada vektor bersifat persisten
sirkulatif non propagatif yaitu virus tersebut berada dalam tubuh serangga untuk kemudian akan ditularkan pada tanaman sehat melalui proses makan Harrison dan
Robinson 1999. Efisiensi penularan Begomovirus dengan B. tabaci melalui proses makan
sangat dipengaruhi oleh lamanya masa akuisisi serangga tersebut, selain oleh jumlah serangga yang menularkan Begomovirus pada tanaman sehat Rachmawati, 2003.
Periode akuisisi minimum B. tabaci untuk menularkan TYLCV adalah selama 15 menit dan terus meningkat hingga mencapai tingkat maksimum setelah akuisisi
selama 24 jam Mehta et al.1994. Menurut Aidawati 2006 B. tabaci yang melalui periode makan akuisisi PMA dan periode makan inokulasi PMI masing-masing
selama 15 menit mampu menularkan Begomovirus walaupun dengan efisiensi penularan yang berbeda-beda untuk tiap kombinasi biotipe B. tabaci dan strain
Begomovirus yang berbeda. Pada PMA dan PMI tiga dan enam jam strain Begomovirus isolat Bogor menghasilkan efisiensi penularan 80
− 100 dengan masa inkubasi 9 hari.
B. tabaci termasuk ke dalam ordo Hemiptera dengan famili Aleyrodidae Henneberry dan Castle 2001. Serangga ini memiliki kisaran inang meliputi berbagai
tanaman budidaya dan gulma, dapat berkembang dengan baik di daerah tropis dan subtropis Kalshoven, 1981. Menurut Henneberry dan Castle 2001 ada 500 jenis
tanaman yang dapat menjadi inang B. tabaci dengan preferensi yang berbeda. Salah