virus ini dapat tetap bertahan hidup pada fase dorman dan jaringan tanaman yang mati selama bertahun-tahun maupun di luar tanaman baik itu di dalam tanah, di
permukaan tanah maupun pada peralatan yang telah terkontaminasi virus ini. TMV menyebar secara mekanis tetapi serangga seperti aphids tidak dapat menjadi vektor
bagi virus ini Garry, 2002. Tanaman yang terinfeksi TMV menunjukkan gejala yaitu : daun-daun muda berubah menjadi warna belang kuning hijau, keriting serta
berkerut, tanaman kerdil, buah belang dan berwarna kuning. Gejala lain yang terlihat adalah munculnya garis nekrosis pada daun yang menyebabkan terjadinya gugur
daun Widodo dan Wiyono, 1995.
2.1.3 Cucumber mosaic virus CMV
CMV Cucumber Mosaic Virus termasuk dalam kelompok Cucumovirus,
bersama-sama dengan Peanut stunt virus PStV dan Cabaio aspermy virus CAV Palukaitis et al.1997. CMV mempunyai tiga RNA genom beruntai tunggal RNA 1,
2, 3, satu RNA subgenom RNA 4. Masing-masing RNA ini mempunyai fungsi genomik yang berbeda Kaper and Waterwoth, 2001. Virus ini mempunyai kisaran
inang terluas di antara virus tanaman yang diketahui saat ini, dilaporkan dapat menginfeksi lebih dari 800 spesies tumbuhan, dapat menyebabkan kerugian besar
pada berbagai jenis tanaman Palukaitis et al. 1997. Lebih dari 60 isolat CMV sudah diketahui sifat-sifatnya Kaper and
Waterwoth, 2001. CMV terdapat hampir di semua Negara, dengan strain dan sifat
biologinya yang berbeda-beda. Kisaran inang dari CMV yang luas menyebabkan
gejala yang ditimbulkannya pun beragam. CMV mempunyai kisaran inang yaitu :
terdapat pada tanaman sayuran, tanaman hias dan tanaman buah-buahan. CMV juga menyerang tanaman melon, labu, cabai, bayam, tomat, mentimun, seledri, bit,
polong-polongan, pisang, tanaman famili crucifereae, delphinium, gladiol, lili, petunia, tulip, zinia, dan beberapa jenis gulma Agrios, 2005.
Gejala infeksi yang diakibatkan oleh virus ini adalah, mula-mula tampak pada sebagian tulang daun menguning atau terjadinya jalur kuning sepanjang tulang daun.
Daun berubah warna menjadi belang hijau muda dan hijau tua, serta daun menjadi kecil dan menyempit. Jika tanaman terinfeksi pada waktu masih muda tanaman akan
terhambat pertumbuhannya dan menjadi kerdil. Tanaman yang sakit menghasilkan buah yang kecil dan sering tampak berjerawat Semangun, 2000. Virus ini dapat
menyebabkan penurunan hasil sebesar 30-60, bahkan jika infeksi terjadi pada fase bibit dapat menyebabkan kerusakan sampai 100 Duriat, 1996
2.1.4 Mungbean yellow mosaic india virus MYMIV
Mungbean yellow mosaic india virus MYMIV merupakan famili
Geminiviridae, genus Begomovirus, yang sering menyerang tanaman budidaya dan memiliki pasangan dua partikel virus isometrik dalam suatu susunan monogemini,
bigemini, dan hibrigemini. Tiap partikel berukuran 28 - 30 nm dan tiap pasangan virus mengandung ss-DNA sirkuler tertutup, dengan ukuran antara 2500 - 3000 bp.
Beberapa anggota Begomovirus mengandung genom yang berukuran sama, terpisah menjadi dua molekul DNA, tetapi urutan nukleotidanya tidak sama Wahyuni, 2005.