Karakter molekuler b egomovirus
Harison and
Robinson 1999
menjelaskan bahwa
Begomovirus diklasifikasikan ke dalam famili Geminiviridae yang dibagi ke dalam tiga genus yaitu
Mastrevirus, Curtovirus, dan Begomovirus yang didasarkan atas perbedaan kisaran inang, serangga vektor dan genomnya. Mastrevirus adalah Begomovirus yang
menginfeksi tanaman inang monokotil, ditularkan oleh serangga vektor wereng daun dan memiliki struktur genom monopartit. Curtovirus, menginfeksi tanaman dikotil
dengan vektor dan struktur genom sama dengan genus pertama. Begomovirus, menginfeksi tanaman dikotil dan ditularkan oleh kutukebul Bemisia tabaci memiliki
struktur genom monopartit atau bipartit dengan sifat penularan persisten, sirkulatif dan non-propagatif.. Menurut Van Regenmortel 2004 selain ketiga genus tersebut,
ada satu genus lainnya yang termasuk ke dalam famili Geminiviridae yaitu Topocuvirus yang menginfeksi tanaman dikotil, ditularkan oleh wereng pohon dan
memiliki genom monopartit. Diantara genus-genus tersebut di atas, Begomovirus merupakan genus dengan
jumlah anggota terbesar. Genus Begomovirus terdiri dari virus-virus dengan genom bipartit atau monopartit. Sebagian besar anggota genus Begomovirus memiliki genom
bipartit yang terdiri dari dua molekul DNA utas tunggal sirkuler yang berbeda yaitu DNA A dan DNA B dengan masing-masing berukuran 2,7-2,8 kb Gambar 1.
Begomovirus dengan genom monopartit, semua gennya terletak pada satu DNA utas tunggal sirkuler yang berukuran 2,8 kb. Komponen DNA Begomovirus baik
monopartit maupun bipartit mengandung gen-gen yang menyandikan protein dengan fungsi yang khusus Tabel 1. Gen penyandi protein selubung virus merupakan
daerah genom yang mempunyai runutan DNA dengan derajat kesamaan yang tinggi antara anggota Begomovirus dalam satu genus Rojas et al. 1997.
Gambar 2.2. Organisasi genom DNA-A dan DNA-B Begomovirus Keterangan : DNA-A memiliki enam open reading frame ORF, yaitu CP gen AR1;
protein selubung, CP dan MP gen AR2; protein untuk perpindahan virus, MP pada salah satu untai; REP gen AL1; protein replikasi, Rep;
AC2 gen AL2; protein activator transkripsi, TrAP; AC3 gen AL3, peningkat replikasi, REn dan AC4 gen AL4; protein AC4 pada untai
komplementer. DNA-B mengandung 2 protein pengkode ORF yang terlibat dalam perpindahan virus, yaitu NSP gen BL1; protein selubung
inti pada salah satu untai dan BC1 gen BL1; protein untuk perpindahan virus pada untai komplementer Fauquet et al. 2005; Seal et al. 2006.
Monopartit Bipartit
Protein dan Fungsi V1
AV1 Protein selubung virus coat protein, berperan dalam
penyebaran virus, pergerakan virus di dalam inangnya dan berperan dalam penularan yaitu melindungi
partikel virus dari degradasi pada saat masuk sistem pencernaan kutukebul Briddon et al.1989; Morin et al.
2000; Hull, 2002; Harrison Robinson, 1999
V2 AV2
virus dalam tanaman terinfeksi Hull 2002; Harrison Robinson 1999
C1 AC1
Replication-associated protein Rep, berperan dalam proses replikasi virus Desbiez et al. 1995; Hull,
2002
C2 AC2
Transcriptional activator protein TrAP, protein yang terlibat dalam pengaktifan transkripsi dari promoter
protein selubung. Protein ini ditemukan pada inti dan berperan dalam patogenisitas virus van Wezel et al.
2001
C3 AC3
Replication enhancer protein REn, protein ini berinteraksi dengan protein C1 dan meningkatkan
akumulasi DNA virus Hanleybowdoin et al. 2000
C4 AC4
Berinteraksi dengan C1 dan V2, berperan dalam penentu gejala dan terlibat dalam inisiasi pembelahan
sel Krake et al. 1998, pergerakan DNA virus dari sel ke sel Rojas et al. 2001, mematahkan mekanisme
pertahanan tanaman van Wezel et al. 2001,
- BV1
Nuclear shuttle protein NSP dan menyandikan virion DNA B Hull, 2002; Salati, 2002
- BC1
Movement protein MP, berperan dalam pergerakan virus di dalam tanaman terinfeksi Hull, 2002; Salati,
2002.
2.2.2 Gejala infeksi
Begomovirus
Sumber inokulum Begomovirus berada pada tanaman inang, sisa-sisa tanaman dan inang alternatif. Secara alamiah Begomovirus dapat sampai ke tanaman atau
berpindah dari satu tanaman ke tanaman lainnya apabila ada serangga vektor Tabel 2.1.
Jenis dan Fungsi Gen Begomovirus
kutukebul B. tabaci Gen karena virus ini tidak ditularkan melalui biji ataupun secara mekanik. Setelah virus sampai pada inang yang sesuai maka virus akan melepaskan
selubung protein kemudian memanfaatkan DNA tanaman untuk bereplikasi kemudian berpindah dari satu sel ke sel lainnya mengikuti aliran nutrisi dan air tumbuhan
sehingga gejala akan bersifat sistemik Hull 2002. Gejala yang ditimbulkan Begomovirus bervariasi tergantung pada strain virus,
jenis tanaman, fase pertumbuhan tanaman dan beberapa faktor lainnya. Gejala infeksi virus berupa daun menggulung, penebalan tulang daun,bercak-bercak klorotik pada
daun, klorosis di antara tulang daun, malformasi daun, belang dan menguning Lotrakul et al. 2000. Menurut Sulandari 2006 gejala awal yang ditimbulkan pada
daun berupa penjernihan tulang daun vein clearing yang kemudian berkembang menjadi warna kuning, penebalan tulang daun, dan penggulungan daun cupping.
Infeksi lanjut Begomovirus menyebabkan daun-daun mengecil, berwarna kuning cerah dan tanaman menjadi kerdil.
Sedangkan infeksi pada gulma A. conyzoides yang terinfeksi Begomovirus menunjukkan gejala vein clearing atau penjernihan tulang daun Sukamto et al.
2005. Haerani dan Hidayat 2003, menyebutkan infeksi Begomovirus menghasilkan gejala yang beragam pada studi penularan Begomovirus asal A. conyzoides terhadap
beberapa tanaman Solanaceae tomat, tembakau dan cabai rawit. Daun tanaman tomat yang terinfeksi mengeriting ke arah bawah, tulang daun menebal, dan tangkai
daun melengkung ke bawah. Tanaman tembakau yang terinfeksi menunjukkan gejala berupa daun yang menggulung terutama daun muda, tulang daun menebal dan daun
melengkung ke arah bawah. Tanaman cabai rawit yang terinfeksi menunjukkan gejala daun yang melepuh, tulang daun menebal dan daun melengkung ke atas. Gulma yang
terinfeksi Begomovirus menunjukkan gejala yang bervariasi tetapi gejala yang banyak ditemukan pada gulma adalah penguningan tulang daun netting Sukamto et al.
2005.