Optimasi Kualitatif LANDASAN TEORI

20 2mg memiliki nilai pakai yang tinggi namun rendah di nilai investasinya, obat ini dapat diadakan karena memiliki nilai pakai yang tinggi. Untuk item-item obat yang ada di kelompok C dengan jumlah pemakaian rendah, lebih baik diadakan secara just in time, karena memiliki nilai pakai dan nilai investasi yang rendah.

II.4. Optimasi Kualitatif

Pengambilan keputusan adalah proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai situasi. Proses tersebut untuk menemukan dan menyelesaikan masalah organisasi. Suatu aturan kunci dalam pengambilan keputusan ialah sekali kerangka yang tepat telah selesai disusun, keputusan harus dibuat Brinckloe, 1977. Ada dua pandangan dalam proses pengambilan suatu keputusan organisasi Brinckloe, 1977 yaitu : 1. Optimasi. Di sini seorang eksekutif yang penuh keyakinan berusaha menyusun alternatif-alternatif, memperhitungkan untung rugi dari setiap alternatif itu terhadap tujuan organisasi. Sesudah itu memperkirakan kemungkinan timbulnya bermacam-macam kejadian ke depan, mempertimbangkan dampak dari kejadian-kejadian itu terhadap alternatif-alternatif yang telah dirumuskan dan kemudian menyusun urut-urutannya secara sistematis sesuai dengan prioritas lalu dibuat keputusan. Keputusan yang dibuat dianggap optimal karena setidaknya telah memperhitungkan semua faktor yang berkaitan dengan keputusan tersebut. 2. Satisfying. Seorang eksekutif cukup menempuh suatu penyelesaian 21 yang memuaskan daripada mengejar penyelesaian yang terbaik. Model ini dikembangkan oleh Simon karena adanya pengakuan terhadap rasionalitas terbatas bounded rationality. Rasionalitas terbatas adalah batas-batas pemikiran yang memaksa orang membatasi pandangan mereka atas masalah dan situasi. Pemikiran itu terbatas karena pikiran manusia tidak memiliki kemampuan untuk memisahkan informasi yang tertumpuk. Teknik pengambilan keputusan juga sering dibagi dalam teknik pengambilan keputusan matematik atau kuantitatif Robbins, 1978 dan teknik pengambilan keputusan non-matematik atau kualitatif Schroeder, 1989. Pendekatan terhadap pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan optimasi kualitatif yaitu menemukan alternatif yang optimum menguntungkan dengan analogi atau dengan menggunakan data riset pasar yang selektif. Pendekatan yang sistematis menjadi mungkin meskipun model matematis yang eksplisit tidak dirumuskan. Metode ini digunakan untuk prakiraan jangka menengah dan panjang yang melibatkan desain proses. Untuk keputusan ini, data masa lalu tidak selalu ada atau jika ada, akan menunjukkan pola yang tidak stabil Schroeder, 1989.

II.5. Just in time Management