7
II.2. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
II.2.1 Pengertian SPPK
Menurut Scott Morton, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan didefinisikan sebagai suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan
untuk membantu pengambilan keputusan dan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai masalah yang tidak terstruktur
Turban,1995.
II.2.2 Komponen SPPK
Menurut Turban 1995, SPPK memiliki 4 subsistem utama yang menentukan kapabilitas teknis dari SPPK tersebut, yaitu :
1. Manajemen Data Subsistem manajemen data merupakan komponen SPPK
yang menyediakan data bagi sistem. Data tersebut disimpan dalam suatu basis data yang diorganisasikan oleh sistem yang disebut
DBMS Database Management System. Subsistem ini disusun oleh komponen yang terdiri dari :
a. Basis Data Basis data adalah komponen data yang direlasikan dan
diatur sesuai kebutuhan organisasinya, dan dapat digunakan oleh banyak orang dalam banyak aplikasi. Basis data SPPK
terdiri dari beberapa jenis data yaitu : Data Internal
Data ini berasal dari sistem proses transaksi dalam suatu organisasi. Data tersebut seperti data
8 akuntansi, keuangan, pemasaran, produksi, pribadi
dan lain sebagainya, tergantung kebutuhan dari SPPK tersebut.
Data Eksternal Data ini berasal dari luar organisasi seperti data
industri, data penelitian, pemasaran, data sensus, data tenaga kerja daerah, peraturan pemerintah, data
tarif pajak dan data perekonomian nasional. Data Pribadi
Data ini berupa aturan-aturan pokok yang digunakan oleh para pembuat keputusan tertentu atau dalam
keadaan-keadaan tertentu.
Untuk membangun
sebuah basis data SPPK, sering dilakukan pengambilan data dari berbagai sumber data.
Operasi ini disebut ekstraksi. Operasi ini melakukan pengambilan data berupa arsip, kesimpulan, data
yang sudah disaring dan ringkasan data. Ekstraksi dapat terjadi pada saat pemakai membuat laporan
data yang ada dalam basis data. b. Sistem Manajemen Basis Data
Basis data dapat dibuat, diakses dan diperbaharui dengan menggunakan sistem ini. DBMS memiliki banyak
kemampuan dalam pengelolaan data dan sangat kompleks, sehingga sedikit pemakai yang dapat membuat program dan
9 mengembangkan perangkat lunak DBMS. DBMS memiliki
tiga fungsi dasar yaitu penyimpanan data, pencari data dan pengontrol data.
c. Fasilitas Query Fasilitas
ini memberikan
dasar-dasar untuk
mengakses data. Fasilitas ini menerima permintaan data, menentukan bagaimana permintaan tersebut dapat dipenuhi,
merumuskan perincian permintaan dan memberikan hasilnya.
d. Direktori Direktori adalah daftar seluruh data dalam basis
data. Direktori berisi tentang definisi data yang berfungsi untuk mengetahui keberadan data, sumber data, dan
kegunaan data tersebut. Direktori biasanya digunakan untuk fase pengetahuan pada proses pembuatan keputusan sebagai
bantuan memeriksa data, mengidentifikasi masalah, dan mengetahui peluang-peluang yang ada.
2. Manajemen Model Model merupakan suatu peniruan dari alam nyata. Kendala
yang kadang dihadapi dalam merancang suatu model adalah bahwa model yang disusun ternyata tidak mampu mencerminkan seluruh
veriabel alam nyata. Sehingga keputusan yang diambil yang didasarkan pada model tersebut menjadi tidak akurat dan tidak
sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, dalam menyimpan
10 berbagai model pada subsistem model harus tetap dijaga
fleksibilitasnya. Artinya harus adafasilitas yang mampu membantu pengguna untuk memodifikasi atau menyempurnakan model,
seiring dengan perkembangan pengetahuan. Turban 1995 mengelompokkan model-model yang digunakan dalam SPPK
menjadi seperti berikut : Tabel 2.1 Tabel jenis-jenis model SPPK
No. Model
Proses dan Tujuan Teknik Representasi
1
Optimasi masalah
dengan beberapa
alternatif Mencari
penyelesaian terbaik dari beragam
alternatif Tabel keputusan,
pohon keputusan
2
Optimasi menggunakan
algoritma Mencari
penyelesaian terbaik dari sejumlah besar
alternatif Model program
linear, model jaringan dan model
matematika lainnya
3
Optimasi dengan rumus
analitis Mencari
penyelesaian terbaik dengan
menggunakan rumus Model
penyimpanan
4
Simulasi Mencari
penyelesaian terbaik di antara alternatif
yang ada dengan menggunakan
percobaan Beberapa model
simulasi
5
Heuristik Mencari
penyelesaian yang Pemrograman
heuristic, sistem
11 cukup baik dengan
menggunakan aturan-aturan
pakar
6
Model deskriptif
lainnya Mencari dan
menemukan “What- if
” menggunakan rumus
Permodelan keuangan
7
Model prediktif Memprediksi kemungkinan yang
akan terjadi berdasarkan skenario
Analisis Markov, model perkiraan
3. Manajemen Dialog Melalui subsistem ini pemakai dapat berkomunikasi dengan sistem
yang dibangun. Subsistem ini menyediakan fasilitas antar muka pemakai User interface yang terdiri dari 3 komponen yaitu :
a. Bahasa aksi Action Language, yaitu suatu perangkat lunak yang digunakan pengguna untuk berkomunikasi dengan
sistem. b. Bahasa tampilan Display atau Presentation Language,
yaitu suatu perangkat yang berfungsi sebagai sarana untuk menampilkan sesuatu.
c. Basis Pengetahuan Knowledge Base, yaitu bagian yang mutlak diketahui oleh pengguna sehingga sistem yang
dirancang dapat berfungsi secara efektif. Kombinasi dari berbagai kemampuan di atas dikenal dengan
sebagai Gaya Dialog Dialog Style. Gaya dialog terdiri dari : a. Dialog Tanya Jawab
12 Dalam dialog ini, sistem bertanya kepada pengguna, dan
pengguna menjawab, kemudian dari hasil dialog ini sistem akan menawarkan alternatif keputusan yang dianggap
memenuhi keinginan pengguna. b. Dialog perintah
Dalam dialog ini, pengguna memberikan perintah-perintah yang tersedia pada sistem untuk menjalankan fungsi yang
ada pada SPPK. c. Dialog Menu
Dialog ini merupakan gaya dialog yang paling popular dalam SPPK. Dalam hal ini pengguna dihadapkan pada
berbagai alternatif menu yang disiapkan sistem.menu ini akan ditampilkan pada monitor. Pengguna cukup menekan
tombol-tombol tertentu,
dan setiap
pilihan akan
menghasilkan respon atau jawaban tertentu. d. Dialog MasukanKeluaran
Model dialog ini menggunakan form input atau masukan. Disamping form masukan, juga disediakan form keluaran
yang merupakan respon dari sistem. 4. Manajemen Pengetahuan
Subsistem ini diperlukan ketika subsistem lainnya yang mendukung kemampuan dari suatu DSS, tidak mampulagi untuk
memecahkan suatu permasalahan yang tidak terstruktur dan semi terstruktur. Dalam subsistem ini telah disediakan beberapa keahlian
13 khusus oleh sistem pakar. Manajemen pengetahuan merupakan
gabungan beberapa komponen yang berupa satu atau lebih sistem- sistem pakar. Karena berkaitan dengan sistem pakar maka
kemampuan dan manfaat dari subsistem ini tidak dijelaskan dalam pembahasan ini.
Gambar 2.1 Komponen SPPK Turban, 1995:88
II.3. Analisis Pareto ABC Always Better Control