Penelitian Terdahulu LANDASAN TEORI

11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu

Tinjauan pustaka bertujuan untuk mengetahui keaslian sebuah karya Ilmiah. Pada dasarnya suatu penelitian tidak beranjak dari awal, tetapi pada umumnya telah ada acuan yang mendasarinya. Hal ini bertujuan sebagai titik tolak untuk mengadakan suatu penelitian. Oleh karena itu, peneliti perlu meninjau penelitian yang telah ada. Untuk mengetahui keaslian penelitian ini akan dipaparkan beberapa tinjauan pustaka yang telah dimuat dalam skripsi yang menyinggung tentang feminisme, diantaranya adalah sebagai berikut. Siti Suryani USD, 1999 dengan Judul Feminisme dalam Roman Saman Karya Ayu Utami Tinjauan Sosiologis. Menyimpulkan bahwa pada roman Saman karya Ayu Utami aspek feminisme secara beragam terpancar kuat pada karakter tokoh empat wanita dalam roman tersebut: Laila, Yasmin, Shakuntala, dan Cok, meskipun dengan tanggapan yang berbeda-beda atasa feminisme tersebut. Antara lain mereka menganut paham: feminisme liberal, feminisme sosialis, feminisme radikal. Oktavianus Rendi, USD, 2011 dengan judul Feminisme Tokoh Perempuan dalam Kumpulan Cerpen Mereka Bilang, Saya Monyet Karya Djenar Maesa Ayu. Menyimpulkan bahwa tokoh dalam kumpulan cerpen Mereka Bilang, Saya Monyet Karya Djenar Maesa Ayu terlibat dalam tema yang mengandung 11 12 nilai feminisme. Diantaranya yaitu saya monyet, Maha dan ibu, serta Marya. Saya monyet, Maha dan Marya merupakan tokoh utama dalam kumpulan cerpen Mereka Bilang, Saya Monyet Karya Djenar Maesa Ayu. Tema besar dalam kumpulan cerpen ini adalah tentang feminisme yang mencakup kekerasan terhadap perempuan, anak yang kurang mendapat perhatian dari orangtuanya, tema seks, dan kemunafikan. Dalam kumpulan cerpen Mereka Bilang, Saya Monyet karya Djenar Maesa Ayu, penulis menemukan lima karakter feminis tokoh perempuan yaitu 1 berani melawan, 2 berani mengutarakan pendapat, 3 berani bertanya, 4 berpendidikan, dan 5 mandiri. Penelitian terhadap kumpulan cerpen Mereka Bilang, Saya Monyet karya Djenar Maesa Ayu membuktikan bahwa dalam kumpulan cerpen ini terdapat nilai-nilai feminis tokoh perempuan. Bernadeta Diah Puspitasari, USD, 2012 dengan Judul Feminisme Tokoh Srintil dalm Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari Kajian Tindak Tutur Pragmatik. Menyimpulkan bahwa hasil klasifikasi tuturan-tuturan Srintil dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari, ditemukan ada tujuh karakter feminisme, yaitu 1 kekecewaan terhadap budaya ronggeng, 2 pemaksaan terhadap perempuan, 3 perasaan keibuan seorang perempuan, 4 peran perempuan dalam membela keadilan, 5 pesimistis terhadap kemampuan diri, 6 pemberontakan terhadap hak-hak perenpuan, dan 7 kegagalan dalam pemperjuangkan hak perempuan. Peneliti menganalisis tuturan-tuturan yang sudah diklasifikasikan menurut karakteristik feminisme dengan teori tindak tutur pragmatik dan dari analisis tindak tutur pragmatik, peneliti menemukan dua jenis 13 tindak tutur yang terdapat dalam tuturan feminism novel, yaitu tindak tutur langsung literal, dan tindak tutur langsung tidak literal. Sepengetahuan peneliti, penelitian dengan judul Feminisme Tokoh Wanita dalam Novel Sali: Kisah Seorang Wanita Suku Dani Karya Dewi Linggasari belum pernah diteliti oleh peneliti terdahulu. Akan tetapi jenis penelitian yang meneliti mengenai feminisme banyak dilakukan oleh peneliti terdahulu. Dengan demikian, penelitian tersebut relevan untuk diteliti.

B. Kajian Teori