30
d. Tema
Tema menjadi salah satu unsur cerita rekaan yang memberikan kekuatan dan sekaligus sebagai unsur pemersatu semua fakta dan sarana
cerita yang mengungkapkan permasalahan kehidupan. Tema dapat dirasakan pada semua fakta dan sarana cerita pada sepanjang sebuah
novel. Tema tidak dapat dipisahkan dari permasalahan kehidupan yang di rekam oleh karya sastra. Akan tetapi, tema tidak sama dengan masalah
Sugihastuti, 2010:45-46. Masalah adalah persoalan kehidupan yang harus dipecahkan Moeliono, dkk., 1993:562, sedangkan tema adalah
sikap atau pandangan hidup orang terhadap masalah tersebut. Pembicaraan tema dan masalah tidak dapat dipisahkan karena masalah dalam karya
sastra merupakan sarana untuk membangun tema. Menurut Staton via Sugihastuti 2010:45, tema adalah makna
sebuah cerita yang secara khusus menerangkan sebagian besar unsurnya dengan cara yang sederhana. Menurutnya, tema bersinonim dengan ide
utama central idea dan tujuan utama central purpose. Tema, dengan demikian, dapat dipandang sebagai dasar cerita atau gagasan dasar umum
sebuah karya novel. Menurut Sudjiman 1991:50, tema merupakan gagasan, ide yang
mendasari suatu karya sastra. Tema yang banyak dijumpai dalam karya sastra bersifat didaktis, yaitu pertentangan antara baik dan buruk. Tema
biasanya didukung oleh pelukisan latar atau dalam penokohan.
31
Menurut Hantoko Rahmanto via Nurgiyantoro 2007:68, tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya satra dan
yang terkandung di dalam teks sebagai struktur semantis dan yang menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan.
Menurut Nurgiyantoro 2007:71 tema sebuah karya sastra selalu berkaitan dengan makna pengalaman kehidupan. Melalui karyanya itulah
pengarang menawarkan makna tertentu kehidupan, mengajak pembaca untuk melihat, merasakan, dan menghayati makna pengalaman
kehidupan tersebut dengan cara memandang permasalahan sebagaimana ia memandang.
Tema dalam banyak hal bersifat “mengikat” kehadiran atau ketidakhadiran peristiwa-konflik-situasi tertentu, termasuk berbagai unsur
instrinsik yang lain, karena hal-hal tersebut haruslah bersifat mendukung kejelasan tema yang ingin disampaikan. Tema menjadi dasar
pengembangan seluruh cerita, maka ia pun bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu Nurgiyantoro,2007:68. Tema dapat ditemukan dengan
cara menyimpulkan keseluruhan cerita Sugihastuti, 2010:46.
32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN