Deskripsi Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Secara keseluruhan hasil penelitian dalam bab IV ini dapat dikelompokan dalam dua bagian. Hasil penelitian tersebut meliputi 1 deskripsi dan analisis tokoh dan penokohan, tema dan latar karya sastra, yaitu novel yang berjudul Sali: Kisah Seorang Wanita Suku Dani karya Dewi Linggasari, 2 analisis feminisme tokoh wanita dalam novel Sali: Kisah Seorang Wanita Suku Dani karya Dewi Linggasari. Novel yang akan dianalisis dalam penelitian tersebut berjudul Sali: Kisah Seorang Wanita Suku Dani karya Dewi Linggasari. Novel Sali: Kisah Seorang Wanita Suku Dani terdiri dari 252 halaman. Sinopsis dari novel Sali: Kisah Seorang Wanita Suku Dani adalah sebagai berikut: Sinopsis Cerita Sali: Kisah Seorang Wanita Suku Dani Terlahir menjadi seorang wanita berarti penderitaan yang tidak kunjung henti sebab, dari kecil wanita suku Dani harus membantu ibunya di kebun, membantu mengasuh bayi, memberi makan babi-babi, membelah kayu bakar, dan menyiapkan makanan untuk seluruh keluarga. Sedangakan laki-laki tidak mempunyai tugas apapun selain berburu dan berperang. 38 39 Bagi wanita suku Dani perkawinan adalah kematian. Mereka harus siap menjadi budak bagi suami mereka karena mereka telah dibeli oleh suami mereka dengan membayarkan dua puluh ekor babi. Bagi laki-laki suku Dani babi merupakan harta yang paling berharga yang mereka miliki. Keindahan lembah Baliem yang digambarkan dengan hijaunya hutan yang belum terjamah dan selalu berselimut kabut putih tipis serta honai dan silimo yang bergerumbul tidak mampu menutup luka hati akibat penindasan hidup atas nama adat kepada wanita suku Dani. Liwa adalah sosok wanita suku Dani yang menjalani segala bentuk penderitaan sedari kecil. Liwa merupakan wanita kesekian, sebelumnya ibu kandungnya Aburah dan ibu tirinya Lapina, bernasib sama. Penderitaan sebagai wanita awalnya Liwa terima ketika ditinggal mati oleh ibunya Aburah. Belum hilang rasa sakit karena kehilangan Aburah, ia harus mengalami penderitaan lain yang mengatasnamakan adat yaitu pemotongan ruas jarinya ketika ayahnya Kugara mati di medan peperangan. Puncak dari penderitaan itu adalah ketika perkawinan Liwa dengan Ibarak, yang membawa Liwa pada kejenuhan terhadap adat istiadat sukunya dan kehidupannya. Liwa sudah tidak tahan dengan segala macam bentuk adat sukunya yang selalu mengsubordinatkan wanita dibawah laki-laki dan ketidakadilan perlakuan laki-laki kepada wanita seperti yang Ibarak lakukan kepada Liwa dan seperti apa yang ayahnya Kugara lakukan kepada Aburah dan Lapina dulu. Liwa tidak seberuntung Lapina. Kematian Kugara akibat perang suku telah menghantarkan Lapina pada kebebsan. Sementara Liwa tidak mungkin 40 mengharapkan kematian suaminya Ibarak direnggut oleh perang suku, karena Liwa hidup di masa ketika peradaban sudah mulai memasuki Wamena, Papua. Negara, seperti juga gereja sudah mengharamkan perang suku. Diceritakan juga tentang awal-awal ketika peradaban modern mulai bersentuhan dengan peradaban tradisional suku-suku Papua dan sangat mempengaruhi kehidupan mereka. Semua hal termasuk bidang ekonomi juga tidak lepas dari pengaruh modernitas, yang akhirnya membuat suku Dani terseret arus. Mereka diperkenalkan dengan yang namanya uang sebagai alat pembayaran dalam perdagangan. Barang-barang konsumsi baru pun akhirnya menjadi suatu kebutuhan mutlak bagi mereka. Semua pergesekan budaya diamati oleh Gayatri, seorang perempuan muda dari kota Yogyakarta yang memutuskan mengambil PTT di daerah Wamena, Papua. Keputusan itu dipilih setelah rencana pernikahannya dengan Ardana kandas oleh pengkhianatan sahabatnya yaitu Nilasari. Gayatri bertemu dengan Liwa ketika L:iwa dalam keadaan hamil tua yang sedang sakit dan berobat di rumah sakit tempat Gayatri berkerja. Dari situ, terjalinlah hubungan batin antara Liwa dan Gayatri. Terlebih ketika Gayatri mengadopsi salah satu anak kembar yang dilahirkan Liwa. Di akhir cerita, dimana Liwa tidak kuat lagi menanggung beban hidup yang sudah tidak bisa lagi ditanggungnya. Sebuah Sali, pakaian tradisional wanita suku Dani yang seperti rumbai-rumbai dengan cara pakai dililitkan di bagian pinggul, milik Liwa ditemukan oleh Gayatri tergeletak dibebatuan sungai Fugima. Artinya, Liwa memilih untuk menceburkan diri ke dalam sungai. Inilah suatu cara 41 bunuh diri wanita suku Dani yang sudah turun menurun yang diyakini sebagai jalan terakhir yang dipilih.

B. Analisis Data