membentuk  radikal  anion  superoksida  atau  hidroperoksida.  Enzim  sitokrom  P
450
juga  menghasilkan  senyawa  peroksida  yang  termasuk  senyawa  oksigen  reaktif. Secara  normal  peroksida  tidak  berbahaya,  namun  keberadaan  logam  transisi  Cu
dan  Fe  dalam  tubuh  akan  membentuk  radikal  hidroksil  melalui  reaksi  Haber- Weiss dan Fenton. Proses aktivasi makrofag dan netrofil, yang merupakan bentuk
mekanisme  pertahanan  tubuh,  juga  membentuk  senyawa  radikal  bebas  dan senyawa  oksigen  reaktif  termasuk  asam  hipoklorit HOCl  yang  berfungsi  untuk
menghancurkan virus dan bakteri namun juga berpotensi menyerang sel tubuh jika tidak terkontrol Winarsi, 2007.
2. Definisi antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron electron donor atau reduktan  yang  dapat  memerangi  aktivitas  oksidan  dalam  tubuh  Winarsi,  2007.
Antioksidan  dianggap  sebagai  dasar  kesehatan  dan  digunakan  selama  bertahun- tahun dalam menanggulangi efek berbahaya dari proses oksidatif Sing, 2007.
Kerusakan  oksidatif  yang  diakibatkan  radikal  bebas  dalam  tubuh merupakan masalah yang tidak dapat diabaikan mengingat laporan dari Dr. Bruce
Ames,  teman  sejawat  Packer  dari  University  of  California,  Berkeley,  mengenai jumlah kerusakan oksidatif dalam tubuh, yang menunjukkan bahwa secara in vitro
dalam  satu  sel  kira-kira  terjadi  10.000  kali  reaksi  oksidasi  dalam  waktu  24  jam. Namun  demikian  tubuh  akan  mencari  penetral  kerusakan  yang  disebabkan  oleh
radikal  bebas  baik  secara  endogen  maupun  eksogen.  Mekanisme  tersebut dinamakan  antioxidant  network,  yang  mana  dapat  berkoordinasi  akan  kebutuhan
untuk menanggulangi senyawa-senyawa oksigen reaktif Winarsi, 2007.
Berdasarkan  sumbernya,  antioksidan  dapat  digolongkan  menjadi  dua jenis, yakni antioksidan alami dan antioksidan sintetis. Antioksidan sintetis yakni
antioksidan yang dibuat dengan melakukan sintesis kimia seperti tBHQ, BHT, dan propil  galat  Gulcin,  Uguz,  Oktay,  Beydemir,  and  Kufrevioglu,  2004.
Antioksidan  alami  terdiri  atas  berbagai  senyawa  fenolik  atau  nitrogen  dan karotenoid. Antioksidan alami terdapat pada tumbuhan level tinggi seperti sayur,
buah,  dan  teh.  Antioksidan  alami  dapat  melindungi  tubuh  manusia  dari  radikal bebas dan menurunkan terjadinya perkembangan penyakit kronis Sing, 2007.
3. Manfaat antioksidan
Antioksidan  bermanfaat  dalam  mencegah  kerusakan  oksidatif  yang disebabkan  oleh  radikal  bebas.  Antioksidan  dapat  digunakan  dalam  pencegahan
berbagai  macam  penyakit  seperti  penyakit  kardiovaskuler,  kanker,  katarak, penurunan fungsi syaraf, serta penuaan dini Mbata, 2010.
C. Metode Pengujian Aktivitas Antioksidan 1. Metode pengujian aktivitas antioksidan secara umum