Penentuan panjang gelombang absorbansi maksimum λ Uji kuantitatif DPPH dengan spektrofotometri visibel

7. Penentuan panjang gelombang absorbansi maksimum λ

maks Sebanyak 3,9 mg DPPH dimasukkan dalam labu ukur 100 mL dan ditambah metanol p.a. hingga tanda batas DPPH 0,1 mM. Sebanyak 2,5 mL, 5 mL, dan 7,5 mL diambil dari DPPH 0,1mM, dimasukkan dalam labu ukur 10 mL, dan ditambah metanol p.a. hingga tanda batas. Larutan di-vortex selama 30 detik dan didiamkan selama Operating Time OT. Kemudian dilakukan scanning panjang gelombang maksimum λ maks dari 400 – 600 nm.

8. Uji kuantitatif DPPH dengan spektrofotometri visibel

a. Pengukuran absorbansi kontrol. Sebanyak 3,9 mg DPPH dimasukkan dalam labu ukur 100 mL dan ditambah metanol p.a. hingga tanda batas DPPH 0,1 mM. Kemudian, sebanyak 10 mL DPPH 0,1 mM dimasukkan dalam tabung reaksi., di-vortex selama 30 detik, dan dibaca absorbansinya pada OT dan λ maks . Dilakukan replikasi sebanyak 3 kali. Pengukuran ini digunakan sebagai kontrol terhadap pengukuran absorbansi larutan pembanding asam askorbat dan larutan uji ekstrak etanolik daun sawo kecik. b. Pengukuran larutan pembanding asam askorbat dan larutan uji ekstrak etanolik daun sawo kecik. Sebanyak 25 mg ekstrak dimasukkan dalam labu ukur 50 mL dan ditambah metanol p.a. hingga tanda batas sebagai larutan stok 500 µgmL. Kemudian sebanyak 10 mL larutan stok diambil, dimasukkan dalam labu ukur 50 mL, dan ditambah metanol p.a. hingga tanda batas sebagai larutan intermediet 100 µgmL. Kemudian sebanyak 4, 5, 6, 7, dan 8 mL diambil dari larutan intermediet, dimasukkan dalam labu ukur 100 mL, dan ditambah metanol p.a. hingga tanda batas 4, 5, 6, 7, dan 8 µgmL. Sebanyak 25 mg asam askorbat dimasukkan dalam labu ukur 50 mL dan ditambah metanol p.a. hingga tanda batas sebagai larutan stok 500 µgmL. Kemudian sebanyak 10 mL larutan stok diambil, dimasukkan dalam labu ukur 50 mL, dan ditambah metanol p.a. hingga tanda batas sebagai larutan intermediet 100 µgmL. Kemudian sebanyak 2, 3, 4, 5, dan 6 mL diambil dari larutan intermediet, dimasukkan dalam labu ukur 100 mL, dan ditambah metanol p.a. hingga tanda batas 2, 3, 4, 5, dan 6 µgmL. Selain itu, sebanyak 3,9 mg DPPH dimasukkan dalam labu ukur 100 mL dan ditambah metanol p.a. hingga tanda batas DPPH 0,1 mM. Sebanyak 5 mL dari masing-masing konsentrasi ekstrak 4, 5, 6, 7, dan 8 µgmL maupun asam askorbat 2, 3, 4, 5, dan 6 µgmL dimasukkan dalam tabung reaksi berbeda, ditambah larutan DPPH 0,1 mM sebanyak 5 mL, di-vortex selama 30 detik, didiamkan selama OT, dan dibaca pada spektrofotometer visibel pada λ maks . Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali. c. Estimasi aktivitas antioksidan. Hasil prosedur 8 a dan 8 b dihitung aktivitas antioksidannya dalam IC 50 .

F. Analisis Hasil 1. Determinasi sawo kecik