Pembuatan ekstrak etanolik daun sawo kecik Uji kualitatif DPPH dengan kromatografi lapis tipis KLT

serbuk seng dan 2 mL asam klorida 2N, dan didiamkan selama 1 menit. Kemudian ditambahkan 10 tetes asam klorida pekat, jika dalam waktu 2 sampai 5 menit terjadi warna merah intensif, menunjukkan adanya flavonoid. 2 Sebanyak 1 mL larutan percobaan diuapkan hingga kering di atas waterbath, residunya dilarutkan dalam 1 mL etanol 95, kemudian ditambahkan 0,1 g serbuk magnesium dan 10 tetes HCl pekat. Jika terjadi warna merah jingga sampai merah ungu menunjukkan flavonoid positif. Jika terjadi warna kuning jingga, menunjukkan adanya flavon, kalkon, dan auron. 3 Sebanyak 1 mL larutan percobaan diuapkan hingga kering di atas waterbath, residunya dibasahkan dengan aseton, ditambah serbuk halus asam borat dan serbuk halus asam oksalat, dan dipanaskan secara hati-hati di atas waterbath. Sisa yang diperoleh dicampur dengan 10 mL eter dan diamati di bawah sinar UV 366 nm; larutan berfluorosensi kuning intensif menunjukkan adanya flavonoid.

3. Pembuatan ekstrak etanolik daun sawo kecik

Serbuk simplisia yang telah diblender dimasukkan dalam bejana maserasi, ditambah etanol 70 hingga terendam sempurna dengan perbandingan serbuk : cairan penyari 1:5, dan diaduk homogen. Kemudian campuran dimaserasi pada suhu ruang selama 48 jam dengan kecepatan 140 rpm. Setelah itu, dilakukan penyaringan dengan corong Buchner. Filtratnya yang disimpan dalam lemari pendingin, sedangkan residunya diremaserasi dengan etanol 70 sejumlah penyari awal selama 48 jam dengan kecepatan 140 rpm. Kemudian, dilakukan penyaringan dengan corong Buchner dan diambil filtratnya. Filtrat pertama dicampur dengan filtrat kedua dan disaring kembali dengan corong Buchner. Filtrat hasil penyaringan dievaporasi dengan vacuum rotary evaporator dan oven hingga didapatkan ekstrak kering etanolik daun sawo kecik.

4. Uji kualitatif DPPH dengan kromatografi lapis tipis KLT

Fase diam yang digunakan adalah silica gel 60 GF-254. Fase gerak dibuat 3 macam, yakni: a. Etil asetat : metanol : akuades 40:5,4:4 [EMW] polarnetral b. Kloroform : etil asetat : formic acid 5:4:1 [CEF] semi-polarasam c. Benzena : etanol : amonium hidroksida 90:10:1 [BEA] non-polarbasa Sebanyak 1 larutan uji dan asam askorbat baku dalam metanol p.a. dibuat. Setelah 3 chamber dijenuhkan dengan fase gerak yang berbeda, dilakukan penotolan larutan uji dengan 3 replikasi dan larutan baku pada 3 pelat KLT menggunakan pipa kapiler. Kemudian ketiga pelat tersebut dimasukkan ke dalam ketiga chamber yang telah dijenuhkan untuk dielusi setinggi 10 cm. Setelah elusi selesai pelat-pelat tersebut diangkat, dibiarkan mengering, dan disemprot dengan larutan DPPH 0,2 pada lemari asam. Latar belakang pelat akan berwarna ungu dan warna kuning pada bercak mencerminkan adanya aktivititas antioksidan. Intensitas warna diamati selama 10 menit yang menandakan besarnya aktivitas antioksidan.

5. Penentuan operating time OT ekstrak etanolik daun sawo kecik