Masalah Matematika Kemampuan Memecahan Masalah

7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Masalah Matematika

“Masalah adalah suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang menimbulkan tanda-tanya dan dengan sendirinya memerlukan upaya untuk mencari sesuatu jawaban” Guba, 1978:44; Lincoln dan Guba, 1985:218; dan Guba Lincoln, 1981:88 dalam Moleong 2007: 93. Hudoyo, Suherman, dkk. 2003 dalam jurnal Djamilah Bondan Widjajanti 2009 menyatakan bahwa ”Suatu masalah biasanya memuat situasi yang mendorong seseorang untuk menyelesaikannya akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakan untuk menyelesaiknnya. Masalah tersebut kemudian disebut masalah matematika karena mengandung konsep matematika.” Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan masalah matematika adalah masalah yang disajikan dalam bentuk soal cerita pada materi segiempat.

B. Kemampuan Memecahan Masalah

NCTM National Council of Teachers of Mathematics , 2000 dalam jurnal Djamilah Bondan Widjajanti 2009 menyebutkan bahwa “Memecahkan masalah bukan saja merupakan suatu sasaran belajar matematika, tetapi sekaligus merupakan alat utama untuk melakukan belajar itu. Oleh karena itu, kemampuan pemecahan masalah menjadi fokus pembelajaran matematika di semua jenjang, dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Dengan mempelajari pemecahan masalah di dalam matematika, para siswa akan mendapatkan cara-cara berfikir, kebiasaan tekun, dan keingintahuan, serta kepercayaan diri di dalam situasi-situasi tidak biasa, sebagaimana situasi yang akan mereka hadapi di luar ruang kelas matematika”. Terdapat banyak interpretasi tentang pemecahan masalah dalam matematika,diantaranya pendapat Polya 1985 yang banyak dirujuk pemerhati matematika. Polya mengartikan pemecahan masalah sebagai suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang tidak begitu segera dapat dicapai. Menurut Kirkley, 2003 dalam jurnal Mustamin2011, Pemecahan masalah merupakan perwujudan dari suatu aktivitas mental yang terdiri dari bermacam-macam keterampilan dan tindakan kognitif yang dimaksudkan untuk mendapatkan solusi yang benar dari masalah. Menurut Goos et.al. 2000 : 2, seseorang dianggap sebagai pemecah masalah yang baik jika ia mampu memperlihatkan kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi dengan memilih dan menggunakan berbagai alternatif strategi sehingga mampu mengatasi masalah tersebut. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kemampuan memecahkan masalah adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dalam bentuk soal cerita segiempat. Tambunan 1999 menyatakan bahwa “kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita merupakan keterampilan yang dimiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu soal cerita matematika. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika dapat dilihat dari perolehan hasil belajar. Selain itu juga dapat dilihat bagaimana siswa menyelesaikan soal tersebut sampai menemukan jawaban yang benar”. Penyelesaian soal cerita tidak hanya memperhatikan jawaban akhir perhitungan, tetapi proses penyelesaiannya juga harus diperhatikan. Siswa diharapkan menyelesaikan soal cerita melalui suatu proses tahap demi tahap sehingga terlihat alur berpikirnya. Selain itu dapat terlihat pula pemahaman siswa terhadap konsep yang digunakan dalam soal cerita tersebut.

C. Soal Cerita Matematika