SEJARAH PERUSAHAAN GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

44

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. SEJARAH PERUSAHAAN

Program transmigrasi masih memegang peranan yang penting dalam pembangunan nasional. Sedikitnya ada 3 tiga alasan utama program transmigrasi berperan penting dalam pembangunan nasional. Pertama, program transmigrasi mampu meningkatkan kesejahteraan transmigrasi dan masyarakat sekitarnya. Kedua, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Ketiga, mendukung pembangunan daerah. Dalam struktur pembangunan nasional, program transmigrasi termasuk dalam sektor pembangunan daerah dan transmigrasi. Oleh krena itu, orientasinya bukan lagi pada aspek ketenagakerjaan melainkan lebih dititik beratkan pada aspek pembangunan daerah yang keberhasilannya terletak pada sejauh mana konstibusinya dalam mendukung pembangunan daerah. Penyelenggaraan transmigrasi sudah berjalan 60 tahun. Penyelenggaraan transmigrasi dimulai pada tanggal 12 Desember 1950 yang setiap tahunnya diperingati sebagai “Hari Bhakti Transmigrasi”. Momen ini merupakan titik awal dimulainya pemindahan penduduk oleh pemerintah Republik Indonesia yang ditandai dengan pemberangkatan 23 KK transmigran dari Jawa Tengah menuju Gedung Tataan di Provinsi Lampung. Di Jambi sendiri yang dikenal dengan “Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah“, penyelenggaraan transmigrasi di mulai sejak Pra Pelita yaitu pada tahun 19671968 dengan menempatkan transmigran pertama sebanyak 49 KK di UPT Rantau Rasau I dan 200 KK di UPT Rantau Rasau II Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan transmigrasi sampai saat ini sudah berlangsung lebih kurang 45 tahun. Melalui program Transmigrasi Umum dan Transmigrasi Swakarsa berbantuan dalam kurun waktu 45 tahun sampai saat ini telah dibangun 208 unit Permukiman Transmigrasi atau Desa Transmigrasi dengan jumlah transmigran 83.401 KK atau 354.252 jiwa dan Transmigrasi Swakarsa Mandiri TSM sebanyak 14.304 KK atau 45.469 jiwa yang tersebar di 9 sembilan kabupaten yakni Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, Batang Hari, Muaro Jambi, Bungo, Tebo, Sarolangun, Merangin dan Kabupaten Kerinci. Unit-unit Permukiman atau Desa Transmigrasi yang telah dibangun tersebut dilengkapi dengan sarana fasilitas umum serta prasarana lainnya seperti jalan desa, jalan poros atau penghubung keluar lokasi. Untuk menunjang aktivitas kegiatan sosial ekonomi transmigran telah disediakan lahan usaha untuk mengembangkan berbagai pola usaha meliputi Transmigrasi Umum atau Tanaman Pangan, Perkebunan Karet dan Kelapa Sawit serta Hutan Tanaman Industri dan Hutan Tanaman Rakyat HTR. Dengan demikian program transmigrasi yang dilaksanakan di Provinsi Jambi selama ini telah mampu memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pembangunan daerah seperti : 1. Mendukung upaya mewujudkan swasembada pangan, peningkatan ekspor nonmigas serta peningkatan taraf hidup transmigran melalui penambahan luas areal pertanian dan perkebunan yaitu seluas 251.716,25 Ha berupa lahan pekarangan lahan usaha I dan lahan usaha II yang ditanami berbagai macam komoditi seperti tanaman pangan, tanaman perkebunan kelapa sawit dan karet yang merupakan komoditi andalan daerah Jambi. 2. Menciptakan lapangan kerja khususnya sektor pertanian untuk 97.705 KK petani transmigran. 3. Memperluas dan memeratakan pelayanan kesehatan dan Keluarga Berencana melalui penambahan fasilitas Balai Pengobatan atau Puskesmas Pembantu sebanyak 208 Unit. 4. Memperluas dan memeratakan pelayanan pendidikan khususnya pendidikan tingkat dasar. Berkerja sama dengan pemerintah daerah, saat ini telah dibangun sebanyak 249 unit Sekolah Dasar SD. 5. Mengembangkan kehidupan berkoperasi melalui penambahan Koperasi Unit Desa sebanyak 208 unit . 6. Memperluas pelayanan di bidang keagamaan dengan membangun masjid atau rumah ibadah sebanyak 401 unit. 7. Membuka keterisolasian daerah-daerah pedalaman dan sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lahan dengan membangun prasarana permukiman berupa jalan penghubung sepanjang 1.480,93 Km, jalan poros sepanjang 1.037,77 km, jalan desa 3.001,96 km, jembatan 7.059,50 m, gorong-gorong 44.999,00. m, saluran drainase sepanjang 1.153,00. km. 8. Mendorong perkembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang baru seperti di lokasi Sungai Bahar, Merlung, Singkut, Rimbo Bujang, Rantau Rasau, Hitam Ulu, Pamenang, Durian Luncuk, Kuamang Kuning, Jujuhan, Tebing Tinggi,Rantau Pandan,Simpang Pandan, Lagan Ulu, Dendang, Sungai Gelam, Petaling, Tebing Jaya, Rantau Pandan, Sei Bermas dan sebagainya. 9. Penyediaan rumah sederhana untuk transmigran sebanyak 97.705 unit. 10. Penanganan pemindahan perambah hutan dari Taman Nasional Kerinci Sebelat TNKS dengan jumlah perambah hutan yang dipindahkan sebanyak 3.460 KK 15.958 jiwa. 11. Penataan atau Pemukiman Kembali Suku Terasing Suku Anak Dalam di Desa Bukit Suban Ex.UPT Hitam Ulu X Kabupaten Sarolangun sebanyak 50 KK. Bekerjasama dengan Kanwil Departemen Sosial. Transmigrasi dengan pola Transmigrasi Umum dan Transmigrasi Swakarsa Berbantuan yang di tempatkan di lokasi unit-unit pemukiman transmigrasi atau desa Transmigrasi Jambi berjumlah 83.401 KK atau 354.252 jiwa yang terdiri dari Transmigran Penduduk Asal TPA 63.933 KK 258.914 jiwa 73,08 dan Transmigran Penduduk Setempat TPS sebanyak 19,338 KK atau 95.338 jiwa 26,92 , Pengungsi 153 KK atau 646 jiwa. Transmigran Penduduk Setempat masih terbagi kedalam perambah hutan asal TNKS sebanyak 3.460 KK atau 15.958 jiwa, Kampung Legok Kodya Jambi sebanyak 682 KK atau 3.779 jiwa, Transmigan ABRI sebanyak 293 KK atau 1.402 jiwa, Pensiunan PNS sebanyak 81 KK atau 454 jiwa dan APPDT Kabupaten sebanyak 14.799 KK atau 73.099 jiwa. Khusus Transmigran APPDT di Jambi persentasenya lebih besar dari norma 20 dari target penempatan. Mulai tahun 19921993 Menteri Transmigrasi dan PPH memberikan kebijaksanaan penempatan transmigran APPDT Jambi sebesar 50 dari target penempatan setiap tahunnya dengan pertimbangan untuk menampung penduduk dari kawasan kumuh di Kota Jambi, perambah hutan atau peladang berpindah dari kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat TNKS yang jumlahnya cukup besar serta memperkecil kesenjangan sosial antara transmigran dari daerah asal dan penduduk setempat. Hal ini menunjukan keseriusan program transmigrasi dalam mendukung pembangunan daerah di Jambi khususnya dalam memindahkan penduduk peladang berpindah atau perambah hutan dari kawasan TNKS yang merupakan paru-paru dunia dan kawasan penyangga bagi kebutuhan air untuk kehidupan di daerah Jambi dan sekitarnya. Dengan demikian program transmigrasi juga membantu Pemerintah Daerah Jambi dalam berupaya melestarikan lingkungan hidup, khususnya aspek pemindahan penduduk dari kawasan yang berkaitan dengan masalah lingkungan hidup. Dari 208 unit Permukiman Transmigrasi atau Desa Transmigrasi yang dibangun sebagian besar telah diserahkan pembinaanya kepada Pemerintah Daerah Jambi sebanyak 201 unit Permukiman atau Desa Transmigrasi setelah dibina selama lebih kurang 5 tahun. Kondisi sosial ekonomi Unit Permukiman atau Desa Transmigrasi yang telah diserahkan tersebut pada umumnya telah berkembang dengan baik, bahkan ada beberapa Unit Permukiman atau Desa Transmigrasi yang berkembang menjadi ibu kota Kecamatan seperti: Rimbo Bujang, Alai Ilir, Batang Sumai di Kabupaten Tebo, Dendang, Simpang Pandan dan Rantau Rasau, Geragai di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kuamang Kuning di Kabupaten Bungo, Sungai Bahar Kabupaten Muaaro Jambi. Selain Program Transmigrasi Umum dan Transmigrasi Swakarsa Berbantuan, pada tahun 19901991 di Jambi dilaksanakan Penempatan Transmigran Penataan sebanyak 4.250 KK atau 12.852 jiwa dan 19931994 di Jambi telah mulai dilaksanakan Program Transmigrasi Swakarsa Mandiri TSM. Sampai saat ini jumlah TSM yang ditempatkan berjumlah 14.304 KK atau 45.469 jiwa. Penempatan Transmigrasi Swakarsa Mandiri selama ini masih terbatas di lokasi-lokasi Unit Pemukiman atau Desa Transmigrasi yang telah ada PTA untuk memanfaatkan sisa cadangan areal yang belum digunakan.

B. LOKASI PERUSAHAAN