Analisis Data untuk Menjawab Rumusan Masalah Pertama

A. Analisis Data untuk Menjawab Rumusan Masalah Pertama

1. Mendeskripsikan perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan. Untuk menjawab rumusan masalah pertama, penulis akan menyajikan taksiran perhitungan biaya produksi menurut perusahaan. Perhitungan pembuatan lift barang outdoor menurut CV.X adalah sebagai berikut: a. Pembuatan Kerangka Lift Tabel 5.1 Biaya pembuatan kerangka lift No Material Satuan Ket Harga Total 1. Holo 50x80 6 Roll Rp320.000 Rp1.920.000 2. Plat MS tebal 5mm 60 Pcs 60.000 3.600.000 3. Bor lubang Ø10 x 4 lubang 60 Pcs 36.000 2.160.000 4. Jasa pengelasan 122 Titik 7.500 915.000 5. Finishing 1 Set 400.000 400.000 6. Consumable part 1 Set 1.000.000 1.000.000 Total Rp9.995.000 Sumber: CV. X b. Pembuatan Craine Tabel 5.2 Biaya pembuatan craine No Material Satuan Ket Harga Total 1. Holo 40x30 5 Roll Rp250.000 Rp1.250.000 2. Jasa pengelasan 100 Titik 7.500 750.000 3. Finishing dan poles 1 Set 400.000 400.000 4. Consumable part 1 Set 1.000.000 1.000.000 Total Rp3.400.000 Sumber: CV.X Ket Keterangan c. Jalur Guide Rell Tabel 5.3 Biaya pembuatan guide rell No Material Satuan Keterangan Harga Total 1. High beam profile steel 4 Roll Rp400.000 Rp1.600.000 2. Jasa pengelasan 20 Titik 7.500 150.000 3. Finishing dan poles 1 Set 400.000 400.000 4. Consumable part 1 Set 1.000.000 1.000.000 Total Rp3.150.000 Sumber: CV.X d. Sensor dan Kontrol Tabel 5.4 Biaya pembuatan sensor dan kontrol No Material Satuan Keterangan Harga Total 1. PLC dan programming 1 Set Rp4.500.000 Rp4.500.000 2. Kabel dan wiring kabel 1 Set 700.000 700.000 3. Komponen elektrik 1 Set 1.000.000 1.000.000 4. Proxymity sensor 5 Pcs 160.000 800.000 Total Rp7.000.000 Sumber: CV.X e. Motor Listrik Motor AC Tabel 5.5 Biaya pembuatan motor listrik motor AC No Material Satuan Keterangan Harga Total 1. Motor listrik motor ac 1 Set Rp2.000.000 Rp2.000.000 Total Rp2.000.000 Sumber: CV.X f. Cover Acrylic Tabel 5.6 Biaya pembuatan cover acrylic No Material Satuan Keterangan Harga Total 1. Acrylic 8 Lembar Rp360.000 Rp2.880.000 2. Jasa potong 1 Set 120.000 120.000 Total Rp3.000.000 Sumber: CV.X Total biaya keseluruhan dalam pembuatan lift barang outdoor adalah sebagai berikut: Tabel 5.7 Total biaya keseluruhan untuk pembuatan lift barang outdoor Huruf Keterangan Total a. Kerangka lift Rp9.995.000 b. Craine 3.400.000 c. Guide rell 3.150.000 d. Sensor dan kontrol 7.000.000 e. Motor listrik Motor AC 2.000.000 f. Cover acrylic 3.000.000 Total Rp28.545.000 Sumber: CV. X Total biaya produksi dalam pembuatan lift barang outdoor menurut CV. X adalah sebesar Rp28.545.000. Biaya produksi pada tabel 5.7 sudah termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Berikut adalah perhitungan produksi menurut perusahaan dalam pembuatan lift barang indoor menurut CV.X. a. Pembuatan Kerangka Lift Tabel 5.8 Biaya pembuatan kerangka lift No Material Satuan Keterangan Harga Total 1. Holo 50x80 6 Roll Rp320.000 Rp1.920.000 2. Plat MS tebal 5mm 60 Pcs 60.000 3.600.000 3. Bor lubang Ø10 x 4 lubang 60 Pcs 36.000 2.160.000 4. Jasa pengelasan 122 Titik 7.500 915.000 5. Finishing 1 Set 400.000 400.000 6. Consumable part 1 Set 1.000.000 1.000.000 Total Rp9.995.000 Sumber: CV. X b. Pembuatan Craine Tabel 5.9 Biaya pembuatan craine No Material Satuan Keterangan Harga Total 1. Holo 40x30 5 Roll Rp250.000 Rp1.250.000 2. Jasa pengelasan 100 Titik 7.500 750.000 3. Finishing dan poles 1 Set 400.000 400.000 4. Consumable part 1 Set 1.000.000 1.000.000 Total Rp3.400.000 Sumber: CV.X c. Jalur Guide Rell Tabel 5.10 Biaya pembuatan guide rell No Material Satuan Keterangan Harga Total 1. High beam profile steel 4 Roll Rp400.000 Rp1.600.000 2. Jasa pengelasan 20 Titik 7.500 150.000 3. Finishing dan poles 1 Set 400.000 400.000 4. Consumable part 1 Set 1.000.000 1.000.000 Total Rp3.150.000 Sumber: CV.X d. Sensor dan Kontrol Tabel 5.11 Biaya pembuatan sensor dan kontrol No Material Satuan Keterangan Harga Total 1. PLC dan programming 1 Set Rp4.500.000 Rp4.500.000 2. Kabel dan wiring kabel 1 Set 700.000 700.000 3. Komponen elektrik 1 Set 1.000.000 1.000.000 4. Proxymity sensor 5 Pcs 160.000 800.000 Total Rp7.000.000 Sumber: CV.X e. Motor Listrik Motor AC Tabel 5.12 Biaya pembuatan motor listrik motor AC No Material Satuan Keterangan Harga Total 1. Motor listrik motor ac 1 Set Rp2.000.000 Rp2.000.000 Total Rp2.000.000 Sumber: CV.X Total biaya keseluruhan dalam pembuatan mesin lift barang indoor adalah sebagai berikut: Tabel 5.13 Total biaya keseluruhan untuk pembuatan lift barang indoor Huruf Keterangan Total a. Kerangka lift Rp9.995.000 b. Craine 3.400.000 c. Guide rell 3.150.000 d. Sensor dan kontrol 7.000.000 e. Motor listrik Motor AC 2.000.000 Total Rp25.545.000 Sumber: CV. X Total biaya produksi yang digunakan oleh CV. X dalam pembuatan lift barang indoor adalah sebesar Rp25.545.000. Biaya produksi pada tabel 5.13 adalah biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Berikut adalah perhitungan biaya produksi menurut perusahaan pada pembuatan mesin pelet a. Daftar List Part Machine Pada Satu Mesin Pelet Tabel 5.14 Daftar harga list part machine perusahaan No Keterangan Satuan Harga Total 1. Plt1_01 1 Rp600.000 Rp600.000 2. Plt1_02 2 150.000 300.000 3. Plt2_01 1 300.000 300.000 4. Plt2_02 1 250.000 250.000 5. Plt2_03 4 125.000 500.000 6. Plt2_04 2 150.000 300.000 7. Plt2_05 1 250.000 250.000 8. Plt2_06 1 500.000 500.000 9. Plt2_07 1 100.000 100.000 10. Plt2_08 1 150.000 150.000 11. Plt2_09 1 200.000 200.000 12. Plt2_10 1 150.000 150.000 Total Rp3.600.000 Sumber: CV.X b. Daftar Aktuator Pada Satu Mesin Pelet Tabel 5.15 Daftar aktuator mesin pelet No. Keterangan Satuan Harga Total 1. Motor AC 1 Rp1.500.000 Rp1.500.000 2. Reducer 1 1.000.000 1.000.000 3. Dryer 1 1.500.000 1.500.000 4. Pilow, belt, pulley 1 150.000 150.000 5. Finishing 1 200.000 200.000 Total Rp4.350.000 Sumber: CV. X Total biaya keseluruhan dalam pembuatan satu mesin pelet adalah sebagai berikut: Tabel 5.16 Total biaya keseluruhan untuk pembuatan satu mesin pelet Huruf Keterangan Harga a. List part machine Rp3.600.000 b. Aktuator mesin pelet 4.350.000 Total Rp7.950.000 Sumber: CV.X Total biaya produksi yang dikeluarkan oleh CV.X dalam membuat satu mesin pelet adalah sebesar Rp7.950.000. Perusahaan mendapat pesanan sebanyak tiga unit, jadi total biaya produksi yang dikeluarkan adalah sebesar Rp23.850.000. Biaya produksi yang dikeluarkan dalam pembuatan mesin pelet sudah termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. 2. Mendeskripsikan perhitungan harga pokok produksi berdasarkan metode job order costing . Pada metode pengumpulan biaya berdasarkan pesanan, biaya dikumpulkan selama jangka waktu tertentu, dan biaya produksi dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dalam proses tertentu, selama periode tertentu, dengan jumlah produk yang dihasilkan dari proses tersebut selama jangka waktu tertentu. Elemen-elemen biaya yang digunakan dalam penggunaan metode pesanan adalah sebagai berikut: a. Biaya Bahan Baku Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi dalam pembuatan lift barang outdoor terdiri dari enam bagian yaitu: kerangka lift, craine, guide rell, sensor dan kontrol, motor listrik motor AC, cover acrylic, sedangkan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan lift barang indoor terdiri dari lima bagian yaitu: kerangka lift, craine, guide rell, sensor dan kontrol, dan motor listrik motor AC. Pembuatan mesin pelet terdiri part mesin yang diproduksi sendiri oleh perusahaan dan aktuator mesin pelet yang dibeli dari supplier . b. Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang manfaatnya dapat ditelusuri kedalam produk. Pembayaran biaya tenaga kerja langsung pada CV. X diberikan secara bulanan, yang pembayaran tersebut tidak mempengaruhi jumlah unit yang dikerjakan. c. Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selain biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung. Dalam metode pesanan jika perusahaan menggunakan metode full costing di dalam penentuan harga pokok produksinya, produk akan dibebani biaya overhead pabrik dengan menggunakan tarif biaya overhead pabrik variabel dan tarif biaya overhead tetap. Pembebanan overhead pabrik untuk lift barang dan mesin pelet dilakukan setelah diketahui biaya bahan baku yang digunakan. Berikut ini akan disajikan taksiran perhitungan bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dalam pembuatan lift barang outdoor menurut metode job order costing : a. Perhitungan harga pokok produksi pada pembuatan lift barang outdoor Perhitungan harga pokok produksi pada lift barang outdoor meliputi kerangka lift, craing, guide rell, sensor dan kontrol, motor listrik motor AC , dan cover acrylic. Harga yang digunakan adalah harga asli komponen berdasarkan harga pasar untuk komponen yang digunakan. 1 Biaya Bahan Baku Lift Barang Outdoor a Kerangka Lift Tabel 5.17 Taksiran biaya bahan baku untuk pembuatan kerangka lift No Material Satuan Keterangan Harga Total 1. Holo 50x80 6 Roll Rp210.000 Rp1.260.000 2. Plat MS tebal 5mm 60 Pcs 40.000 2.400.000 3. Bor lubang Ø10 x 4 lubang 60 Pcs 10.000 600.000 4. Jasa pengelasan 122 Titik 7.500 915.000 5. Finishing 1 Set 400.000 400.000 6. Consumable part 1 Set 1.000.000 1.000.000 Total Rp6.575.000 b Pembuatan Craine Tabel 5.18 Taksiran biaya bahan baku untuk pembuatan craine No Material Satuan Keterangan Harga Total 1. Holo 40x30 5 Roll Rp190.000 Rp950.000 2. Jasa pengelasan 100 Titik 7.500 750.000 3. Finishing dan poles 1 Set 400.000 400.000 4. Consumable part 1 Set 1.000.000 1.000.000 Total Rp3.100.000 c Jalur Guide Rell Tabel 5.19 Taksiran biaya bahan baku untuk pembuatan guide rell No Material Satuan Keterangan Harga Total 1. High beam profile steel 4 Roll Rp350.000 Rp1.400.000 2. Jasa pengelasan 20 Titik 7.500 150.000 3. Finishing dan poles 1 Set 400.000 400.000 4. Consumable part 1 Set 1.000.000 1.000.000 Total Rp2.950.000 d Sensor dan Kontrol Tabel 5.20 Taksiran biaya bahan baku untuk pembuatan sensor dan kontrol No Material Satuan Keterangan Harga Total 1. PLC dan programming 1 Set Rp3.900.000 Rp3.900.000 2. Kabel dan wiring kabel 1 Set 300.000 300.000 3. Komponen elektrik 1 Set 1.000.000 1.000.000 4. Proxymity sensor 5 Pcs 150.000 750.000 Total Rp5.950.000 e Motor Listrik Motor AC Tabel 5.21 Taksiran biaya pembelian bahan baku untuk motor listrik motor AC No Material Satuan Keterangan Harga Total 1. Motor listrik motor AC 1 Set Rp2.000.000 Rp2.000.000 Total Rp2.000.000 f Cover Acrylic Tabel 5.22 Taksiran biaya bahan baku untuk pembuatan cover acrylic No Material Satuan Keterangan Harga Total 1. Acrylic 8 Lembar Rp350.000 Rp2.800.000 2. Jasa potong 1 Set 120.000 120.000 Total Rp2.920.000 Total taksiran biaya bahan baku yang digunakan oleh CV.X dengan metode job order costing untuk pembuatan lift barang outdoor dapat dilihat pada berikut: Tabel 5.23 Total bahan baku lift barang outdoor Huruf Keterangan Total a. Kerangka lift Rp6.575.000 b. Craine 3.100.000 c. Guide rell 2.950.000 d. Sensor dan kontrol 5.950.000 e. Motor listrik motor AC 2.000.000 f. Cover acrylic 2.920.000 Total Rp23.495.000 2 Biaya Tenaga Kerja Langsung Lift Barang Outdoor Kebijakan CV.X, dalam pembayaran balas jasa untuk proses produksi dilakukan secara bulanan. Karyawan bekerja selama lima hari dalam satu minggu, satu hari terdiri dari delapan jam kerja. Total pengeluaran setiap bulannya untuk membayar tenaga kerja langsung adalah sebesar Rp9.672.000 untuk 10 orang karyawan. Proses pembuatan lift barang outdoor memerlukan waktu selama setengah bulan, atau sekitar 11 hari kerja karyawan. Biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan CV. X untuk pembuatan lift barang outdoor adalah Rp4.836.000. 3 Biaya Overhead Pabrik Lift Barang Outdoor Biaya overhead pabrik adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membiayai produksi, selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik dibagi menadi tiga bagian, yaitu biaya variabel, biaya tetap dan biaya semi variabel. Biaya overhead pabrik yang dikeluarkan oleh perusahaan dan dibebankan kepada produk adalah biaya sewa gedung, dan biaya listrik. Biaya overhead produk yang dihasilkan perusahaan, dihitung berdasarkan persentase taksiran pemakaian dari bahan baku yang digunakan. Metode biaya bahan baku dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Mulyadi, 2014: 200 Persentase biaya overhead pabrik dari bahan baku yang dipakai: Taksiran biaya overhead pabrik Taksiran biaya bahan baku yang dipakai x 100 Biaya sewa gedung yang dikeluarkan perusahaan dalam satu tahun adalah Rp10.000.000, biaya ini sudah termasuk dengan biaya sewa mesin dalam memproduksi produk. Biaya listrik yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam satu bulan adalah Rp500.000. Taksiran biaya overhead yang dibebankan kepada produk yang dihasilkan adalah sebesar 5 dari harga bahan baku. Perhitungan biaya overhead pabrik untuk pembuatan mesin lift barang outdoor dapat dilihat pada halaman selanjutnya. Perhitungan biaya overhead pabrik pada lift barang outdoor. Tabel 5.24 Perhitungan taksiran biaya overhead No. Keterangan Biaya Keseluruhan Biaya yang digunakan Penggunaan Jumlah 1. Biaya sewa gedung Rp10.000.000 Rp833.333 0,5 bulan Rp416.667 2. Biaya listrik 500.000 500.000 1 bulan 500.000 3. Bahan baku 23.495.000 23.495.000 5 1.174.750 Total Rp2.091.417 4 Perhitungan Harga Pokok Produksi pada Lift Barang Outdoor Berdasarkan perhitungan taksiran biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan taksiran biaya overhead pabrik menurut metode job order costing , maka perhitungan harga pokok produksi dalam pembuatan lift barang outdoor akan disajikan dalam tabel berikut: Harga Pokok Produksi Lift Barang Outdoor Tabel 5.25 Harga pokok produksi lift barang outdoor berdasarkan metode job order costing. No Keterangan Jumlah 1. Biaya bahan baku Rp23.495.000 2. Biaya tenaga kerja langsung 4.836.000 3. Biaya overhead pabrik 2.091.417 Total Rp30.422.417 Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, harga pokok produksi untuk pembuatan lift barang outdoor berdasarkan metode job order costing adalah sebesar Rp30.422.417. b. Perhitungan harga pokok produksi pada pembuatan lift barang indoor 1 Taksiran Biaya Bahan Baku Lift Barang Indoor a Kerangka Lift Tabel 5.26 Biaya bahan baku dalam pembuatan kerangka lift No Material Satuan Ket Harga Total 1. Holo 50x80 6 Roll Rp210.000 Rp1.260.000 2. Plat MS tebal 5mm 60 Pcs 40.000 2.400.000 3. Bor lubang Ø10 x 4 lubang 60 Pcs 10.000 600.000 4. Jasa pengelasan 122 Titik 7.500 915.000 5. Finishing 1 Set 400.000 400.000 6. Consumable part 1 Set 1.000.000 1.000.000 Total Rp6.575.000 b Pembuatan Craine Tabel 5.27 Biaya bahan baku dalam pembuatan craine No Material Satuan Ket Harga Total 1. Holo 40x30 5 Roll Rp190.000 Rp950.000 2. Jasa pengelasan 100 Titik 7.500 750.000 3. Finishing dan poles 1 Set 400.000 400.000 4. Consumable part 1 Set 1.000.000 1.000.000 Total Rp3.100.000 c Jalur Guide Rell Tabel 5.28 Biaya bahan baku dalam pembuatan guide rell No Material Satuan Ket Harga Total 1. High beam profile steel 4 Roll Rp350.000 Rp1.400.000 2. Jasa pengelasan 20 Titik 7.500 150.000 3. Finishing dan poles 1 Set 400.000 400.000 4. Consumable part 1 Set 1.000.000 1.000.000 Total Rp2.950.000 : Ket Keterangan d Sensor dan Kontrol Tabel 5.29 Biaya bahan baku untuk pembuatan sensor dan kontrol No Material Sat Ket Harga Total 1. PLC dan programming 1 Set Rp3.900.000 Rp3.900.000 2. Kabel dan wiring kabel 1 Set 300.000 300.000 3. Komponen elektrik 1 Set 1.000.000 1.000.000 4. Proxymity sensor 5 Pcs 150.000 750.000 Total Rp5.950.000 e Motor Listrik Motor AC Tabel 5.30 Biaya pembelian bahan baku motor listrik motor AC No Material Sat Ket Harga Total 1. Motor listrik motor AC 1 Set Rp2.000.000 Rp2.000.000 Total Rp2.000.000 : Sat Satuan, Ket Keterangan Total bahan baku yang digunakan pada pembuatan lift barang indoor dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.31 Total bahan baku lift barang indoor Huruf Keterangan Total a. Kerangka lift Rp6.575.000 b. Craine 3.100.000 c. Guide rell 2.950.000 d. Sensor dan kontrol 5.950.000 e. Motor listrik motor AC 2.000.000 Total Rp20.575.000 2 Biaya Tenaga Kerja Langsung Lift Barang Indoor Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan lift barang indoor ini adalah sekitar 11 hari kerja karyawan, atau setengah bulan lamanya. Biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan CV. X dalam pembuatan lift barang indoor adalah sebesar Rp4.836.000. 3 Biaya Overhead Pabrik Lift Barang Indoor Biaya overhead pabrik yang dikeluarkan oleh perusahaan dan dibebankan kepada produk adalah biaya sewa gedung, dan biaya listrik. Taksiran biaya overhead produk yang dihasilkan perusahaan, dihitung berdasarkan taksiran biaya bahan baku yang digunakan. Metode ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Mulyadi, 2014: 200 Persentase biaya overhead pabrik dari bahan baku yang dipakai: Taksiran biaya overhead pabrik Taksiran biaya bahan baku yang dipakai x 100 Biaya sewa gedung yang dikeluarkan perusahaan dalam satu tahun adalah Rp10.000.000, biaya ini sudah termasuk dengan biaya sewa mesin dalam memproduksi produk. Biaya listrik yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam satu bulan adalah Rp500.000. Biaya overhead yang dibebankan kepada produk yang dihasilkan adalah sebesar 5 dari biaya bahan baku. Taksiran perhitungan Biaya overhead pabrik untuk pembuatan mesin lift barang indoor adalah sebagai berikut: Tabel perhitungan biaya overhead pabrik untuk lift barang indoor. Tabel 5.32 Tabel perhitungan kaksiran biaya overhead No Keterangan Biaya Keseluruhan Biaya yang digunakan Penggunaan Jumlah 1. Biaya sewa gedung Rp10.000.000 Rp833.333 0,5 bulan Rp416.667 2. Biaya listrik 500.000 500.000 1 bulan 500.000 3. Bahan baku 20.575.000 20.575.000 5 1.028.750 Total Rp1.945.417 4 Perhitungan Harga Pokok Produksi pada Lift Barang Indoor Berdasarkan taksiran perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik menurut metode job order costing, maka perhitungan harga pokok produksi dalam pembuatan lift barang indoor akan disajikan dalam tabel berikut ini: Harga Pokok Produksi Lift Barang Indoor Tabel 5.33 Harga pokok produksi lift barang indoor berdasarkan metode job order costing . No Keterangan Jumlah 1. Biaya bahan baku Rp20.575.000 2. Biaya tenaga kerja langsung 4.836.000 3. Biaya overhead pabrik 1.945.417 Total Rp27.356.417 Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, harga pokok produksi pada pembuatan lift barang indoor berdasarkan metode job order costing adalah sebesar Rp27.356.417. c. Perhitungan harga pokok produksi pada pembuatan mesin pelet 1 Taksiran Biaya Bahan Baku Pada Satu Mesin Pelet a Daftar List Part Machine pada Mesin Pelet Untuk daftar list part machine pada mesin pelet penulis menggunakan harga dari perusahaan, dikarenakan penggunaan part dalam pembuatan mesin pelet hanya perusahaan yang mengetahui harga komponen aslinya. Daftar harga list part machine pada mesin pelet dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.34 List part machine pada satu unit mesin pelet No Keterangan Satuan Harga Total 1. Plt1_01 1 Rp600.000 Rp600.000 2. Plt1_02 2 150.000 300.000 3. Plt2_01 1 300.000 300.000 4. Plt2_02 1 250.000 250.000 5. Plt2_03 4 125.000 500.000 6. Plt2_04 2 150.000 300.000 7. Plt2_05 1 250.000 250.000 8. Plt2_06 1 500.000 500.000 9. Plt2_07 1 100.000 100.000 10. Plt2_08 1 150.000 150.000 11. Plt2_09 1 200.000 200.000 12. Plt2_10 1 150.000 150.000 Total Rp3.600.000 b Daftar Aktuator Pada Satu Mesin Pelet Berikut ini akan ditampilkan daftar taksiran aktuator mesin pelet berdasarkan harga pasar. Tabel 5.35 Daftar aktuator pada satu mesin pelet No. Keterangan Satuan Harga Total 1. Motor AC include reducer 1 Rp1.250.000 Rp1.250.000 2. Dryer 1 735.000 735.000 3. Pilow, belt, pulley 1 70.000 70.000 4. Finishing 1 200.000 200.000 Total Rp2.255.000 Biaya bahan baku yang digunakan dalam pembuatan satu mesin pelet akan ditampilkan pada tabel 5.36 berikut: Tabel 5.36 Total bahan baku pada pembuatan satu mesin pelet Huruf Keterangan Harga a. List part machine Rp3.600.000 b. Aktuator mesin pelet 2.255.000 Total Rp5.855.000 Perusahaan mendapat pesan untuk mesin pelet sebanyak tiga unit, maka taksiran biaya bahan baku yang diperlukan adalah sebesar Rp17.565.000 2 Biaya Tenaga Kerja Langsung Mesin Pelet Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan mesin pelet adalah sekitar 30 hari kerja karyawan atau 1,5 bulan lamanya. Biaya yang dikeluarkan oleh CV. X untuk pembiayaan tenaga kerja dalam satu bulan adalah sebesar Rp9.672.000, maka biaya tenaga kerja langsung yang dibebankan dalam pembuatan mesin pelet ini adalah sebesar Rp14.508.000 Rp9.672.000 X 1,5 bulan. 3 Biaya Overhead Pabrik Mesin Pelet Biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk adalah biaya sewa gedung, dan biaya listrik. Taksiran biaya overhead produk yang dihasilkan perusahaan, dihitung berdasarkan taksiran biaya bahan baku. Metode satuan produk dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Mulyadi, 2014: 200 Persentase biaya overhead pabrik dari bahan baku yang dipakai: Taksiran biaya overhead pabrik Taksiran biaya bahan baku yang dipakai x 100 Biaya sewa gedung yang dikeluarkan perusahaan dalam satu tahun adalah Rp10.000.000, biaya ini sudah termasuk dengan biaya sewa mesin dalam memproduksi produk. Biaya listrik yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam satu bulan adalah Rp500.000. Biaya overhead pabrik yang dibebankan pada pembuatan tiga unit mesin pelet, adalah sebesar 5 dari total penggunaan bahan baku untuk membuat tiga unit mesin pelet. Perhitungan taksiran biaya overhead pabrik untuk pembuatan mesin mesin pelet dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 5.37 Biaya overhead pada tiga unit mesin pelet No Keterangan Biaya Keselurahan Biaya yang digunakan Penggunaan Jumlah 1. Biaya sewa gedung Rp10.000.000 Rp833.333 1,5 bulan Rp1.250.000 2. Biaya listrik 500.000 500.000 1,5 bulan 750.000 3. Bahan baku 17.565.000 17.565.000 5 878.250 Total Rp2.878.250 : Pembulatan 4 Perhitungan Harga Pokok Produksi pada Mesin Pelet Berdasarkan taksiran perhitungan bahan baku biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik menurut metode job order costing, maka perhitungan harga pokok produksi dalam pembuatan mesin pelet akan disajikan pada tabel 5.38. Harga Pokok Produksi Untuk Tiga Mesin Pelet Tabel 5.38 Harga pokok produksi tiga unit mesin pelet berdasarkan metode job order costing . No Keterangan Jumlah 1. Biaya bahan baku Rp17.565.000 2. Biaya tenaga kerja langsung 14.508.000 3. Biaya overhead pabrik 2.878.250 Total Rp34.951.250 Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, harga pokok produksi untuk pembuatan tiga unit mesin pelet menurut metode job order costing adalah sebesar Rp34.951.250, dan harga pokok produksi untuk tiap unit mesin pelet adalah sebesar Rp11.650.400 Pembulatan 3. Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produksi Setelah melakukan perhitungan pada lift barang outdoor, lift barang indoor , dan mesin pelet, baik perhitungan menurut CV. X dan menurut metode job order costing, maka penulis akan menampilkan perhitungan harga pokok produksi menurut CV. X dan menurut metode pada satu tabel, sehingga perbedaan dapat dengan mudah ditemukan. a. Lift Barang Outdoor Tabel 5. 39 Perbandingan harga pokok produksi untuk pembuatan lift barang outdoor . Jenis Biaya Harga Pokok Produksi Menurut Job Order Costing Perusahaan Biaya Bahan Baku: - Kerangka lift - Craine - Guide rell - Sensor dan kontrol - Motor listrik motor AC - Cover acrylic Rp9.995.000 3.400.000 3.150.000 7.000.000 2.000.000 3.000.000 Rp6.575.000 3.100.000 2.950.000 5.950.000 2.000.000 2.920.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp0 Rp4.836.000 Biaya Overhead Pabrik Rp0 Rp2.091.417 Total Rp28.545.000 Rp30.422.417 b. Lift Barang Indoor Tabel 5. 40 Perbandingan harga pokok produksi untuk pembuatan lift barang indoor . Jenis Biaya Harga Pokok Produksi Menurut Job Order Costing Perusahaan Biaya Bahan Baku: - Kerangka lift - Craine - Guide rell - Sensor dan kontrol - Motor listrik motor AC Rp9.995.000 3.400.000 3.150.000 7.000.000 2.000.000 Rp6.575.000 3.100.000 2.950.000 5.950.000 2.000.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp0 Rp4.836.000 Biaya Overhead Pabrik Rp0 Rp1.945.417 Total Rp25.545.000 Rp27.356.417 c. Mesin Pelet Tabel 5. 41 Perbandingan harga pokok produksi untuk pembuatan tiga unit mesin pelet. Jenis Biaya Harga Pokok Produksi Menurut Job Order Costing Perusahaan Biaya Bahan Baku: - List part machine - Aktuator mesin pelet Rp10.800.000 13.050.000 Rp10.800.000 6.765.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp0 Rp14.508.000 Biaya Overhead Pabrik Rp0 Rp2.878.250 Total Rp23.850.000 Rp34.951.250 d. Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan dan Metode Job Order Costing Tabel 5.42 Perbandingan harga pokok produksi menurut perusahaan dan metode job order costing . Produk Harga Pokok Produksi Menurut Selisih Perusahaan Job Order Costing Lift Barang Outdoor Rp28.545.000 Rp30.422.417 Rp1.877.417 6,6 Lift Barang Indoor 25.545.000 27.356.417 1.811.417 7,1 Tiga Unit Mesin Pelet 23.850.000 34.951.250 11.101.250 46,55 : Pembulatan Setelah melakukan analisis dengan membandingkan antara perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dengan metode, dapat ditarik simpulan bahwa perhitungan yang dilakukan oleh CV. X belum tepat. Perbedaan-perbedaan dalam perhitungan disebabkan oleh hal-hal berikut ini: 1 Terletak pada harga bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Perusahaan melakukan kenaikan harga agar dapat menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi, sedangkan menurut metode biaya bahan baku yang digunakan harus merupakan biaya sesungguhnya dari produk yang diproduksi. 2 Terletak pada biaya tenaga kerja langsung yang digunakan dalam proses produksi. Dalam metode pengumpulan harga pokok produksi, untuk mendapatkan harga pokok produksi sesungguhnya, perusahaan harus membebankan biaya tenaga kerja langsung yang digunakan pada produk yang dihasilkan, sedangkan CV.X tidak membebankan biaya tenaga kerja langsung pada produk yang dihasilkan. 3 Terletak pada perhitungan biaya overhead pabrik. CV.X tidak membebankan perhitungan biaya overhead pabrik seperti sewa gedung, biaya listrik, dan biaya overhead yang digunakan dalam proses produksi, sehingga harga pokok produksi menurut perusahaan terlalu rendah. 4. Mengidentifikasi Persamaan dan Perbedaan Perhitungan Harga Pokok Produksi Tabel 5. 43 Perbandingan penentuan harga pokok produksi No Perusahaan Metode Job Order Costing Kereangan 1. Pengelompokan biaya produksi Biaya produksi: a. Biaya Bahan Baku Pengelompokan biaya produksi Biaya produksi: a. Biaya Bahan Baku b. Biaya Tenaga Kerja Langsung c. Biaya Overhead Pabrik Tidak Sesuai 2. Menghitung Harga Pokok Produksi Biaya Bahan Baku X Biaya bahan baku XXX Menghitung Harga Pokok Produksi: BBB XXX BTKL XXX BOP XXX + HPP XXX Tidak Sesuai Setelah dilakukan analisis data, pengelompokan biaya produksi dan perhitungan harga pokok produksi menurut CV.X, belum sesuai dengan metode job order costing. Perbedaan ini terjadi karena CV.X tidak membebankan biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik kedalam perhitungan biaya produksi. Berdasarkan konsep tersebut, dapat disimpulkan bahwa perhitungan harga pokok produksi menurut CV.X belum tepat.

B. Analisis Data untuk Menjawab Rumusan Masalah Kedua