Biaya Produksi Harga Pokok Produksi Metode Pengumpulan Harga Produksi

BAB II LANDASAN TEORI

A. Biaya Produksi

Menurut Supriyono 2014: 19, biaya produksi, adalah biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan kedalam tiga bagian, yaitu: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Sedangkan biaya produksi menurut Mulyadi 2014: 14, adalah biaya yang digunakan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual. Menurut objek pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi dibagi menjadi: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa: biaya produksi adalah biaya yang digunakan oleh perusahan, untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang akan dijual kepada konsumen. Biaya produksi itu sendiri meliputi tiga bagian, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

B. Harga Pokok Produksi

Menurut Hansen and Mowen 2009: 60, “Harga pokok produksi cost of goods manufactured mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan selama periode berjalan. Biaya yang hanya dibebankan pada barang yang 6 diselesaikan adalah biaya manufaktur dari bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead.” Harga pokok produksi merupakan jumlah dari bahan baku yang digunakan, ditambah tenaga kerja langsung, ditambah dengan biaya overhead , ditambah persediaan barang dalam proses awal, dan dikurangi dengan persediaan barang dalam proses akhir.

C. Metode Pengumpulan Harga Produksi

Secara garis besar, terdapat dua metode yang digunakan dalam pengumpulan harga pokok produksi, yaitu metode harga pokok berdasarkan pesanan job order costing method dan metode harga pokok berdasarkan proses process costing method. Metode harga pokok berdasarkan pesanan job order costing method adalah metode pengumpulan harga pokok produksi, di mana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan berdasarkan identitasnya. Adapun metode harga pokok berdasarkan proses, process costing method adalah metode di mana biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu, misalnya bulan, triwulan, semester, dan tahun. 1. Metode Harga Pokok Pesanan Metode harga pokok pesanan job order costing method adalah metode di mana biaya-biaya produksi dikumpulkan berdasarkan pesanan, dan biaya produk per satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan Mulyadi 2014: 17. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai metode harga pokok pesanan, berikut ini diuraikan mengenai metode harga pokok berdasarkan pesanan. a. Pengertian Harga Pokok Pesanan Menurut Supriyono 2014: 36, “Metode harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan harga pokok produk di mana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah, dan setiap pesanan atau kontrak dapat dipisahkan identitasnya.” Perusahan yang cocok menggunakan metode harga pokok pesanan adalah perusahaan yang proses pengolahan produknya dikerjakan secara terputus-putus. Dalam artian pesanan yang diterima dikerjakan sampai selesai, proses produksi dihentikan, dan memulai dengan pesanan yang baru. Produk yang dihasilkan merupakan produk yang dikerjakan berdasarkan pesanan order konsumen atau pemesan, sehingga setiap produk memiliki sifat yang berbeda. Produk yang diproduksi dibuat bukan untuk memenuhi persediaan, melainkan untuk memenuhi permintaan konsumen. b. Karakteristik Metode Harga Pesanan Metode pengumpulan biaya produk dengan harga pokok pesanan, digunakan oleh perusahaan yang memiliki sifat produksi berdasarkan pesanan job order costing method memiliki karakteristik sebagai berikut: 1 Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pesanan. 2 Setiap produk yang diproduksi dihitung harga pokok produksinya dikartu pesanan masing-masing, sehingga biaya produksi relatif teliti dan adil. 3 Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan. 4 Pesanan yang sudah selesai dikerjakan akan langsung diserahkan kepada pemesan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. c. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Berdasarkan Pesanan Menurut Mulyadi 2014: 29-41, perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, informasi harga pokok produksi per pesanan bermanfaat bagi manajemen untuk: 1 Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan. Harga jual yang dibebankan kepada pesanan sangat ditentukan oleh besarnya biaya produksi yang akan dikeluarkan untuk memproduksi pesanan. Berikut ini, akan ditampilkan formula untuk menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan. Taksiran biaya produksi untuk pesanan Rpxx Taksiran biaya nonproduksi yang dibebankan kepada pemesan xx+ Taksiran total biaya pesanan Rpxx Laba yang diinginkan xx+ Taksiran harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rpxx 2 Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan Dalam mempertimbangkan penerimaan atau penolakan suatu produk, manajemen sangat memerlukan informasi mengenai total harga pokok pesanan. Tanpa memiliki informasi tersebut, manajemen tidak memiliki jaminan apakah harga yang diminta oleh pemesan dapat mendatangkan laba bagi perusahaan. Total harga pokok pesanan dihitung dengan unsur biaya sebagai berikut: Biaya produksi pesanan: Taksiran biaya bahan baku Rpxx Taksiran biaya tenaga kerja xx Taksiran biaya overhead pabrik xx + Taksiran total biaya produksi Rpxx Biaya nonproduksi: Taksiran biaya administrasi dan umum Rpxx Taksiran biaya pemasaran xx + Taksiran biaya nonproduksi xx + Taksiran total harga pokok pesanan Rpxx 3 Memantau realisasi biaya produksi Akuntansi biaya digunakan untuk mengumpulkan informasi biaya produksi tiap pesanan yang diterima, untuk mengetahui apakah total biaya produksi pesanan telah sesuai dengan biaya yang diperhitungkan sebelumnya. Pada halaman berikut akan ditampilkan perhitungan biaya produksi sesungguhnya yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu. Formula memantau realisasi biaya produksi: Biaya bahan baku sesungguhnya Rpxx Biaya tenaga kerja sesungguhnya xx Taksiran biaya overhead pabrik xx + Total biaya produksi sesungguhnya Rpxx Pesanan dibebani dengan biaya overhead pabrik menurut tarif yang ditentukan di muka taksiran. 4 Menghitung laba atau rugi bruto tiap pesanan Informasi mengenai laba atau rugi bruto pesanan diperlukan untuk mengetahui kontribusi tiap pesanan dalam menutup biaya nonproduksi dan menghasilkan laba atau rugi. Oleh karena itu, informasi mengenai laba atau rugi bruto pesanan sangat diperlukan oleh manajemen untuk mengumpulkan informasi biaya produksi yang sesungguhnya yang dikeluarkan untuk tiap pesanan guna menghasilkan informasi mengenai laba atau rugi bruto pesanan. Berikut formula untuk menghitung laba atau rugi bruto pesanan. Menghitung laba atau rugi bruto tiap pesanan: Harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rpxx Biaya produksi pesanan tertentu: Biaya bahan baku sesungguhnya Rpxx Biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya xx Taksiran biaya overhead pabrik xx + Total biaya produksi pesanan xx - Laba atau rugi bruto Rpxx 5 Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca. 2. Metode Harga Pokok Proses Metode harga pokok proses process costing method adalah metode di mana pengumpulan harga pokok produk dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu. Pada umumnya, perusahaan yang menggunakan metode ini adalah perusahaan yang menghasilkan produk homogen. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai metode harga pokok proses, berikut diuraikan mengenai metode harga pokok berdasarkan proses. a. Pengertian Metode Harga Pokok Proses Menurut Supriyono 2014: 37, metode harga pokok proses adalah metode pengumpulan harga pokok produk di mana biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertuntu, misalnya bulan, triwulan, semester, dan tahun. Metode ini cocok digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan produk sejenis atau homogen, bentuk produk bersifat standar, dan tidak tergantung pada spesifikasi yang diminta oleh pembeli. Produk dibuat untuk mengisi persediaan yang selanjutnya akan dijual kepada pembeli, oleh karena itu perusahaan dapat memproduksi produk secara kontinu. b. Karakteristik Metode Harga Pokok Proses Pada halaman selanjutnya akan diuraikan karakteristik dari metode harga pokok proses process costing method menurut Supriyono 2014: 139 dan Mulyadi 2014: 63. Karakteristik dari metode harga pokok proses: 1 Biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu, misalnya bulan, tahun dan sebagainya. 2 Produk yang dihasilkan bersifat homogen dan bentuknya standar, tidak tergantung spesifikasi yang diminta oleh pembeli. 3 Kegiatan produksi didasarkan pada budget produksi atau schedule produksi untuk satuan waktu tertentu. 4 Tujuan produksi untuk mengisi persediaan yang selanjutnya akan dijual. 5 Kegiatan produksi bersifat kontinu atau terus-menerus. 6 Produk yang dihasilkan merupakan produk standar. 7 Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama. 8 Kegiatan produksi dimulai dengan menerbitkan perintah produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu. c. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Berdasarkan Proses Menurut Mulyadi 2014: 65, manfaat informasi harga pokok produksi berdasarkan proses adalah: 1 Menentukan harga jual produk. 2 Memantau realisasi biaya produksi. 3 Menghitung laba atau rugi periodik. 4 Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca.

D. Metode Penentuan Biaya Produksi